Mobil pindahan membawa Kim Yuna hingga ke tengah hutan yang gelap. Pak Sopir pun tidak tahu di mana ini. Dia hanya terus mengikuti mobil yang tadi dan tersesat hingga ke sini, dan SWAAAAK, tiba-tiba Pak Sopir menginjak rem karena sesuatu.
“Kenapa, Pak?” Yuna merengek karena hal barusan rasanya seolah menambah ketakutan pada suasana seperti ini.
“Sepertinya tadi ada seseorang,” sebut Pak Sopir, sambil celingukan mencari. Tapi, kenyataannya tidak ada siapa pun di depan mobil, kecuali ….
Ji Hyunjung menunjuk ke arah depan di sebelah kanan mobil, pada seorang hantu pemuda berkemeja kotak-kotak yang berdiri di sana. Yuna heran melihatnya.
Ririririririk. Mesin mobil tidak mau menyala. Karenanya, Pak Sopir memutuskan untuk pergi mencari bantuan sementara Kim Yuna akan menunggu saja di tengah hutan ini bersama Ji Hyunjung ‘yang tak terlihat’. Yuna tidak membiarkan waktu tunggunya ini begitu saja.
“Yang barusan itu laki-laki, kan? Aneh. Padahal yang tadi di mobil perempuan. Kita lihat yuk?” Yuna bersemangat sekali, tapi ….
“Jangan ah,” kata Ji Hyunjung, meragu. “Sepertinya ini bahaya,” pikirnya, demi keselamatan Kim Yuna.
“Bahaya kenapa? Kau juga kan hantu. Aku juga.”
“Bukan itu, tapi pengemudinya. Kau lihat, tidak, tadi?”
“Ya. Orangnya masih muda dan pakai kacamata hitam.” Yuna ingat pria yang mengemudikan mobil tadi, yang nampaknya seusia dengan Manajer Del Luna, Gu Chanseong.
Ji Hyunjung berpikir, “Tadi, di mobilnya, ada arwah orang yang sudah meninggal. Di sini juga, arah dia pergi, ada arwah orang yang sudah meninggal. Rasanya kok ….”
“Mereka arwah yang mati dibunuh? Sama orang yang bawa mobil tadi? Kalau begitu—”
“Manusia bisa lebih berbahaya daripada hantu, tau.” Ji Hyunjung mengingatkan Yuna agar jangan bertindak gegabah.
“Tapi aku tidak bisa membiarkan mereka begitu saja. Aku juga, kan, mengalami hal yang sama. Aku akan berhati-hati.” Yuna tetap ingin mencari tahu tentang hantu-hantu yang dilihatnya tadi.
“Kalau begitu, kau harus langsung kembali ke sini dan masuk mobil, ya, kalau melihat ada orang, mengerti?”
Yuna mengerti. “Tapi, nih, biasanya kan manusia yang takut sama hantu, tapi kok malah kita, sih, yang takut sama manusia?” gerutunya, heran dan kecewa.
“Yah, padahal kelihatannya orang itu biasa saja,” pikir Ji Hyunjung, yang juga mewaspadai manusia yang dilihatnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
Fiksi PenggemarNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...