Suara kukuk burung semakin mengheningkan malam yang berangin ini. Dedaunan yang menjuntai bergoyang-goyang, begitu pula dengan mangkuk-mangkuk api yang disimpan di tepi-tepi gerbang istana. Go Cheongmyeong berada di atas gerbang ini untuk memandangi bulan yang sedang purnama.
Seorang prajurit menghampirinya dengan hormat. Dia memberitahukan kedatangan Putri Songhwa—ke gerbang istana ini—yang ingin bertemu dengan Go Cheongmyeong. Putri Songhwa tersenyum pada Go Cheongmyeong.
SHLT. Sesuatu melintas di dinding pos penjaga. Go Cheongmyeong melihatnya dari balik bahu. Siapakah itu? Sepertinya dia mengenalnya. Dia pun turun dan mendapatkan lengan Manwol Si Pencuri di beberapa meter di luar istana.
Manwol terkejut sekali dan terpana oleh senyum Go Cheongmyeong yang berbinar. Tidak lama, Manwol segera menarik lengannya dari Go Cheongmyeong.
“Kenapa pergi begitu saja? Bukankah kau datang kemari untuk bertemu denganku?” kata Go Cheongmyeong, dengan kedua tangan bersilang di belakang badan.
“Tidak. Aku datang untuk mencuri. Ini malam yang tepat, karena prajurit yang menjaga istana adalah orang-orang bodoh.” Manwol menghindar dari tatapan Go Cheongmyeong.
Go Cheongmyeong menghembus, “Hm, kukira, aku telah menangkap orang yang merindukanku, tapi ternyata hanya menangkap pencuri. Apa yang kau curi?” Dia merebut apa pun yang ada di tangan Manwol, yang tidak lain adalah kendi minum milik Manwol sendiri.
“Hm, bukankah ini milikmu sendiri, Adinda? Rupanya kau memang datang untuk bertemu denganku selagi mabuk.” Go Cheongmyeong terkekeh karena berhasil menangkap basah perasaan Manwol.
“Sudahlah. Kembalikan.” Manwol berusaha meraih kendi minumnya dari Go Cheongmyeong, tapi tidak bisa. Karenanya, “Kulihat, tadi kau sedang merayu Tuan Putri. Sebaiknya kau kembali saja sana.”
Go Cheongmyeong mendesis, “Kau melihatnya? Tapi apakah tadi itu aku sungguh terlihat seperti sedang merayu Tuan Putri? Justru Tuan Putri-lah yang datang untuk merayuku.”
“Kau beruntung, Tuan Putri juga bahkan memberimu minuman mahal.”
“Tapi aku lebih suka yang ini.” Go Cheongmyeong mengacungkan kendi minum Manwol. “Ini … aku sita, seperti hatiku yang telah kau sita. Pulang dan berhati-hatilah. Karena pemberontakan belakangan ini, para prajurit memperketat penjagaan. Dan minuman yang ada di dalam sini akan aku ganti saat kita bertemu lagi nanti. Sampai jumpa.” Go Cheongmyeong pun pergi sambil meneguk minuman dari kendi Manwol.
Manwol menarik napas dan melepaskannya. Apa yang telah terjadi pada dirinya ini? Sepertinya dirinya ini mulai tidak waras. Dia berkekeh, dan kekehnya tetap sama setelah 1300 tahun berlalu sementara segalanya telah berubah.
Jang Manwol, yang duduk berjongkok di bawah Pohon Bulan dengan gaun merahnya yang menawan, melamun untuk beberapa saat dan menengadah. Lalu kuncup bunga biru terlihat olehnya dari bawah sini.
“Hah. Jangan-jangan aku sungguh akan jadi rimbun dan berbunga. Kalau Gu Chanseong melihat, dia pasti berlagak lagi.” Manwol menghembuskan napasnya dan terdiam lebih lama lagi di bawah Pohon Bulan ini. Dia sudah cukup senang karena kuncup bunga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
FanficNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...