Thirty Second

1.4K 195 41
                                        

Minggu liburan bukan hanya dimanfaatkan oleh oknum Ahn dan Kim untuk berkencan, tapi juga dimanfaatkan oleh oknum Lee untuk menemani pujaan hati meluruskan masalah.

Chaeyeon sudah siap dengan kaos turtleneck hitamnya juga celana bahan merahnya tidak lupa kaca mata hitam pokoknya gangerti kenapa Chaeyeon lagi mau pake konsep black and red.

Chaeyeon duduk ganteng di kap mobilnya nunggu Sakura keluar dari apartemennya.

Baru lima belas menit, seorang wanita keluar dari apartemen sambil menatap Chaeyeon yang melemparkan senyum kecilnya.

"Udah nunggu lama?"tanya Sakura berjalan mendekati Chaeyeon.

"Baru dateng, kamu gimana? Are u ready for this?" tanya Chaeyeon yang dijawab anggukan oleh Sakura.

"Let him go, untuk diri kamu sendiri jangan sampe kamu mempertahankan apa yang seharusnya kamu hempas dari dulu" kata Chaeyeon yang dijawab anggukan oleh Sakura.

"Ayo berangkat" Chaeyeon lalu membukakan pintu untuk Sakura lalu berlari kecul kearah kemudi melajukan mobilnya ke rumah Wooseok.

Wooseok masih di bebaskan hingga surat panggilan datang untuk menjadikan laki laki itu tersangka dikeluarkan oleh pengadilan.

Tidak mudah memang karena wanita itu meninggal bunuh diri, bukan dibunuh atau dilukai oleh Wooseok.

Chaeyeon menyetir menuju ke rumah kekasih dari pujaan hatinya. Chaeyeon fokus menatap jalanan sesekali menatap Sakura yang terlihat sedih.

"Sedih?" tanya Chaeyeon tiba tiba membuat Sakura tersadar dari lamunanya dan menatap laki laki itu.

"Iya, pastinya. Kita udah lama bareng" jata Sakura lemah.

"Jangan lemah, aku bakal selalu jadi pelindung kamu. Kalau kamu aja lemah, gimana cara aku bisa kuat"

Perkataan Chaeyeon entah mengapa memberikan sedikit tenaga untuk Sakura juga membuat Sakura semakin yakin dengan keputusannya melepas laki laki itu.

"Saku-chan, temen aku ngajak ketemuan... mau gabung?" tanya Chaeyeon sambil menyetir pada Sakura.

"Temen kamu... semuanya? yang banyak itu?"

"Bukan, cuma dua orang kok. Temen aku Yujin sama pacarnya ngajak main bareng, kamu mau gak?" tanya Chaeyeon lagi.

"Yaudah, tapi nanti temenin belanja bulanan dulu ya. Makanan di apartemen udah mulai habis"

"Siapp! Abis gajian ya?" tanya Chaeyeon memancing percakapan.

"Iya, gaji aku cair senin lalu sih cuma baru sempet belanja hari ini soalnya libur"

"Yaudah, kalau kamu mau belanja bulanan atau butuh nganterin kemana, kamu bilang sama aku. Aku siap nganter kamu kemanapun dan kapanpun"

"Siapp, makasih ya Chae" kata Sakura mulai tersenyum.

"Sama sama, kita selesaiin masalah dulu ya" kata Chaeyeon kembali fokus menyetir.

Sampai rumah Wooseok, Sakura terlihat ragu menekan bel rumah Wooseok.

Chaeyeon yang melihat itu langsung berinisiatif menggengam tangan Sakura memberi kekuatan.

"Let's do it!" Sakura mengangguk dan memberanikan diri menekan bel rumah Wooseok.

Belum sampai semenit, keluarlah seorang laki laki dengan rambut acak acakan dengan kaos kasual polos dan kaca mata bulat bertengger di hidungnya.

"Sakura.. kamu kemana aja hah?! Aku telpon ga diangkat! Aku chat gak dibales! Maksud kamu tu ap--"

TUYUL CHIBI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang