03 - 4 : JANGAN PENASARAN

1.4K 129 0
                                    

“Eh? Chanseong-ah, kau sudah mau berangkat kerja jam segini?” kata Sanchez, yang baru saja terbangun dari tidurnya dan melihat Gu Chanseong berdiri sambil minum teh di depan jendela ruang santai dengan pakaian yang lumayan rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Eh? Chanseong-ah, kau sudah mau berangkat kerja jam segini?” kata Sanchez, yang baru saja terbangun dari tidurnya dan melihat Gu Chanseong berdiri sambil minum teh di depan jendela ruang santai dengan pakaian yang lumayan rapi.

“Aku baru pulang,” kata Chanseong, meluruskan.

“Kau sif malam?”

“Bukan. Aku harus berhenti dari hotel yang itu.”

“Kenapa?”

“Aku diterima di hotel lain.”

“Hotel mana? Bukannya Royal Palace itu hotel yang paling bagus di sini?” Sanchez menguap dan menggeliat, lalu mendorong pinggangnya ke kiri dan ke kanan.

“Hotel itu ada private beach-nya, ada sky bar-nya juga. Begitulah.” Chanseong tidak tahu cara menjelaskan Del Luna yang lebih baik dari itu. Dia terlalu lelah.

“Memangnya ada hotel seperti itu di Seoul? Aku mau ke sana dong.”

“Jangan. Kalau nekad ke sana, kau akan berakhir di kamar 404.” Chanseong mendaratkan tangannya di pundak Sanchez, lalu pergi menuju ruang makan.

“Kamar 404 itu apa? Suite room ya? Hah? Ah, aduh, pinggangku.” Sanchez mendorong-dorong pinggangnya lebih kuat kali, kali ini ke depan dan ke belakang hingga punggungnya membungkuk dan melanting.

Kemudian suara mengaduh Sanchez bisa terdengar oleh Chanseong dari kamar, saking kerasnya. Chanseong pun memantapkan diri, bahwa, “Ya, di sinilah yang nyata. Aku punya kehidupan dan seorang teman. Aku bisa bekerja di mana saja selain di sana. Jangan terkecoh.”

Chanseong pun melonggarkan dasinya, melepas jasnya dan menaruhnya di meja pendek begitu saja dan ... Dia menemukan sehelai kelopak bunga biru di sela-sela saku jasnya. Ketika diambil, kelopak bunga itu menyebar pergi dari ujung jari Gu Chanseong.

“Kenapa yang tidak nyata bisa terbawa ke sini?” desis Gu Chanseong, terheran-heran.

“Kenapa yang tidak nyata bisa terbawa ke sini?” desis Gu Chanseong, terheran-heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jawabannya, karena yang tidak nyata itu awalnya adalah nyata. Dia berasal dari petikan senar-senar pipa yang cantik di depan api unggun yang terdengar dari suatu tepi danau 1300 tahun yang lalu. Yeonwoo yang memetik senar-senar itu, dan Manwol dan Go Cheongmyeong menikmatinya sambil merasakan malam.

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang