Setelah penjelasan Nako yang tidak masuk akal, Choi Yena akhirnya menemui Yujin sepulang kantor.
Setelah dikonfirmasi, ternyata apa yang dikatakan oleh Nako benar adanya. Dan saat dites dengan bertanya pada OB kantor, OB tersebut tidak melihat keberadaan Nako.
Yena langsung ikut pulang kerumah Yujin bersama anak yang mengaku tuyul dengan menggebu gebu pada Yena.
"Tumben gue liat mahluk yang bangga jadi tuyul" batin Yena saat Nako menggebu gebu membuktikan bahwa dirinya adalah tuyul.
Diapartemen Yujin, Yena duduk kursi meja makan berhadapan dengan Yujin sambil memikirkan ketidak masuk akalan hidupnya kali ini.
Diliriklah arah sofa dimana seorang tuyul bernama Nako sedang duduk nonton kartun sambil ngedot.
Sebenarnya saat saat seperti inilah Nako merubah dirinya menjadi mahluk seperti manusia.
Nako dapat terlihat dan disentuh juga sangat mirip manusia, namun saat diluar Nako bisa membuat dirinya tidak terlihat oleh orang lain, kecuali manusia yang sudah ia jadikan induk.
Maka dari itu, Nako memanggil Yujin dengan sebutan papa karena Yujin adalah induknya. Sekarang Yena juga menjadi induk Nako saat ini.
"Jin, kok lu bisa nemu tuyul sih? Mana aneh banget lagi tuyul kelakuan kayak bayi tapi kerjaan biro jodoh" tanya Yena masih menganga kurang percaya.
"Ya mana gue tau, mau pulang malah ada tuyul dimobil gue" kata Yujin sambil memainkan ponselnya.
"Eh, Jin... lu dari tadi main hp mulu! Makanya Jin kalau ada cewek di kantor yang suka, lu coba terima dong!" kata Yena sambil mencoba melihat kegiatan Yujin dengan ponselnya.
"Apaan! Emang kenapa gue harus nerima mereka?" tanya Yujin sambil menghindarkan ponselnya dari Yena.
"Tuh kan bener! Kelamaan Jomblo lu pacaran lewat hp kan? Sama Simsimi! Ngaku lo!" kata Yena yang akhirnya digeplak oleh Yujin.
"Sembrangan ni monyong kalau ngomong! Gue udah punya gebetan ya!" kata Yujin pada Yena sambil senyum senyum.
"Ha?? Gebetan, Jin?! Siapa?" tanya Yena excited sahabatnya akhirnya punha gebetan.
"Anak kantor" kata Yujin sambil lanjut chatting.
"Tuh kan bener! Akhirnya lu nerima cewek ya--"
"Gue ga nerima cewek yang deketin gue, alay! Gue dapet cewek dikantor, dan gue yang jatuh cinta pandangan pertama sama dia" kata Yujin sambil senyum senyum memikirkan kegiatannya tadi siang dengan seorang wanita.
"Ih stress lu lama lama senyum senyum dari tadi" kata Yena akhirnya beranjak dan berjalan menuju kearah Nako yang masih anteng nonton kartun sambil ngedot.
Yena tersenyum memonyongkan bibirnya seperti biasa sambil menatap Nako membuat atensi anak, eh ralat.. tuyul itu mengarah pada Yena.
"Appa, kenapa liat Nako begitu?" tanya Nako pada Yena.
"Hehe, Nako kan sekarang anak appa. Nako juga tuyul kan, bisa gak kamu nyolong duit tanpa ketauan?" tanya Yena pada Nako.
"Bisa sih, tapi buat apa?" tanya Nako pada ayah keduanya setelah Yujin.
"Kan biayain kamu itu gak murah... kita kerja banting tulang masa kamu gak kasian?" tanya Yena memelas dihadapan Nako.
"Gaboleh appa, itu dosa tau! Masa appa mau nafkahin Nako pake uang haram? Nanti kalau appa sudah dapet jodoh, eomma Nako masa dinafkahin pake uang haram? Mencuri itu perbuatan setan yang terkutuk" kata Nako lanjut ngedot.
"Lah situ kan setan, dasar bayi bagong! Bilang aja males lu!" kata Yena
Dalam hati.
"Iya hehe, maaf ya. Appa cuma nanya, dan gak mungkinlah eomma kamu nanti appa kasih uang haram. Yaudah lanjut nontonnya ya" kata Yena beranjak dan kembali duduk dihadapan Yujin.