"Pah.. Bukannya Yireon gasuka tinggal diKorea, tapi kayaknya Yireon pulang aja ke China ya, pah"
"Kenapa? Pasti anak papa berdua ada masalah ya? Kamu berantem sama adik kamu?" tanya Tzuyu pada putri sulungnya.
"Enggak papa! Yireon kan dari kecil tinggal sama Oma, gaenak ninggalin Oma juga Oma sudah tua di China sendirian sama pengasuh. Yireon mau rawat Oma di China terus temenin Oma" kata Yireon tersenyum pada papanya.
"Emang Yireon gamau tinggal sama papa sama mama? Gamau tinggal sama adik di Korea?" tanya Tzuyu memeluk putri sulungnya yang mulai berkaca kaca.
"Bukan Yireon gak mau, cuma Yireon lebih baik di China, pah. Yireon mau temenin Oma jalan jalan ke pasar, mau temenin Oma panen limau terus dijual dipasar" kata Yireon menahan tangisan dipelukan Tzuyu.
Tzuyu memeluk erat dan mengecup puncak kepala putri sulungnya, Tzuyu tau pasti ada yanv terjadi pada kedua putrinya saat ini yang membuat Yireon memutuskan kembali ke China.
"Maafin papa sama mama, Yireon. Papa sama mama gak adil sama kamu dari dulu, jadi papa mohon kasih tau papa apapun yang bisa buat kamu bahagia sama papa mama juga adik kamu"
Suasana sarapan hening, hanya Tzuyu dan Sana yang banyak bicara sedangkan Yireon dan Minju banyak diam saat makan.
Setelah sarapan, Tzuyu menyempatkan mengantar kedua putrinya ketempat kerja lalu pergi ke kantornya untuk bekerja.
Minju berjalan keruangannya dengan lemas dan meletakan tas kerjanya diatas meja.
Minju sangat tidak mood untuk melakukan apapun hari ini, apapun bisa membuatnya menitikan air mata atau kesal.
Patah hati, patah hati ini adalah patah hati pertama untuk Minju karena Minju tidak pernah punya mantan pacar.
Mood Minju semakin hancur dengan datangnya seorang laki laki yang duduk disebelahnya dengan wajah lebam sambil tersenyum sok manis padanya membuat Minju muak.
"Minju, selamat pagi! Bagaimana keadaan Yu--"
"Gausah ditanya! Elo yang buat dia begitu dan lo tau sendiri apa yang terjadi sama Yujin kan? Gausah sok baik lo jadi cowok!" kata Minju beranjak keluar dan bertemu dengan Yena yang berjalan kearahnya.
"Minju! Abis rapat lo cepet kerumah sakit! Katanya mau nemenin Yujin!" kata Yena pada Minju.
"Tapi kan kerjaan gue mas--"
"Gampang ada assisten gue yang lain! Tu manusia Lohan juga ada kan jadi bisa gue manfaatin dikit lah buat ngerjain pekerjaan lo!" kata Yena.
"Tapi apa gapapa gue ninggalin kerjaan?" tanya Minju ragu.
"Lemot lo ju! Gue sepak juga lo, lo mau nemenin Yujin gak? Kalau enggak ayo kerja, gue suruh kakak lo yang nemenin Yujin!" kata Yena ngegas.
"Iya bek iya! Gue kerumah sakit abis rapat, kapan rapatnya?" tanya Minju dengan cepat.
"Lima menit lagi diruangan B, abis gitu lo boleh langsung kerumah sakit" kata Yena melirik jam ditangannya.
"Makasih banyak, bek!" kata Minju bersiap menyiapkan bahan meeting untuk Yena.
Meeting selama 2 jam akhirnya selesai, Minju berlari cepat membawa tasnya keluar sambil memesan Uber untuk menuju rumah sakit.
Menunggu Uber, Minju berpapasan dengan Yireon yang baru turun dari mobil yang adalah Uber pesanan.
"Minju, mau kerumah sakit?" tanya Yireon yang diabaikan oleh Minju.
"Yaudah, cece masuk dulu ya. Kamu semangat!" kata Yireon tersenyum pada adiknya lalu berjalan masuk kedalam gedung.
Uber pesanan Minju tiba, dengan segera Minju masuk kedalam mobil menuju rumah sakit tempat Yujin dirawat.
Dirumah sakit, Minju membuka pelan ruang inap Yujin dan mendapati Yujin sedang menonton televisi sambil makan limau, entah dari siapa.
"Sayang, sudah makan?" tanya Minju tersenyum sambil mendekat pada Yujin.
"Udah" jawab Yujin singkat tanpa menatap kearah Minju lanjut memakan limau.
"Aku temenin kamu disini, kalau kamu butuh apa apa kamu bisa bilang ke aku ya" kata Minju duduk di sofa rumah sakit sambil menatap Yujin.
Yujin hanya berfokus pada televisinya mengabaikan kehadiran Minju, Minju yang sebenarnya sedih hanya bisa berusaha karena ini juga bagian dari kesalahannya.
Tok! Tok!
"Permisi! Pasien akan disuntik, boleh tolong dipegangi karena kakinya akan terasa nyeri?" kata perawat yang masuk.
Minju yang duduk langsung beranjak memegangi Yujin yang disuntik. Benar saja, Yujin langsung meringis saat jarum suntik menusuk bagian lebam di kakinya.
"Lagi sebentar nyeri akan mereda, diperkirakan dua hari lagi sudah bisa berjalan dengan tongkat, pasien sudah boleh pulang" kata dokter.
"Terima kasih, dokter!" kata Minju lalu kembali mendekati Yujin dan duduk dikursi sebelah Yujin.
"Sakit banget ya? Mau aku pijitin kaki kirinya?" tanya Minju, Yujin cuma berdehem kecil lalu dengan segera Minju memijat kaki Yujin yang tidak cidera dengan lembut.
"Nanti siang mau makan apa? Mau delivery atau mau aku beliin apa?" tanya Minju mencari topik pembicaraan.
"Makanan rumah sakit" jawab Yujin lalu kembali menatap televisi yang kebetulan menayangkan tayangan Taekwondo.
Yujin hanya menatap kearah layar menonton aksi saling tendang di televisi yang malah buat Minju semakin gak enak karena keingetan sama kejadian kemaren dan juga pastinya penyebab Yujin terluka.
Ponsel Minju bergetar, dengan segera Minju mengangkat panggilan dari Yena.
"Yeobseo, kenapa bek?"
"Mulai besok lo temenin Ujin sampe dia boleh pulang, awas lo buat masalah lagi!"
"Hah?! emang dibolehin sama Ssamu?"
"Boleh! Lo temenin Ujin aja, udah dicariin orang buat kerjain tugas lo sama Ssamu"
"Yaudah, makasih ya bek"
"Yoi"
Tit!
Minju mematikan ponselnya lalu kembali memijat Yujin yang ternyata sudah tertidur pulas dengan televisi yang menyala.
Malam hari, Minju pulang kerumah pukul 10 malam setelah bergantian dengan Chaewon dan Yena yang dapat giliran berjaga malam dirumah sakit.
Minju masuk kerumah dan melihat papa mamanya sedang menonton televisi berdua.
"Ehh Minju sudah pulang? Gimana keadaannya Yujin?" tanya Sana yang mengetahui Minju menjaga Yujin dirumah sakit dari Yireon.
"Udah membaik, dua hari lagi keluar rumah sakit tapi harus pakai tongkat" kata Minju bergabung dengan kedua orang tuanya.
Minju menatap sekitar sambil mencari keberadaan seseorang.
"Cece mana mah? Jam kantor pulang jam 6 harusnya. Gapulang dia?" tanya Minju pada Sana.
"Dia lembur hari ini" kata Sana pada Minju.
"Lembur?"
"Tadi Yena atasan kamu bilang sama papa, Cece kamu lembur buat gantiin dan ngerjain pekerjaan kamu sama Yujin. Dia pulang agak telat-- nah itu!" kata Tzuyu saat mendengar suara mobil berhenti didepan pagar.
Minju langsung berjalan kearah depan mengintip Yireon yang pulang dengan mobil Uber dengan wajah lelah...
"Survey membuktikan 100% laki laki"
"Gagal dalam tes masuk menjadi Polwan"
-NakoChibi2k20
To be continued...
Vomments and happy reading!🐈🐈🐈
