08 - 3 : ALASAN LAIN

880 86 1
                                    

"Baru pulang?” sapa Sanchez, setelah meneguk air mineral, saat melihat Chanseong datang dengan setelan jas rapinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru pulang?” sapa Sanchez, setelah meneguk air mineral, saat melihat Chanseong datang dengan setelan jas rapinya.

“Ya,” jawab Chanseong, lelah, dan … “Itu apa?” tanyanya, tentang sebuah koper merah muda dan beberapa barang lain yang tidak dia kenali.

“Kan kau yang menyuruhnya pindah ke sini. Katamu dia gak boleh sendirian.” Sanchez agak marah pada Chanseong, karena ini adalah rumahnya—bukan rumah Gu Chanseong.

“Aku bilang begitu? Sama siapa?”

“Sama aku.” Mira menjawab, sambil muncul—dari arah dapur—dengan sikat gigi yang masih mondar-mandir di dalam mulutnya.

“K-kau? Kenapa kau ada di sini?” Chanseong kebingungan.

“Aku takut sendirian di rumah. Kemarin itu ada kejadian yang nyeremin banget.”

“Kejadian apa?” Chanseong harus tahu.

Mira pun bercerita, bahwa, “Tasku yang hilang waktu aku kecebur itu … tiba-tiba ditemuin orang di bus pariwisata. Kemarin kan aku gak naik bus pariwisata!” Mira memeluk diri sambil melompat-lompat merinding karena seram.

Sanchez juga bergidik. “Sebentar, tunggu dulu. Jadi, maksudnya, tasmu naik bus sendiri, gitu? Gak mungkin!”

“Iya, kan?!”

“Ah, sudah ah. Aku gak mau bahas hal-hal mistis di rumah.” Chanseong memarahi Mira dan Sanchez.

“Tapi itu gak bisa dijelasin secara ilmiah!” Mira ngotot, dan Sanchez mendukungnya.

“Eh, mungkin ada orang yang memungut tasmu di suatu tempat dan meninggalkannya di bus,” sebut Chanseong, secara ilmiah, dan Mira pun ber-oh-oh paham sedangkan Sanchez mengiyakan saja.

“Barangmu ada yang hilang, tidak? Uang atau kartu kredit, misalnya?” Chanseong melanjutkan penyelidikan ilmiahnya, mengingat respons Mira dan Sanchez mengenai penjelasan ilmiahnya yang tadi cukup baik dan percaya-percaya saja.

“Aku sih memang gak punya uang dan kartu kredit. Makanya itu, Sanchez, aku minjem uang dong.”

Sanchez segera melarikan diri.

“Ah, Sanchez!” Mira merengek, dan mengekori Sanchez hingga ke dapur.
Chanseong geleng-geleng kepala. “Yah, untuk berjaga-jaga, biarkan saja dulu dia di sini,” gumamnya, pada dirinya sendiri.

 “Yah, untuk berjaga-jaga, biarkan saja dulu dia di sini,” gumamnya, pada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang