Sixth

1.6K 222 21
                                    

Pulang kerja sekitar pukul 18:13, Kim Minju masih mengerjakan beberapa pekerjaannya yang baru saja ia dapatkan dari Yena setelah rapat.

Dirinya mendongak saat pintu terbuka menampilkan seorang laki laki bebek berjalan keliar sambil menenteng tas kerjanya dan jasnya.

"Ju hehe..." kata laki laki itu menatap Minju penuh arti.

"Apaan, Yen? Lu mau nyuruh gue chat Yuri kan dia ada dimana? Gentle dong, lu nyamperin!" kata Minju menepuk pundak laki laki yang adalah atasannya itu.

"Heh lu main tepuk tepuk lu sama atasan!" kata Yena memegangi pundak bekas tepukan dari Minju.

"Ini udah jam pulang kantor ya! Lagian juga Yen, lu sering modus tapi gamau nyamperin terus nyatain cinta buat apa, Yen? Lu udah tua" kata Minju membuat Yena mengumpat dalam diam.

"Sekate kate lu kalau ngomong... emang iya sih. Tapi bantuin lah, gue kan malu soalnya Yuri bareng sama Eommanya terus" kata Yena.

"Ya baguslah, lu samperin sekalian cari muka depan Eommanya" kata Minju lanjut mengerjakan pekerjaannya.

"Hehe samperin ya, Ju? Kayak dia bukan?" tanya Yena membuat Minju menatap Yena lalu menatap kearah pandang Yena.

Minju menatap kearah laki laki jangkung yang berjalam kearahnya sambil tersenyum.

"Yaudah, gue balik deh. Chat gue soal Yuri!" kata Yena langsung pergi meninggalkan Minju dan laki laki yang sudah berdiri dihadapan meja kerja Minju setelah menepuk pelan pundak Yena.

"Udah siap?" tanya laki laki itu pada Minju.

"Udah kok, pak! Saya siap siap dulu" kata Minju langsung cepat cepat merapikan meja kerjanya.

"Gak usah buru buru, pelan pelan aja" kata laki laki itu tersenyum menatap Minju. Setelah siap, Minju membawa tasnya langsung berjalan kearah laki laki itu.

"Sudah pak Yujin" kata Minju berdiri dihadapan laki laki yang adalah Yujin.

"Hmm? Pak? Ini sudah jam pulang kantor deh, kok manggil pak?" kata Yujin mendekat pada Minju.

"Eh iya, Jin. Ayo, gue udah siap" kata Minju pada Yujin.

"Oke, ayo... lu jalan duluan aja" kata Yujin mempersilahkan Minju berjalan terlebih dahulu.

Yujin mengekori Minju menuju kelobby dan terlihatlah cuaca yang baik namun agak dingin.

"Lo tunggu disini aja, biar gue ambil mobil" kata Yujin.

"Loh, lo gak parkir mobil di basement? Kalau gitu gapapa gue ikut jalan aja" tanya Minju bingung.

"Iya, soalnya tadi siang gue abis nganter investor, jadi males parkir di basement. Lo tunggu disini aja, jangan jalan sering pake heels, kasian kaki lo" kata Yujin merogoh kantong celananya dan mengambil kunci mobilnya.

"Gue ambil mobil dulu ya" kata Yujin yang diangguki oleh Minju. Yujin langsung berjalan kearah mobilnya yang terparkir agak jauh diluar gedung.

Minju menunggu beberapa menit dan tibalah mobil hitam terparkir didepan Minju. Baru akan berjalan kearah kursi penumpang, si pemilik mobil turun membuat Minju kebingungan.

"Eh kenapa, Jin?" tanya Minju pada Yujin yang keluar dengan paperbag hitam ditangannya.

"Ini ada sandal, kasian kaki lo kalau pake heels" kata Yujin bersimpuh lalu meletakan sandal dihadapan Minju.

Pipi Minju sudah memerah melihat perlakuan Yujin padanya. Minju melepas heelsnya dan memakai sandal yang diberikan Yujin dengan Yujin yang masih bersimpuh dihadapan Minju.

"Makasih, Jin" kata Minju saat Yujin beranjak berdiri dan memasukan heels Minju kedalam paperbag yang ia bawa.

"Iya, seharusnya gini soalnya gue yang buat lo harus keluar. Kalau pake heels lama lama kasian kakinya" kata Yujin refleks mengacak pelan rambut Minju.

"Hehe, yaudah. Kita berangkat?" tanya Minju yang diangguki oleh Yujin. Yujin berjalan membukakan pintu mobil untuk Minju lalu berlari kecil kearah kemudi untuk menyetir.

Selama dimobil, Minju hanya terdiam sambil menatap kearah jendela menikmati suasana kota Seoul dimalam hari.

Alunan musik RnB dari radio mobil Yujin ditambah view kota Seoul membuat mood Minju lebih baik setelah stressnya dikantor.

"Nanti mau makan apa?" tanya Yujin memecah keheningan.

"Eh?? Hmm terserah lo aja, Jin" kata Minju pada Yujin.

"Kok terserah gue? Lo sukanya makan apa?" tanya Yujin lembut sambil mengatur suhu AC agar lebih hangat.

"Gue ngikut aja, Jin. Gue bisa makan apa aja kok" kata Minju pada Yujin.

"Yaudah, nanti kita tentuin" kata Yujin yang dijawab anggukan oleh Minju.

Sampai di mall, mereka berjalan jalan melihat lihat. Yujin dan Minju mencoba melihat lihat toko yang ada dimall dan juga membeli beberapa barang.

Karena keasikan mereka, mereka sampai lupa tujuan utama untuk membelikan hadiah Nako. Yujin dan Minju berjalan masuk kedalam toko baju dan berakhir Yujin membayarkan baju yang Minju suka.

Minju sudah menolak dan bermaksud membayar belanjaannya, namun seorang Ahn Yujin yang keras kepala langsung menyerahkan kartu kreditnya setelah Minju meletakan barang belanjaannya di atas meja kasir.

"Jinnn nanti uangnya gue ganti ya. Gak enak gue sama lo" kata Minju pada Yujin yang berdiri dihadapannya dengan menenteng paperbag Minju.

"Gak usah, ini semua buat lo" kata Yujin dengan senyuman gantengnya.

"Ihhh kok buat gue? Gue gak enak Yujin" kata Minju agak menunduk karena tidak enak pada Yujin.

"Jangan nunduk dong, nanti muka cantiknya ketutupan" kata Yujin mengacak lembut rambut Minju membuat semburat merah kembali terlihat dipipi Minju.

"Apaan sih" kata Minju menepuk tangan Yujin yang tersenyum lebar kearahnya.

"Tapi kan bener lo cantik.. jadi mbak cantik mau makan apa?" tanya Yujin pada Minju yang membuat Minju tersenyum dengan godaan Yujin.

"Hmm apaansih.. kita liat di foodcourt deh" kata Minju yang diangguki oleh Yujin.

Keduanya berjalan kearah foodcourt mall sambil bercanda dan mengobrol.

Di gedung perusahaan Sumsang Group Seoul...

Seorang laki laki berjalan dengan menenteng tas kerjanya dan juga bungkus besar chiki dilengannya. Laki laki itu bersenandung sambil mengunyah chiki yang ia makan.

"Permisi kak, liat papa saya gak?" tanya seorang wanita menepuk pundak laki laki itu.

"Pa...pa kamu?" tanya laki laki bername tag Kang Hyewon itu memandang wanita didepannya lekat.

"Iya papa saya, Pak Jang Wooyoung" kata wanita itu.

"Pak kepala...produksi. Ayo saya antar hehe" kata Hyewon tersenyum dan mengelap tangannya yang penuh dengan remahan chiki.

"Makasih ya, kakak Hye...won" kata wanita itu membaca nametag Hyewon lalu berjalan mengikuti disebelah Hyewon.

"Nama kamu siapa?" tanya Hyewon pada wanita itu.

"Jang Wonyoung" kata Wonyoung menatap Hyewon sambil berjalan. Namun langkah wanita bernama Wonyoung itu terhenti membuat Hyewon juga berhenti.

"Kakak... itu adik atau anaknya kakak?" tanya Wonyoung menunjuk seorang anak kecil yang tersenyum sambil mengikuti Hyewon.

To be continued...
Vomments and happy reading!🐈🐈🐈

TUYUL CHIBI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang