02 - 6 : JALAN PULANG

1.8K 139 0
                                    

“Maaf, kalau saya mengganggu Anda dengan datang kemari malam-malam begini, tapi ada hal penting yang benar-benar harus saya sampaikan pada Anda,” adu Gu Chanseong, pada Presdir Yeo, di sofa bersih yang sama dengan yang sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Maaf, kalau saya mengganggu Anda dengan datang kemari malam-malam begini, tapi ada hal penting yang benar-benar harus saya sampaikan pada Anda,” adu Gu Chanseong, pada Presdir Yeo, di sofa bersih yang sama dengan yang sebelumnya.

“Apakah ini tentang harimau?” ucap Presdir Yeo, dengan berbesar hati. “Wanita bernama Jang Manwol yang datang bersamamu tadi sore datang menemuiku lagi sebelum ini,” lanjutnya, memberi tahu.

Chanseong terkejut. “Apakah dia memberi tahu sesuatu tentang harimau pada Anda, tentang penyebab keberadaannya di sekitar Anda?”

Presdir Yeo mengiyakan. “Aku membawanya ke tempat yang begitu jauh dari tempat kelahirannya, membuatnya tidak bisa kembali ke sana bahkan setelah dia  meninggal. Aku menyesal. Agar harimau itu bisa kembali ke tempat kelahirannya, aku melepaskan lukisan Gunung Baekdu pada temanmu itu.”

“Meski sulit dipercaya, harimau itu benar-benar ada.” Chanseong harap, Presdir Yeo tidak salah paham atas tindakan Manwol tentang lukisan Gunung Baekdu itu.

Presdir Yeo mengerti. “Kalau dengan melepas lukisan itu aku bisa menebus perbuatan kurang menyenangkanku terhadap harimau itu, aku sama sekali tidak merasa dirugikan.”

Chanseong menarik napas dan melepaskannya. Sambil memandangi dinding kosong tempat sebelumnya lukisan itu berada, dan ... Itu adalah lukisan Gunung Baekdu. Gunung Baekdu dan harimau adalah ‘pasangan’ yang tidak bisa dipisahkan. Kenapa Chanseong hanya bisa berpikiran buruk tentang itu sebelumnya?

Manwol menginginkan lukisan itu bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk harimau itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manwol menginginkan lukisan itu bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk harimau itu. Dia membawanya ke museum, ke hadapan harimau itu, agar harimau itu bisa memandanginya sepanjang waktu dan berpulang dengan damai.

Manwol berkata pada Harimau Baekdu, “Keluar. Jangan diam saja dalam tubuhmu seolah kau belum mati. Keluar. Aku akan membantumu menemukan jalan pulang.”

Harimau Baekdu pun keluar dari tubuhnya, mengikuti Manwol ke cahaya, dan menemukan lukisan tempat kelahirannya yang megah di akhir langkah.

Manwol berkata lagi padanya, bahwa, “Tempat yang ingin kau tuju sudah tidak ada di dunia ini lagi, tapi orang yang bertanggung jawab atas dirimu sudah menyediakan tempat yang layak bagimu untuk kau tinggali. Pergi, dan beristirahatlah dengan tenang di sana.”

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang