Seekor harimau diawetkan dan menjadi pusat perhatian di Museum Nasional Korea. Harimau itu nampak begitu sedih, kurus, dan kesepian dari sorot matanya yang telah membeku. Manwol merasa iba terhadapnya.
“Harimau juga bisa menjadi tamu di hotel Anda?” kata Chanseong, bertanya.
“Yah, dia ini arwah suci,” jawab Manwol, masih merasa iba terhadap harimau malang yang tubuhnya ada di depannya ini.
Chanseong mengetahui sesuatu setelah membaca papan deskripsi objek. “Rupanya ini adalah harimau Gunung Baekdu terakhir yang ditangkap di Semenanjung Korea. Aku pernah lihat di TV, katanya, Korea Utara menghadiahkan harimau ini pada negara kita. Tapi harimau ini tidak bisa beradaptasi dengan baik juga tidak mau dikawinkan, akhirnya dia pun mati karena depresi.”
“Hh. Dia sudah mati, tapi dibuat seolah masih hidup dengan diawetkan dan dipajang seperti ini di sini,” gumam Manwol, dengan menghela dan bersimpati pada harimau yang tidak berbeda dengan dirinya ini.
Manwol terus bermuram, hingga memutuskan untuk pergi dan datang ke Warung Bubur Kacang yang tidak begitu dekat dengan museum tadi—tanpa tahu atau mempedulikan Gu Chanseong yang sejak tadi sudah cukup mengalah pada Jang Manwol. Dia terburu waktu untuk pergi bekerja ke Hotel Royal Palace, tapi terus mengurungkan niat karena Jang Manwol terlihat tidak baik-baik saja setelah melihat harimau Baekdu itu.
Mereka terus berdiam, di depan bubur kacang merah yang masih panas, sampai akhirnya Gu Chanseong memutuskan untuk bicara, bahwa, “Orang yang membawa harimau itu dari Korea Utara adalah presdir hotel tempat kerjaku. Beliau menerimanya sebagai tanda persahabatan saat berkunjung ke sana.”
“Oh,” tanggap Manwol, pendek.
Chanseong benar-benar tidak punya banyak waktu. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya. “Ngomong-ngomong, bukankah Anda mau menangkap harimau itu? Kenapa malah ke sini? Apa tempat ini ada kaitannya dengan harimau itu?” Chanseong serius sekali.
“Bubur kacang merah itu makanan favorit harimau. Sudah sewajarnya aku teringat bubur kacang merah saat mau menangkap harimau, kan?” jelas Manwol, yang jelas-jelas hanya asal bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
Hayran KurguNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...