Pagi hari yang tentram di rumah seorang keluarga Konglomerat, sepasang pasangan paruh baya sudah siap di meja makan dengan koper mereka.
Entah apa lagi kegiatan mereka itu...
"Papi mami makan duluan, ini sayurnya sudah mateng" kata menantu mereka menata makanan diatas meja makan.
"Terima kasih, Hi-chan! Kamu makan juga sama sama, kamu keliatan pucet hari ini gara gara kecapean dan sering bangun pagi" kata Mina mengelus puncak kepala menantunya.
"Istirahat kamu! Jangan mau mauan kalau disuruh ngelayanin Chaewon kalau capek, biar anak itu gak kesenengan kamu yang malah jadi sakit!" kata Chaeyoung sambil menatap iPadnya.
"Iya papi, gapapa kok hehe" kata Hitomi tersenyum sambil mengisi gelas mertuanya dengan air.
Seorang laki laki turun dari tangga setelah bersiap sambil menenteng dasi dan jasnya turun dengan tas kerja juga yang ia bawa.
"Pagi papi, mami!" kata Chaewon menepuk pundak orang tuanya lalu beralih memeluk pinggang istrinya.
"Pagi sayang" jawab Mina pada putra semata wayangnya sedangkan Chaeyoung hanya mengangguk masih fokus pada iPadnya.
"Pagi istriku" kata Chaewon mengecup samping kepala Hitomi lalu duduk dimeja makan sambil menatap papinya yang lagi fokus dengan iPad.
"Papi mami berangkat ke Abu Dhabi jam berapa?" tanya Chaewon pada Chaeyoung dan Mina.
"Jam 11 pagi flight, abis sarapan kita berangkat" jawab Mina lembut.
"Papi mami baru aja pulang dari Swiss ngurus saham perusahaan coklat, sekarang pergi lagi?" tanya Chaewon protes karena orang tuanya ini jarang dirumah.
"Papi di undang makan malam presiden Arab, juga mau ngurus saham minyak papi disana. Juga kamu sudah gede, ada istri juga jadi gapapalah papi mami keluar negri sekalian liburan" kata Chaeyeon menatap anaknya.
Hitomi bergabung duduk disebelah Chaewon sambil menuangkan nasi diatas piring suami dan mertuanya sambil terdiam karena dirinya tidak mau ikut campur urusan keluarga suaminya, walaupun dia sudah jadi keluarga.
"Gak capek apa? Kalian udah tua juga, jangan capek capek lah" kata Chaewon mulai makan.
"Yang capek itu istri kamu! Liat itu dia pucet begitu, pagi bangun buat masak sarapan, ngurus kamu terus kerja di kantor, malem pulang ngelayanin kamu!" kata Chaeyoung meletakan iPadnya lalu mulai mengambil lauk untuk makan.
"Kamu sakit, sayang?" tanya Chaewon baru sadar kalau Hitomi pucet.
"Enggak, cuma capek dikit aja" kata Hitomi tersenyum canggung pada suami dan mertuanya.
"Yaudah, hari ini kamu gausah ke kantor! Biar kerjaan kamu diurus Yireon semua" kata Chaewon membuat Hitomi kurang setuju.
"Enggak ah, kasian dia! Aku ngantor aja, nanti jam istirahat aku sempetin tidur. Juga besok kantor libur kan, Yena oppa mau nikah" kata Hitomi sambil sarapan.
"Pokoknya jaga baik baik istri kamu! Gaada jatah jatahan tiap malem, jadi laki laki jangan sangean kamu!" kata Chaeyoung menatap tajam putranya.
"Iya pih, iya" kata Chaewon lanjut sarapan.
....
Setelah sarapan, orang tua Chaewon pergi kebandara dengan supir sedangkan Chaewon dan Hitomi pergi ke kantor.
Sampai kantor, Hitomi langsung berlari cepat kearah ruangan Chaewon sambil menutup mulutnya membuat Chaewon disebelahnya panik.
"Pagi bu Hi-- ehh kenapa?" tanya Yireon yang berada diruangan Chaewon melihat Hitomi langsung berlari ke toilet.
"Hitomi mana?" tanya Chaewon yang baru datang buka pintu ruangannya.
"Itu di toilet, istri sakit jangan dibawa ke kantor napa lo!" protes Chaeyeon yang santai duduk disofa sambil kerja dari iPadnya.
"Ya gue udah bilang istirahat aja, dianya gak mau" kata Chaewon duduk di kursi direkturnya dan membuka jasnya yang membuat dirinya gerah.
Hitomi keluar dari kamar mandi sambil memegangi kepalanya membuat Chaewon semakin khawatir.
"Ibu istirahat aja, biar Yireon yang kerjain kerjaannya" kata Yireon bergerak menepuk punggung Hitomi pelan.
"Gapapa, cuma masuk angin kecil. Juga besok Yena oppa nikah, jadi kerjaan harus selesai hari ini" kata Hitomi berjalan keluar menuju ruangan assisten direktur dibantu oleh Yireon.
"Ssamu! Udah hari keberapa sejak pernikahan lo?" tanya Chaeyeon pada Chaewon santai.
"Sekitar...20 hari? Iya 20 hari kayaknya" jawab Chaewon sambil mengecek berkas berkas dimejanya.
"Periksain gih, biasanya 14 hari setelah itu kalau ada tanda tanda berarti ya lo mujur" kata Chaeyeon membuat Chaewon mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud lo?" tanya Chaewon gak ngerti.
"Bukan gue mau melanggar privasi lo ya, cuma semenjak nikah lo udah berapa kali ngelakuin sama Hi-chan?" tanya Chaeyeon menutup iPadnya lalu menatap Chaewon.
"Emang kenapa lo nanya begituan?" tanya Chaewon bingung.
"Jawab aja napo seh! Gue mau kerja nih biar cepet gue menyimpulkan masalah lo!" kata Chaeyeon gasabaran.
"Hmmm malam pertama, terus honeymoon 4 hari tiga malem... 3 malem itu gue ngelakuin sama dia full. Di seoul gue ngelakuin sekali sekitar minggu lalu lah" jawab Chaewon.
"Hmmm selamat! Periksain dah, biar seneng idup lo! Gue mau keruangan si tembok dulu, mau ngambil contoh refrensi dulu" kata Chaeyeon beranjak dari duduknya membuat Chaewon cengo.
"Selamat? gue gak ulang tahun perasaan.. periksain biar gue seneng? istri gue sakit napa gue seneng dah? gak waras si bulu emang!" kata Chaewon kembali fokus pada berkasnya.
Baru beberapa menit fokus, Chaewon kembali dikejutkan karena Hitomi kembali masuk keruangannya berlari ke toilet.
Chaewon menghembuskan nafas kasarnya lalu mengambil kunci mobilnya di meja dan memakai kembali jasnya menunggu Hitomi keluar.
Setelah istrinya keluar, Chaewon langsung menggandeng tangan Hitomi dan menarik tangan wanita itu pelan.
"Ayo ke dokter! Rasanya mau mati aku khawatir kamu kenapa napa dari tadi!" kata Chaewon.
....
Mereka sampai ke rumah sakit dan mengambil antrian untuk periksa, mereka masuk ke dokter umum dan dengan segera dokter itu memeriksa.
"Saya akan alihkan ke dokter kandungan, ini nomor tunggunya dan langsung tunggu disana!" kata dokter umum itu membuat Chaewon kebingungan tapi tetap ia turuti.
Beberapa menit mengantri, Chaewon dan Hitomi masuk kedalam bagian kandungan dan dengan segera dokter memeriksa Hitomi.
Chaewon menatap gambar gambar ditembok soal penyakit kandungan seperti kista dan lain lain membuat Chaewon khawatir jika istrinya terkena salah satu penyakit berbahaya itu.
Dokter keluar setelah memeriksa Hitomi membuat Chaewon dengan cepat menatap dokter itu.
"Gimana? Istri saya gak kista kan? gak kanker rahim kan? gak kanker serviks kan? gak--" tanya Chaewon panik.
"Sabar pak! Kita duduk dulu, saya mau bicara" kata dokter itu memotong ucapan Chaewon yang malah membuat Chaewon makin panik tapi langsung duduk dihadapan dokter itu.
"Untuk vitamin dan suplemment bisa ditebus di depan, usahakan makan sehat dan olahraga kecil tapi jangan melakukan pekerjaan berat dan kelelahan" kata dokter membuat Chaewon terdiam.
"Istri saya kenapa? kanker?" tanya Chaewon masih mikir yang jelek jelek.
"Bapak ini kok ngotot banget istrinya kena kista sama kanker? alamat mau nikah lagi kayaknya ini" batin dokternya jengah dengan pikiran jelek jelek Chaewon soal istrinya.
"Istri bapak hamil pak!!"
To be continued...
Vomments and happy reading!🐈🐈🐈
