08 - 6 : TIDAK MENYENANGKAN

878 94 12
                                    

SRAK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SRAK. Manwol menggesek sebuah batang korek dan membuat api di dalam sebuah gelas kecil. Lalu dia melepaskan foto keluarga bahagia Mira, sedikit demi sedikit, ke dalam api itu hingga terbakar seluruhnya. Dia sedang melenyapkan kutukannya terhadap foto itu, agar Gu Chanseong—yang terlelap di sampingnya—bisa kembali membuka mata dengan bahagia seperti biasanya.

“Sekarang semuanya akan baik-baik saja,” Manwol berkata pada Gu Chanseong, “karena kau mengacaukannya.” Tarikan napas Manwol terlihat sesak sekali, karena dia merasa bersalah.

Dalam tidurnya yang entah kapan akan selesai, Chanseong bermimpi tentang Manwol Si Pencuri. Dia melihat Manwol dan Go Cheongmyeong duduk bersama di tepi danau di malam hari—seperti biasanya.

Manwol berkata, “Ini adalah kali terakhir kita bisa menikmati pemandangan malam bersama seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manwol berkata, “Ini adalah kali terakhir kita bisa menikmati pemandangan malam bersama seperti ini. Kami akan segera pergi.”

“Kalian akan bergabung dengan para pemberontak?” Go Cheongmyeong mencemaskan Manwol dan kawanannya.

“Kami berharap Negara ini hancur. Itu jauh lebih baik daripada terus mencuri di sini lalu tertangkap dan akhirnya dihukum mati.”

“Datanglah ke istana. Aku bisa membantumu.” Go Cheongmyeong menjanjikan.

Manwol menarik napas dengan berat. “Kau ingin aku meninggalkan kawananku hanya untuk bersembunyi di belakang punggungmu? Tidak.”

“Jika begitu, haruskah aku meninggalkan istana?” Go Cheongmyeong menangkap lengan Manwol, dan berdiri berhadapan dengannya di bawah sinar bulan yang memantul ke danau ini.

“Jika Adinda memohon agar aku ikut denganmu, maka aku akan mempertaruhkan nyawa untuk mengabulkannya.”

“Jangan.” Manwol melarang. “Bagaimanapun, kita tidak bisa tetap bersama.” Manwol berputus asa, dan melepaskan semuanya agar bisa tetap bertahan hidup.

“Yah.” Go Cheongmyeong menyalak pada nasib. “Nampaknya aku tidak perlu datang ke danau ini lagi. Kau adalah teman minum yang hebat. Aku akan merindukanmu.” Go Cheongmyeong mengambil kendi minum Manwol sebagai cendera mata, lalu pergi untuk selamanya dari tempat ini dan tak akan pernah kembali lagi.

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang