Sixty Ninth

1K 163 11
                                    

Hari hari berjalan cepat dan serasa hampa bagi Yena semenjak putus dari Yuri. Walaupun putus, Yena terus masih memberikan perhatian pada Yuri.

Yena sebenarnya akhir akhir ini jarang makan di restaurant Yuri bahkan membantu Yuri, karena Yuri menghindari Yena dan tidak mau disentuh oleh Yena dan bahkan menyuruh Yena untuk pergi setiap Yena datang.

"Lo harus jaga perasaan nona Takahashi, jangan sembarangan lagi bek"

Kata kata itu pernah Yuri bilang saat dirinya ingin memeluk Yuri karena kangen yang sudah sangat memuncak dalam hati si bebek.

Sama dengan si bebek, Yuri sejujurnya juga kangen. Bahkan Yuri sering menangis dimalam hari memikirkan bebek kesayangannya yang selalu berhasil buat dia bahagia.

Berhasil buat dia senyum senyum kayak orang gila nerima gombalan receh dari siluman bebek itu atau nerima perlakuan manis dari bebek satu itu.

Yuri kangen humor receh bebek, kangen bebek muji makanannya lagi, kangen dipeluk sama bebek dan paling kangen sama bibir bebek.

Tapi Yuri juga sadar kalau bebek sekarang bukan lagi laki laki yang akan mengisi hidupnya karena laki laki itu harus bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Harapan pernikahan mungkin bukan yang terbaik untuk keduanya, tapi Yuri hanya berharap kebahagiaan untuk dirinya dan Yena.

Para curut juga sering bolak balik kerumah Yena dan nyemangatin Yena bahkan Yujin yang biasanya pamer couple goals bareng Minju jadi gak pernah bucin selama jam istirahat.

Yujin dan Minju bakal bucin sepulang kerja ditempat yang gak ada Yuri atau Yena begitu juga yang lainnya demi Yuri dan Yena gak keingetan sama masing masing.

Juri juga keliatan sangat stress bahkan dirinya menjadi wanita dengan nama paling banyak dicari di laman bisnis di Google, Pancafe, Naver dan situs lainnya.

Banyak yang menghujat dirinya sebagai Direktur murahan bahkan bertanya padanya sudah berapa lelaki yang tidur dengannya untuk memenuhi nafsu birahi Juri.

Penjualan dan keuntungan yang didapat menurun bahkan kemungkinan 100 Milyar yang awalnya hanya butuh 2-3 minggu mungkin bisa menjadi 1-2 bulan lebih untuk mendapatkan keuntungan sebanyak itu dengan kerja lebih dan strategi baru.

Juri hanya harus bisa membersihkan namanya saat ini dan membuktikan pada publik bahwa dirinya dan Yena dijebak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Walaupun Aisha sudah menjadi tersangka tapi tidak ada bukti pasti soal itu, bahkan Aisha masih kekeh menyangkal perbuatannya.

....

Pagi hari yang cerah, bebek sudah tiba di restaurant Joyul untuk membantu Joyul dan mencoba memperbaiki semuanya.

Yena berjalan dengan cepat kearah restaurant lalu menatap seorang wanita yang sedang mencatat pesanan dan segera pergi kedapur untuk membuatkan pesanan orang orang.

Cling!

Ada tamu lagi yang datang, Yuri yang baru saja memanaskan air langsung keluar untuk mencatat pesanan.

"Selamat datang!" kata Yuri menyambut tamu lalu matanya membelalak melihat siluman bebek sudah berdiri dengan note book di tangannya mencatat pesanan pelanggan.

"Yuri-ya..." panggil siluman bebek berjalan cepat kearah Yuri sambil merobek kertas.

"Tiga cheese hotdogs, dua porsi ramyeon dan tiga porsi tteokbokki. Jokbal satu porsi tapi pisahin lemaknya dan air dingin" kata Yena tersenyum menatap Yuri memberikan catatan pesanan.

Yuri hanya terdiam sambil mengambil kertas note dari tangan Yena sambil menatap Yena yang tersenyum ganteng kearahnya.

"Udah cepet buatin, nanti aku yang bawa kepelanggan. Aku mau ambil piring kotor yang di meja sana dulu sekalian uangnya" kata Yena mengusap pelan puncak kepala Yuri lalu pergi membersihkan meja yang sudah selesai dipakai pelanggan sekalian meminta uang.

Yuri hanya terdiam menatap Yena, tanpa sadar airmatanya terjatuh menatap Yena yang terlihat sangat ikhlas membantunya, bahkan seharusnya bebek itu ke kantor tapi apa yang dilakukan laki laki itu disini...

Yuri mengusap air matanya cepat dan berbalik ke dapur saat Yena menatap kearahnya. Yuri harus bisa, karena Yena harus bertanggung jawab pada wanita lain.

Yuri harus kuat menghadapi semuanya, cita citanya dan harus kuat jika sampai sesuatu terjadi pada ibunya saat ibunya mengetahui Yena meniduri wanita lain.

Yuri memasak sambil menangis bahkan airmatanya terjatuh kedalam air rebusan ramyeon membuat Yuri mengganti air tersebut dengan yang baru.

Dengan tangan bergetar Yuri menyiapkan air baru dan membuka bungkus ramyeon, tangannya bergetar sampai Yuri merasakan sebuah tangan besar memegang tangannya yang bergetar.

"Yuri-ah, biar oppa yang masak ramyeon. Kamu siapin hotdogs ya" kata Yena.

Yuri langsung menarik tangannya dari tangan Yena dan bergegas pergi ke kulkas untuk mengambil hotdogs dan menyiapkan alat menggoreng.

Yena terus menatap Yuri yang diam diam menitikan air mata membuat Yena benar benar emosi pada orang yang berani menjebak dirinya.

"Manusia tembok itu! Akan aku gergaji lehernya!" batin Yena emosi sambil memasak.

....

Setelah makanan jadi, Yena langsung mengantarkan makanan ke pelanggan lalu kembali ke dapur dan melihat Yuri yang terdiam sambil berusaha meredam tangisannya.

"Yuri-ya..." Yena mendekat berniat memeluk wanita itu namun dengan cepat Yuri menahan tubuh Yena agar laki laki itu tidak memeluknya.

"Oppa! Lo harus inget, lo punya Nona Takahashi yang harus lo jaga sekarang! Gue baik baik aja!" kata Yuri kembali membuat Yena sedih.

"Yuri-ya, selamanya... Kamu adalah wanita yang oppa cintai dan walaupun kamu berusaha menyangkal hal itu tapi oppa tau kamu rindu sama oppa dan kamu masih mencintai oppa..."

"...dan kamu tidak baik baik aja" kata Yena pada Yuri.

"Kamu nangis sekarang, itu menyakiti hati oppa. Oppa berjanji akan menghajar orang yang membuat oppa harus kehilangan kamu dan bertanggung jawab atas apa yang oppa tidak mau untuk perbuat..."

"...jebal Yuri-ah, jangan tinggalkan oppa. Oppa juga lemah, oppa mungkin laki laki cemen karena selalu menangis akhir akhir ini tapi itu semua karena oppa tidak mau kehilangan kamu" kata Yena menangis.

"Jangan..." kata Yuri melihat airmata jatuh di pipi laki laki itu.

Biasanya laki laki itu selalu mengumbar lelucon dan senyuman, tapi sekarang airmata jatuh di pipi laki laki itu membuat Yuri hancur.

"Yuri-ah... jangan menangis karena oppa. Oppa salah karena gak bisa jaga diri oppa buat kamu, jangan menangis untuk bajingan seperti oppa ini" kata Yena menunduk sambil menangis.

Greppp!

Dengan cepat Yuri memeluk erat Yena menenggelamkan wajahnya di dada laki laki itu menumpahkan segala kesedihannya.

Dirinya sangat mencintai Yena tapi dirinya harus melepaskan Yena untuk bersama orang lain, mungkin Yuri egois karena melepaskan Yena padahal itu bukan keinginan Yena untuk tidur dengan wanita lain...

...tapi Yuri juga wanita. Dirinya merasakan berada di posisi Juri jika wanita itu hamil atau semacamnya.

"Bahagialah, Jo Yuri. Jangan menangisi laki laki lemah seperti Choi Yena, berbahagialah untuk oppa, Yuri-ah"

To be continued...
Vomments and happy reading!🐈🐈🐈

TUYUL CHIBI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang