Novelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO.
Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kepala Choi kembali ke Del Luna dengan putus harapan, dan Manwol, Chanseong, dan Ji Hyunjung ikut mendesah mendengar tentang masih tersisanya keturunan Keluarga Yoon dari Myeongju itu. Padahal tinggal selangkah lagi, tapi ….
Kepala Choi terdiam di sofa lobi utama, mengingat kejadian 200 tahun yang lalu—ketika bayi mungilnya hampir meninggal. Saat itu, satu orang pun tidak ada yang mau membukakan pintu untuknya, tidak ada yang bersedia menolongnya. Betapa KEJAM mereka pada seorang bayi yang tidak tahu apa-apa. KEJAM. Karena itulah hati Kepala Choi sangat sakit dan tidak bisa memaafkan mereka.
Sementara itu, yang ikut bersalah pun tengah bersedih di sky bar. Dia harus meninggalkan anaknya yang belum lahir, juga sang kekasih yang begitu ditentang oleh kedua orangtuanya. Karena itu, dia pun tidak bisa berpulang ke Alam Baka begitu saja.
“Kepala Choi pasti sangat kecewa,” ucap Manwol, jika Kepala Choi tahu.
“Aku kasihan pada tamu kita itu, tapi kesedihannya tidak bisa dibandingkan dengan Kepala Choi yang telah bertahan selama 200 tahun,” kata Sarjana Kim, sambil menghela, dan Manwol sangat setuju itu.
“Aku tahu bunga-bunga Anda mulai layu,” sebut Sarjana Kim, kemudian.
Manwol hanya melirik dan mengambil minumannya.
“Tidak bisakah itu dihentikan? Bagaimanapun, sepertinya Kepala Choi masih harus lebih lama berada di dunia ini.” Sarjana Kim meminta dengan sabar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanseong membawakan teh untuk Kepala Choi.
“Tak perlu repot-repot,” kata Kepala Choi, tanpa melirik. Dia masih memikirkan nasib putri kecilnya yang sangat malang.
“Saya hanya cemas,” ucap Gu Chanseong, menjawab.
“Karena mungkin aku akan mencelakai mereka?”
“Karena mungkin akan terjadi sesuatu pada Anda.” Chanseong menyangkal prasangka Kepala Choi terhadap dirinya sendiri itu, dengan bijak, tapi—
“Anda tidak perlu merasa begitu,” begitu, ucap Kepala Choi dan, “Pakaian liar macam apa itu, Pak Manajer?” tanyanya, tercekat, begitu menoleh pada Gu Chanseong yang rupanya memakai setelan jas yang sangat tidak biasa.
