Novelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO.
Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekelompok pria ber-helm bangunan baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Malam ini, karena mendapat upah tambahan dari lemburnya, mereka berrencana untuk minum-minum bersama di warung kaki lima terdekat. Mereka bergembira ribut sepanjang jalan, sampai seorang pria ber-helm bangunan lainnya melintas di depan mereka dari arah luar area proyek.
“Eh, eh, eh, dia kan menulis di internet, menyumpahi istrinya cepat meninggal,” kata salah seorang pria, sambil mengangguk-angguk ke arah pria yang melintas tadi.
“Auh, suami macam apa dia itu? Tega sekali.”
“Sudah ah, kita pergi saja yuk?”
Meski tak merespons, pria tadi sebenarnya tahu kalau dirinya dibicarakan. Dia diam saja bukan karena tidak berani melawan atau mengakui kalau dirinya adalah suami yang jahat, tapi … dia sendiri tidak tahu harus bagaimana menghadapi sang istri dan kehidupannya yang sangat sulit ini. Dia pun berkipas-kipas sendirian di bawah bangunan yang masih jauh dari selesai ini tanpa terlalu banyak memikirkan omongan orang.
Tapi tiba-tiba, “Helllo,” Seol Jiwon membisik di telinganya, dan menghasutnya untuk melakukan sesuatu.
Pria ini berdiri, mengambil sekompan bensin entah dari mana, dan berjalan cukup jauh untuk menyiramkan bensin itu pada—BUK! Chanseong meninju wajahnya hingga tersadar.
“Aih. Kau siapa?” tanyanya, dengan terheran-heran karena tidak tahu bagaimana dirinya bisa tiba-tiba berada di tempatnya sekarang ini.
“Pergilah dari sini sekarang. Cepat,” begitu kata Chanseong, dan pria itu segera menurutinya.
Tidak lama, Seol Jiwon menampakkan diri. “Kau datang juga, kawan. Padahal rencananya aku baru akan pergi ke tempatmu setelah bersenang-senang di sini sebentar, tapi kau sudah tidak sabar rupanya. Tahu dari mana aku ada di sini?”
“Berkat benda yang seseorang hadiahkan padamu.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Oh, ini?” Seol Jiwon menunjukkan tusuk rambut itu.
“Aku datang untuk mengambil kembali benda itu. Kembalikan.” Chanseong berfokus pada tusuk rambut dengan ornamen bulan yang berselimut darah itu.