14 - 6 : AKHIR CERITA

727 66 0
                                    

"Jadi, seperti inilah Alam Baka itu?” nilai Seol Jiwon, sambil melihat-lihat Del Luna, sementara diantar oleh Kepala Choi menuju salah satu kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, seperti inilah Alam Baka itu?” nilai Seol Jiwon, sambil melihat-lihat Del Luna, sementara diantar oleh Kepala Choi menuju salah satu kamar.

“Alam Baka yang akan Anda lihat tidak akan sebagus dan seindah ini. Sebelum pergi, ada beberapa tamu kami yang ingin bertemu dengan Anda dulu.”

“Siapa?” Seol Jiwon penasaran siapa mereka.

“Mereka sudah cukup lama menunggu Anda. Ini adalah pelayanan istimewa kami untuk mereka. Silakan. Mereka ada di kamar ini.” Kepala Choi menunjukkan kamar 666 pada Seol Jiwon.

Seol Jiwon meragu. “Kombinasi sial macam apa itu? Apakah ada neraka di dalam sana?” Sejujurnya, Seol Jiwon agak takut melihat pintu itu. Bukan karena kombinasi angkanya, tapi ….

“Anda akan tahu setelah masuk.” Lalu, tuk-tuk-tuk, Kepala Choi mengetuk pintu itu dan Seol Jiwon melewatinya. Di dalam sini, ada tujuh arwah yang telah menunggunya.

Seol Jiwon terdiam di tempat. Dan setelah dipikir-pikir, barulah dia tahu bahwa ketujuh arwah itu adalah orang-orang yang dibunuh olehnya.

“Cih,” Seol Jiwon mendesah. Dia berusaha keluar dari kamar ini, tapi tidak bisa. Pintunya terkunci, entah bagaimana.

“Apa kau masih ingat, kalimat yang kauucapkan saat membunuh kami?” ucap salah satu dari mereka, memimpin, dan, “Helllo, Seol Jiwon.” Mereka menggerogoti Seol Jiwon tanpa ampun.

Di balik pintu, Kepala Choi mengerjap. “Haruskah aku meminta pada Bu Direktur untuk membuat kamar hotel menjadi kedap suara? Ah.” Dia bergidik, lalu menjauh saja dari kamar yang di dalamnya pasti sedang terjadi sesuatu yang sangat mengerikan itu.

Di meja kerjanya, Manwol sedang menulis sebuah undangan dengan pena bulu berwarna marunnya untuk … Dia ragu, haruskah dia benar-benar mengundang mereka ke sini? Chanseong pun, yang telah berjanji untuk selalu berada di sampingnya, meyakinkannya, b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di meja kerjanya, Manwol sedang menulis sebuah undangan dengan pena bulu berwarna marunnya untuk … Dia ragu, haruskah dia benar-benar mengundang mereka ke sini? Chanseong pun, yang telah berjanji untuk selalu berada di sampingnya, meyakinkannya, bahwa Manwol benar-benar harus mendengarkan cerita itu—yang sesungguhnya terjadi di malam dengan bulan yang penuh darah itu. Maka, Manwol menyelesaikan undangannya dan mengutus Kim Yuna untuk mengirimkannya—pada Iptu Park dan Lee Mira.

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang