Yujin berjalan kearah restaurant daging yang biasa ia kunjungi. Dengan lesu, Yujin memesaan daging dan soju untuk ia makan sendiri.
Agak aneh memang jika seseorang memesan samgyeobsal seorang diri, biasanya samgyeobsal selalu dimakan bergroup dan ini Yujin datang seorang diri memesan samgyeobsal dan sebotol soju dan beer.
Soju dan Beer pesana Yujin tiba dan dengan segera Yujin meracik Somek 소멕 (소주 멕주 Soju Mekju) yang adalah campuran dari soju dan juga beer.
Dagingnya tiba, Yujin langsung memanggang daging dengan peralatan yang tersedia dan ia potong.
Sepotong daging masuk kedalam mulutnya dan ia kunyah pelan sambil mengehela nafa berat.
Galau... itulah yang dirasa Yujin saat semua yang sudah ia dengar dan ia lihat dari hari hari sebelumnya.
Minju mengatakan bahwa dirinya menyukai Chaewon, entah sebagai apa dan itu cukup membuat Yujin sakit. Yujin juga beberapa kali ingin mendekati Minju, namun Minju sering bersama Chaewon akhir akhir ini.
Pembicaraan mereka juga sangat jelas bahwa Minju marah karena dirinya terlalu aneh karena tiba tiba menghindar dari Minju dan memukuli Chaewon yang jelas jelas adalah kesayangan Minju. Dengan santainya juga Minju membela Chaewon dan menamparnya.
Hari ini menjadi hari terburuk baginya, baru saja ingin menemui Minju dan membicarakan soal perasaannya, Chaeyeon mengabarkan bahwa Chaewon menembak Minju.
Belum lagi Yujin yang mengintip melihat Minju dan Chaewon berpelukan dengan tanda bahwa Minju sudah pasti menerima Chaewon dengan pelukan kebahagiaan. Hancur sudah harapan Yujin dan hatinya.
Memang sepertinya jodohnya bukanlah Minju, tapi salah satu dari empat wanita lain. Yujin akhirnya memikirkan apakah Wonyoung yang ternyata adalah jodohnya?
Yujin meminum someknya dan kembali menyumpit daging kemulutnya. Namun padangannya teralih saat seorang laki laki duduk dihadapan Yujin sambil mengambil capit daging dihadapan Yujin.
"Lo sendirian aja? Makan begini kan bisa ajak yang lain? Seharusnya lo undang udang atadan lo yang lo buat pincang kemaren, minta aaf kek biar gak gue pecat" kata laki laki itu bercanda.
"Gue lagi mau sendiri..." jawab Yujin.
Hening tercipta dan hanya terdengar suara orang orang berbincang dan suara daging yang dibakar.
Laki laki dihadapan Yujin hanya dengan santainya membalikan daging dan memotong kecil kecil daging yang sudah matang agar siap dimakan.
"Ssamu... gue denger hari ini lo nembak Minju, ya? Selamat ya bro, gue ngaku kalah dari lo. Lo yang menang dan kayaknya emang jodoh gue bukan dia" kata Yujin menyumpit daging matang kemulutnya dengan lesu.
"Jodoh mah gaada yang tau, Jin. Jadi besok lu bicarain semuanya sama Minju, biar hati lu lega dan gaada kalah menang karena kita sahabat dan lo udah kayak adik buat gue" kata Chaewon pada Yujin.
"Iya, gue bicara sama dia. Gue juga mau ngasih selamat lagi sekali sama dia dan gak dengan emsoi dan tolong jaga Minju ya. Lo orang yang dia sayang, jadi tolong sayangin dia juga" kata Yujin lesu sambil berusaha tersenyum pada Chaewon.
"Lo juga sayangin dia baik baik karena dia juga sayang sama lo. Itu alasannya dia nolak gue..."
"...karena dia udah terlanjur jatuh hati dan sayang sama lo, Ahn Yujin..."
Chaewon memutuskan untuk lembur kekantor. Rasa sedih tidak bisa ia bendung saat menyetir karena dirinya sakit hati mendengar penolakan dari Minju.
Namun Chaewon juga merasa lebih lega, karena Minju menyukai sahabatnya dan bukan orang lain yang ia tidak tau jelas asal usulnya.
Chaewon menyayangi Yujin walaupun mereka bersaing, namun Chaewon menganggap Yujin seperti adik dan itu tidak akan berubah walaupun mereka bersaing untuk wanita yang sama.
Dan mungkin saat ini, Chaewon harus membuka hati pada yang lainnya dan membiarkan jodohnya bermain saat ini.
Sampai dikantor, Chaewon langsung berjalan keruangannya. Tidak tanpa alasan Chaewon ingin lembur, dirinya ingin melupakan Minju dna itu adalah salah satu alasan terbesarnya
Sampai diruangannya, Chaewon membuka pintu dan terlihatlah seorang wanita yang duduk disofa kantornya sambil menatap kearahnya.
"Hi-chan? ini udah bukan jam kerja. Hi-chan udah boleh pulang, kok masih disini?" tanya Chaewon pada Hitomi.
"Saya denger denger, bapak bakal lembur. Jadi saya sebagai asisten bakal nemenin bapak lembur, saya buatin snack juga buat nemenin bapak lembur" kata Hitomi memperlihatkan rantang makanan berwarna merah muda kehadapan Chaewon.
"Ini bukan jam kerja, jadi Hi-chan gak usah pake kata kata formal gitu. Hi-chan boleh temenin Oppa, tapi kalau ngantuk langsung tidur disofa, jangan maksa! Kita banyak kerjaan besok" kata Chaewon uang diangguki oleh Hitomi.
Chaewon duduk disofa dengan laptop dan filenya yang ia kerjakan juga kue yang ia makan sebagai snack malam dari asistennya itu.
Chaewon mengigit pelan kue yang dibuat sendiri oleh Hitomi, dan Chaewon menyukai kue itu. Kue dan masakan Hitomi selalu menjadi favoritnya dan akan selalu mulai saat ini hingga nanti...
Hitomi dengan serius juga menatap layar laptop sambil berusaha menahan kantuknya, dan berkali kali hampir ketiduran.
"Hi-chan ngantuk tidur aja, jangan dipaksa kasian matanya" kata Chaewon mengelus lembut belakang kepala gadis Jepang itu.
"Tomi gapapa, Oppa" kata Hitomi kembali berusaha menatap layar laptop sambil memperhatikan Chaewon bekerja.
Berusaha terjaga, namun rasa kantuk tidak dapat ia tahan dan berakhirlah wanita itu tertidur dan tanpa sadar menyandarkan kepalanya dibahu Chaewon.
Chaewon yang merasakan itu langsung menatap kearah Hitomi yang tertidur dipundaknya lalu memutuskan menghentikan pekerjaannya dan melanjutkannya besok.
Dengan pelan Chaewon merebahkan tubuh Hitomi di sofa perlahan lalu merebahkan dirinya disebelah Hitomi sambil menatap kearah Hitomi.
Hitomi adalah wanita yang mandiri dan selalu menurut padanya, Hitomi juga perhatian dan selalu membantu semuanya, bukan hanya pekerjaan tapi Hitomi juga selalu mau menemaninya dan mengurusnya.
Nafas Chaewon tercekat dan detak jantungnya berdebar saat wanita disebelahnya memeluk pinggangnya erat...
"Sepertinya gue udah nemuin jawaban yang bener, siapa jodoh gue sebenarnya..."
To be continued...
Vomments and happy reading!🐈🐈🐈