Langit mendung dan hujan pun turun. Sanchez kembali ke rumah tanpa Gu Chanseong. Dengan pakaian yang tidak diganti atau dikeringkan dulu, dia membuka kantong perjodohan yang dipungutnya tadi dan mengeluarkan isinya dengan terburu-buru—seolah dia ingin segera tahu isi kantong perjodohan itu.
Begitu tahu kalau isinya ada potongan kuku-kuku dan helaian rambut, Sanchez memual. Dia memutuskan untuk membuang saja kantong itu. Tapi, seketika itu, tiba-tiba saja suatu benang merah menjalin kelingking tangan kanannya.
Benang apa ini? Pada apa dia membentang di ujung sana? Sanchez mengikuti bentangan itu dengan matanya dan menemukan sesosok wanita di ujungnya—yang diperlihatkan oleh membukanya sepasang pintu dan GUAR, gelegar guntur dan kilatan secara sepintas.
“Argh. Euargh!” Sanchez langsung pingsan dan menggigil.
Bagaimana ini? Apa yang harus Sumin lakukan?
Selepas hujan, Chanseong pun datang. Dia menemukan Sumin di teras dan ... jari kelingkingnya sudah terjalin benang merah pada Sanchez yang menggigil kedinginan di sudut ruangan dengan berselimut.
Chanseong segera menghampiri temannya itu. “Sanchez, kau tidak apa-apa?” tanyanya, panik sekali.
“Aku kehujanan, makanya menggigil begini.” Sanchez meyakinkan dirinya sendiri. “Dingin sekali. Dan ... tadi aku melihat ada perempuan aneh di sini. Tidak tahu kenapa, kurasa sepertinya dia masih ada di sini sekarang. Ini menyeramkan.”
“Sanchez,” Chanseong khawatir.
Sumin merasa sangat bersalah tentang ini.
“Ah, kau masuklah ke kamar, dan tidur. Aku akan bereskan semuanya.” Chanseong berjanji.
Kemudian ada telepon masuk dan ... “Anda Gu Chanseong, manajer Hotel Del Luna bukan?” ucap suara renta dari balik telepon, yang adalah Ayah Sumin.
“Ya,” jawab Chanseong, meski heran.
“Saya mendapatkan telepon dari hotel itu. Katanya, kalian bersedia menggelar pesta untuk pernikahan Sumin, putri kami.” Mendengar ini, Chanseong bergegas ke Del Luna dan bertemu dengan ayah dan ibu Sumin di muka gedung.
“Bapak dan Ibu benar-benar mendapat telepon dari direktur hotel kami?” tanya Gu Chanseong, begitu datang, setelah mengangguk sopan pada mereka.
“Ya.” Ibu Sumin menjawab dengan ragu-ragu.
“Bapak dan Ibu datang untuk memeriksa ini, bukan?” kata Gu Chanseong, sambil menunjukkan kantong perjodohan pada mereka.
Setelah bertukar pandang dalam beberapa sepersekian detik, karena heran dan sebagainya, Ayah dan Ibu Sumin diantar memasuki Del Luna oleh Gu Chanseong. Mereka terpana sekali saat tiba di lobi utama.
Jang Manwol datang, dengan setelan resmi berwarna baby pink-nya, dan ditemani oleh Kepala Choi yang setia. Dia menyambut, “Selamat datang. Sepertinya manajer kami telah melakukan tugasnya dengan baik. Nah, kalau begitu, kita langsung saja pada pembahasan upacara pernikahan putri Bapak dan Ibu. Mari?”
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
FanfictionNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...