13 - 4 : MENUTUP MATA

601 67 0
                                    

Manwol sudah di Del Luna dengan ber-lulu-lala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manwol sudah di Del Luna dengan ber-lulu-lala. Dia tidak perlu turun tangan sendiri untuk ‘mengurus’ Mira. Secara ‘kebetulan’, Seol Jiwon si arwah penasaran akan dengan sukarela menanganinya.

Chanseong muncul dari belokan, dan Manwol otomatis berpaling darinya—karena sesuatu. Auh, Manwol tidak boleh berpapasan dengan Chanseong, apalagi mengobrol dengannya. Karena itu, Manwol pura-pura melihat suatu lukisan yang ada di dinding.

Chanseong heran. Kenapa Manwol menghindar darinya? Dia pun bertanya, “Anda sedang apa? Tadi habis dari mana?”

“Huh? Habis … minta maaf sama Sanchez.” Manwol jelas-jelas gugup.

“Sendirian? Kenapa gak ajak aku?”

“Supaya cepet beres aja.” Manwol masih menghindar dari tatapan Chanseong.

“Anak baik,” ucap Chanseong, bangga.

“Gak, ah. Biasa aja.”

“Terima kasih, sudah ikut memikirkan situasi temanku. Anda baik sekali.”

“Gu Chanseong,” Manwol mendikte dengan keras, “sudah banyak yang berubah dalam diriku karenamu—daun dan bunga pohon itu, jangan keterlaluan. Jangan harap kau juga akan bisa mengubah sifat asliku.”

“Kenapa? Anda membuat masalah lagi?” Chanseong cukup pintar untuk menyimpulkan ini dan, “Tidak. Aku gak ngapa-ngapain. Sungguh. Dan kalau memang ada masalah, itu bukan gara-gara aku.” Manwol membela diri tanpa ada yang meminta.

“Hm. Hari ini banyak sekali yang harus dikerjakan. Pembicaraan ini kita lanjutkan nanti saja. Sebelum pulang, aku akan mampir ke ruangan Anda.” Chanseong cukup tegas. Dia pun bergerak untuk pekerjaannya sambil geleng-geleng kepala karena tingkah Manwol barusan yang jelas-jelas sangat mencurigakan.

Aish. Manwol tahu, dirinya telah ketahuan.

Malam hari di apotek sangat sepi, tidak ada pembeli, dan, “Argh!” Pacar Yoon merasakan sakit di perutnya yang membuncit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari di apotek sangat sepi, tidak ada pembeli, dan, “Argh!” Pacar Yoon merasakan sakit di perutnya yang membuncit. Sakitnya semakin terasa, dan dia tidak sanggup untuk tetap berdiri. Dia terduduk di lantai apoteknya, dengan darah yang mulai menggenang.

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang