05 - 4 : KANTONG PERJODOHAN

1.4K 108 2
                                    

KLIK, KLIK, dan CIK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KLIK, KLIK, dan CIK. Kuku-kuku jari tangan dipotong bersama beberapa helai rambut. Lalu semua itu digulung bersama dan dimasukkan ke dalam sebuah kantong kecil berwarna merah.

“Kantong ini akan mempertemukan seorang manusia yang tepat untuk putri Bapak dan Ibu yang sudah meninggal ini. Silakan,” ucap seorang paranormal, pada sepasang manusia yang sudah cukup tua, di depan jasad seorang wanita muda yang sudah sangat membiru. Dia memberikan kantong kecil tadi pada mereka.

Kemudian sepasang tua itu menerbangkan kantong tadi dengan lentera sambil berharap akan ada orang baik yang menemukan kantong itu dan mau menjadi pasangan untuk putri mereka yang telah meninggal tanpa sempat menikah. Mereka tidak ingin Sumin, putri mereka, kesepian di Alam Baka sana.

“Tidak. Aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak aku kenal.” Sumin, yang menyaksikan semua tadi, menolak dan melarikan diri sejauh yang dirinya bisa dari perjodohan aneh itu.

” Sumin, yang menyaksikan semua tadi, menolak dan melarikan diri sejauh yang dirinya bisa dari perjodohan aneh itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gu Chanseong bersiap untuk pulang dan berpapasan dengan Kepala Choi di lobi utama. Kepala Choi menegur, “Oh, hari ini Anda pulang lebih awal ya?”

“Ya, saya sedikit lelah,” kata Gu Chanseong, lapang.

“Anda sendirilah yang membuat dan menambah-nambah pekerjaan.” Kepala Choi mencoba untuk melemparkan segala kesalahan pada Gu Chanseong.

“Melayani para tamu kan sudah tugas saya sebagai hotelier,” dan Chanseong sama sekali tidak merasa keberatan tentang itu.

“Sepertinya Anda sudah berubah. Bukankah tadinya Anda tidak menyukai hotel ini?” Kepala Choi terus saja menginterogasi.

Chanseong mengangguk-angguk. “Ya, saya sedikit ... membuka hati. Tidak seperti kelihatannya, saya mudah tersentuh. Sepuluh kali lipat akan saya berikan untuk satu yang saya dapatkan.”

“Apa?” Kepala Choi ketakutan.

“Maksudnya, kalau Anda memperlakukan saya dengan baik sedikit saja, saya akan memperlakukan Anda dengan sangat baik. Jadi, perlakukanlah saya dengan baik ya? Permisi.” Chanseong berpergi sambil tersenyum.

Sarjana Kim berlari heboh menghampiri Kepala Choi yang kelihatannya syok. Dia bertanya, “Apa yang kalian bicarakan? Dia bilang apa?”

“Dia mengancam saya dengan cara yang lembut. Katanya, dia akan membalas sepuluh kali lipat untuk satu hal yang dia terima.”

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang