Chaewon yang emosi setelah membaca pesan dari Yena langsung menarik tangan Goeun tanpa banyak bacot.
Goeun yang merasa kesakitan akhirnya berusaha memberontak dan menepis kasar tangan Chaewon.
"Heh! Lo bisa pelan gak sih?! Gak malu lo diliatin!" kata Goeun mengusap pergelangan tangannya yang sakit.
"Lo ngapain ke ruangan gue dikantor?!" tanya Chaewon membuat Goeun terdiam.
"Lo ngapain?! Jawab gue!!!" kata Chaewon membentak Goeun. Persetan dengan banyak mata yang menatap dirinya, Chaewon benar benar marah.
"Bukan urusan lo!" kata Goeun pada Chaewon.
"Kita pulang!" kata Chaewon menarik tangan Goeun menuju basement. Goeun hanya mengikuti laki laki yang sedang emosi tersebut.
Sampai mansion keluarga Kim, Goeun turun dari mobil dan menunggu Chaewon keluar dari mobil.
"Hp lo siniin! Cepetan!" kata Goeun. Chaewon langsung menyerahkan ponselnya tanpa berbicara apapun lagi dan masuk kedalam.
Namun sebelum masuk, Chaewon menyempatkan diri menabrak pundak Goeun keras dengan sengaja.
Chaewon masuk kedalam rumah melihat kedua orang tuanya sedang menonton televisi, namun dengan segera Chaewon naik kelantai dua tanpa menyapa ataupun menghormat pada orang tuanya.
"Kim Chaewon!! mana manners kamu?!! Kim Chaewon!!" panggil papi Chaewon melihat kelakuan Chaewon yang sudah membanting pintu dengan keras.
Goeun lalu masuk dengan senyuman diwajahnya sambil mengusap pundaknya yang ditabrak oleh Chaewon.
"Ada apa? Apa Chaewon nyakitin kamu?" tanya Chaeyoung khawatir pada Goeun yang mengusap pundak.
"Biasalah om, belum nerima Goeun aja" kata Goeun santai pada Chaeyoung.
"Hp Chaewon masih kamu pegang kan?" tanya Chaeyoung lagi.
"Aman om, semuanya udah Goeun handle" kata Goeun tersenyum menunjukan ponsel Chaewon ditangannya.
"Bagus!"
Malam hari tiba, Chaewon dan keluarganya plus Goeun makan malam bersama. Chaewon hanya makan dengan hening tanpa berbicara sedikitpun.
Bahkan Chaewon tidak menjawab ataupun berdehem sedikitpun pada pertanyaan Chaeyoung atau Mina.
"Chaewon!! Papi dari tadi nanya kamu diem aja! Mau kamu apa sih?!" kata Chaeyoung jengah melihat putranya itu.
Chaewon tidak menjawab dan langsung beranjak berdiri dari kursinya tanpa sepatah kata pun yang diucapkan oleh Chaewon membuat Chaeyoung marah, sedangkan Mina menjadi khawatir.
Namun Goeun terlihat tersenyum sambil menganggukan kepalanya, entah apa artinya.
"Kim Chaewon!! Kamu mulai berani sama papi!" kata Chaeyoung mendekati putra semata wayangnya itu namun Chaewon hanya menatap dingin papinya itu.
"Kurang ajar kamu! Sebagai laki laki kamu tidak punya adab dan sopan santun!!" kata Chaeyoung menatap sengit pada Chaewon.
"Pih, kalau Chaewon boleh milih... Chaewon gak akan milih semua ini, pih. Chaewon mau hidup sederhana tapi bisa bahagia, karena ada seorang wanita yang mengajarkan Chaewon kebahagiaan simple yang tidak akan papi mengerti!" kata Chaewon membuka suara sambil menunjuk tepat didepan wajah papinya.
Buggh!
Sebuah pukulan melayang dari Chaeyoung di pipi Chaewon membuat Mina terkejut dan menahan suami imutnya itu.
"Berani kamu sekarang nunjuk nunjuk papi?! Anak kurang ajar kamu setelah apa yang papi berikan ke kamu!!" kata Chaeyoung.
"Ambil semuanya!! Ambil semuanya! Jangan pernah urusi hidup Chaewon!" kata Chaewon berteriak lalu berjalan naik ke kamarnya dan menutup keras pintu kamar.