“Kau mau bertemu dengan orangtuanya Mira? Kenapa? Seperti orang yang mau menikah saja,” komentar Sanchez, pada apa yang baru saja didengarnya dari mulut Iptu Park—di depan Mira—di restoran pizza-nya ini.
“Ya. Kami memang … akan menikah musim dingin ini,” kata Iptu Park, seolah memperkenalkan Mira, dan Mira tersipu malu karena hal ini.
Sanchez menganga, hampir tak percaya. “Tapi, kalau begitu, artinya itu adalah pertemuan yang sangat penting, kenapa kalian ingin mengadakannya di toko pizza-ku ini?”
“Ya karena kau,” kata Mira, otomatis sekali. “Kau kan sudah pernah bertemu dengan orangtuaku, dan mereka sangat mempercayaimu. Itu lho, gara-gara kau ngadu ke mereka waktu aku diam-diam pindah kuliah ke Amerika. Padahal semua orang merahasiakannya dari orangtuaku, tapi kau malah memberi tahu mereka, sok baik banget. Kan nyebelin.”
“Oh, hohohoh.” Sanchez merasa agak tersanjung soal itu. “Suatu kehormatan kalau aku begitu dipercaya oleh orangtuamu, tapi aku gak ngerti kenapa aku harus ikut serta dalam pertemuan penting itu. Harus banget, ya, memangnya?”
“Yah, bukan apa-apa sih, untuk jaga-jaga saja,” kata Mira, tidak percaya diri. “Seandainya mereka menunjukkan tanda-tanda gak suka sama Yeongsu, kau bertindaklah, gitu, supaya mereka jadi menyukainya.”
“Kenapa harus aku? Yang mau menikah, kan, kalian. Aku kan juga bukan kakaknya Iptu Park ataupun kerabatnya.” Sanchez perlu alasan lain untuk memutuskan.
“Aiy, begini. Saya kan sudah tidak punya orangtua dan anak satu-satunya. Saya bingung, harus memperkenalkan siapa pada orangtua Mira. Karena itulah kami merasa tidak tenang,” kata Iptu Park, menjelaskan.
“Oh iya. Kakak! Kau pura-pura jadi kakaknya Yeongsu saja, kan oke tuh, cocok,” ide Mira, cemerlang sekali. “Kau promosikan dia, bagus-bagusin. Yah? Atau, kalau gak berhasil, bilang saja deh kalau aku ini hamil, gak apa-apa.”
“Memangnya aku ini dokter kandungan, apa? Aku kan cuma tukang pizza. Aneh deh, kau ini. Hm.” Sanchez merasa Mira telah semakin gila atau semacamnya.
Iptu Park menyipu karena ide gila Mira tadi. “Ey, Mira-ssi, tidak baik membohongi orangtuamu begitu. Kalau mereka memang tidak merestui, aku akan berusaha sendiri untuk meyakinkan mereka.
“Aku kan gak suka kalau kau kesepian. Pengen cepet-cepet jadi keluargamu,” rengek Mira, sambil manyun-manyun, dan Iptu Park terpana karenanya. Jadilah kedua tangan sepasang calon suami-istri ini menyatu di atas meja dan mata mereka bertatapan penuh cinta.
“Sssh. Yakin, nih, mereka akan menikah musim dingin ini?” bisik-bisik Sanchez, dengan dirinya sendiri. Karena kalau dia sendiri, sih, tidak yakin—mengingat tingkat pertengkaran Mira dan Iptu Park yang cukup tinggi sebelum ini. Dan … seperti keyakinan Sanchez, Mira dan Iptu Park sudah mulai bertengkar lagi saat memilih barang-barang untuk keperluan rumah tangga mereka nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
FanfictionNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...