Ninety Seventh

1.2K 173 14
                                        

"Karena misi sudah selesai, dan pengacau itu sudah saya lipat lipat dan bawa ke polisi! Berarti tugas Aisha-khun disini sudah selesai, dan Aisha akan ikut dengan saya kembali ke Jepang besok!" kata Juri tersenyum pada semuanya membuat senyuman diwajah Yireon turun.

"Pulang??" tanya Yireon menatap Aisha yang terdiam di sebelahnya menatap datar semuanya seperti biasanya.

"Bukannya itu perjanjiannya? Saya memberikan Aisha ijin karena Aisha yang pertama merasakan kejanggalan dari Sakura. Jadi sekarang sudah selesai, jadi dia harus pulang!"

"Tujuan kami kemari juga untuk membantu Aisha sekaligus menjemput dia pulang!" kata Juri membuat Yireon menunduk sedih.

Baru saja dirinya senang bisa bersama Aisha juga masalah Sakura selesai, sekarang dirinya yang harus kehilangan Aisha.

Yireon menunduk sedih namun sebuah tangan besar menggengam erat tangannya membuat wanita itu menatap kearah Aisha yang menatap datar Juri dan Mako.

"Apa saya tidak bisa untuk bekerja di Korea saja? Bukankah perusahaan dan pabrik cabang kita ada di Korea juga?" tanya Aisha pada Juri.

"Terus kamu mau meninggalkan saya? Kamu bilang tidak akan meninggalkan saya, mana janji kamu  Yoorim-khun!" kata Juri membuat Aisha terdiam.

"Pulang lah ke Jepang, juga tidak ada yang membuatmu begitu dibutuhkan lagi disini dan saya sangat membutuhkan kamu di Jepang" kata Juri tersenyum pada Aisha dan Yireon.

"Saya butuh Aisha-nim..." kata Yireon pelan namun dapat didengar oleh Juri. Dengan senyuman sinis Juri mendekati Yireon dan menatap wanita itu.

"Kamu butuhkan dia untuk apa?"

"Saya butuh Aisha-nim untuk melengkapi kekurangan saya" kata Yireon pelan masih menunduk takut menatap Juri.

"Bagaimana cara Aisha melengkapi kekuranganmu? Dia bahkan banyak, oh mungkin kata sangat banyak kekurangan jauh lebih cocok!" kata Juri.

"Dia bodoh! Kamu tau itu kan?"

"Saya tau"

"Dia polos, bahkan sangat polos! Kamu tau itu kan?"

"Saya tau"

"Dia banyak tidak tau, bahkan dia terkejut saat menerima panggilan video! Dia juga punya instagram tapi selalu menyuruh orang lain untuk membantunya memakai instagram, kamu tau kan?"

"Saya tau"

"Dan kamu masih ingin bersama dia?" tanya Juri lagi pada Yireon dengan senyuman sinis.

"Karena saya tidak butuh apapun lagi! Dengan dia ada dihidup saya, saya merasa tidak punya kekurangan! Saya tidak butuh apapun lagi, saya hanya butuh bersama Aisha-nim" jawab Yireon memberanikan diri menatap pengusaha nomor satu Jepang itu.

"Wow! berani sek--"

"Juri-chan, jangan bermain main! Kasihan wanita itu ketakutan!" kata Mako dengan bahasa Jepang membuat Juri terkekeh.

"Maaf maaf, ekspresinya lucu sekali haha"

"Kamu selalu jahil pada orang orang dan menakut nakuti mereka" kata Mako berbahasa Jepang pada Juri.

"Haha Aisha-khun! bekerjalah di Korea seperti sebelumnya! Tapi ingat, jangan menimbulkan masalah dan selesaikan pekerjaan jangan terlalu banyak berduaan!" kata Juri masih terkekeh pada Aisha.

TUYUL CHIBI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang