04 - 3 : ROTI DAN AIR

1.3K 107 0
                                    

“Chanseong-ah! Chanseong-ah, bangun! Sini, keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Chanseong-ah! Chanseong-ah, bangun! Sini, keluar. Aku beli roti yang gak biasa. Kata orang, ada penampakan di toko roti itu. Hantu yang bikin adonan rotinya. Aku beli dong.” Sanchez memamerkan sekantong kertas penuh roti tak biasa yang dibelinya itu, setelah berlarian heboh dari halaman rumah sampai ke teras.

“Sanchez, jangan ngobrolin yang aneh-anehlah. Aku gak mau dengar cerita hantu pagi-pagi begin—Eug-argh.” Chanseong tersedak minumannya sendiri karena Hantu Berkacamata terlihat di samping Sanchez.

Sanchez, yang masih heboh bercerita tentang hantu yang membuat adonan roti, tidak tahu-menahu kalau ada hantu sungguhan tepat di samping dirinya.

Chanseong memukul-mukul dada untuk meredakan batuk-batuk tersedaknya. “Ada apa? Kenapa kau ke sini lagi?” tanyanya, menginterogasi Hantu Berkacamata.

Sanchez menganga bingung. “Chanseong-ah, kau ngobrol dengan siapa? Jangan nakutin gitu ah. Hantu itu tidak ada. Ini hanya roti.”

“Kau mengikuti Sanchez?”

Hantu Berkacamata menggeleng.

“Mengikuti roti?”

Hantu Berkacamata mengangguk.

Sanchez celingukan heran ke arah hadap obrolan Chanseong dan, “Hih. Chanseong-ah, hey, maafkan akulah. Kita makan roti saja yuk?”

“Tidak, ah, kau saja. Aku harus berangkat kerja,” kata Chanseong, dengan pusing, lalu bergerak menuju kamar untuk bersiap-siap.

“Tapi rotinya banyak sekali, lho, ini. Chanseong-ah. Auh, kok aku merinding ya? Huh.” Sanchez pun bergerak menuju dapur dengan agak mengendap-endap, tanpa meninggalkan roti-rotinya dan tidak tahu kalau Hantu Berkacamata terus mengikutinya.

” Sanchez pun bergerak menuju dapur dengan agak mengendap-endap, tanpa meninggalkan roti-rotinya dan tidak tahu kalau Hantu Berkacamata terus mengikutinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hantu Berkacamata sudah di Del Luna lagi. Sambil menunggu Jang Manwol datang ke ruang konsultasi ini, Sarjana Kim, Kepala Choi, dan Ji Hyunjung membicarakan Hantu Berkacamata di belakangnya.

“Si Nomor Tiga menangkap hantu yang kabur,” sebut Sarjana Kim, bukan memuji.

“Waktu kabur, katanya, dia pergi ke toko roti dan membuat adonan. Ah, seharusnya dia jangan berbuat begitu,” Ji Hyunjung menyayangkan dan agak khawatir.

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang