Maaf ya, aku down beberapa hari ini. Kalo maksain diri buat nulis ntar malah jadi fanfic angst bukannya fluffy :')
________
Setelah hari Indah itu, Mark sering datang untuk menjemput Haechan dari kampusnya. Dan Haechan jadi khawatir, ia takut Renjun ataupun Jaemin melihat ini.
Pasalnya setiap kali ia membahas Mark didepan mereka, keduanya pasti akan marah besar. Bahkan Jaemin akan dengan terang-terangan menyatakan ketidak sukaan nya terhadap duda tampan itu.
Ia juga tahu Jaemin pasti akan tahu apapun yang ia lakukan, dan ini membuatnya semakin takut. Haechan sudah meminta Mark untuk berhenti mengantar dan menjemputnya, tapi tidak digubris oleh pria itu.
Seperti hari ini, Mark mengirim pesan padanya bahwa dia sudah ada didekat gedung fakultasnya. Sementara Haechan tengah berjalan bersama Renjun dan Seungmin.
Jika Seungmin terhasut oleh perkataan saudara tirinya, maka itu akan gawat. Dia bisa saja menghajar Mark hingga tak sadarkan diri.
Hei, lagipula siapa itu Kim Seungmin? Dia adalah ahlinya bela diri! Mark yang selalu berkutat dengan dokumen pasti tidak akan kuat menahannya meski hanya beberapa menit.
Satu Kim Seungmin bisa menumbangkan seluruh bodyguard milik Jaemin, apalagi ini hanya seorang Mark Lee.
"Hei, besok adalah pesta cocktail keluarga Kang. Apa kalian akan datang?" tanya Seungmin tiba-tiba.
"Tentu, Nana yang mengajakku." jawab Renjun.
Lalu keduanya menatap Haechan dengan tatapan bertanya.
"Aku tidak akan pergi, tidak ada yang mengundangku." ujarnya. "Lagipula... Aku tidak mengerti dengan pesta seperti itu." sambung Haechan dengan wajah polos.
"Sangat disayangkan, padahal kau bisa bertemu banyak orang di pesta seperti itu..." Seungmin mengerucutkan bibirnya.
"Aku tidak terlalu suka keramaian Seungmin-ah..." sela Haechan.
Seungmin lalu mengangguk pasrah, mereka kembali terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sebenarnya Seungmin sedikit senang karena Haechan tidak akan datang, itu artinya rencananya tidak akan ada halangan dan ia serta Felix bisa melakukan semuanya dengan sempurna. Tapi dengan catatan, ayah dan ibunya atau kakaknya tidak mengetahui hal ini. Jika mereka tahu, tamatlah ia.
Dan sekarang, ia tengah memikirkan rencana untuk cocktail party keluarga Kang. Tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat sedikit, membuat sebuah senyuman yang tampak mengerikan.
Pokoknya, besok harus menjadi malam yang menyenangkan.
====
Lucas berjalan tergesa-gesa menuju ruang tamu dengan wajah suram, ia kesal. Benar-benar kesal!
Mina, mantan sekretaris Mark tiba-tiba datang dan mendekatinya seperti lem dan membuat hubungannya dengan Jungwoo menjadi agak renggang. Bukankah dia menyukai Mark? Kenapa dia mendekatinya bukannya bajingan itu?
Oh, berpikir soal Mark ia ingat dirinya belum mengunjungi pria itu lagi. Padahal Mark sudah sering datang untuk meminta maaf meskipun berujung ditolak olehnya. Ya, ia masih kesal dengan kebodohan Mark yang mudah tunduk pada ucapan wanita.
Ia menjatuhkan dirinya di sofa single, kemudian menopang dagunya dan menghela nafas panjang. Ia sudah lelah dengan urusan perusahaan, ditambah dengan kedatangan wanita itu yang merusak hubungannya, ia terlalu lelah sekarang.
Mana Jungwoo tidak bisa dihubungi karena melihatnya bersama wanita itu...
Ahh!!! Lucas kesal!!
"Sialan!!" umpatnya dalam dialek kanton yang kental.
"Yak! Baru datang tiba-tiba mengumpat, mau mati?!" Hendery menatapnya dengan peringatan.
Pasalnya ayah mereka sedang ada dirumah, dan jika dia mendengar kata umpatan saudaranya maka Lucas pasti akan dihukum.
Ayah Wong adalah orang yang tegas dan juga menjunjung tinggi harga diri, ia sangat tidak suka jika ada anggota keluarganya mengumpat kata-kata kasar. Itu adalah kebiasaan buruk dan tidak mencerminkan sikap kalangan atas yang semestinya.
Apa kata orang jika kaum atas seperti mereka mengumpat layaknya orang jalanan?! Bisa hancur martabat keluarga mereka jika hal itu terjadi.
Oleh karena itu, dia akan menghukum cambuk siapapun yang mengumpat di kediamannya.
"Diamlah!! Aku sedang kesal!!" balas Lucas dengan ketus.
Hendery hanya mengangkat bahunya acuh, ia kembali sibuk dengan ponselnya. Sesekali ia akan tertawa dan tersenyum seperti orang bodoh, membuat Lucas yang melihatnya merasa ngeri sendiri.
"Yak! Kau seperti orang gila sekarang, kau tahu?!" ujarnya karena tak tahan dengan tingkah aneh Hendery.
Hendery mendelik kesal, "berkacalah! Kau lebih gila dariku saat mendekati Jungwoo hyung!! Bahkan mendekati idiot..." ia memelankan suaranya di kalimat terakhir.
Lucas yang tak terima langsung menerjang tubuh Hendery, menindihnya hingga membuat si pemilik nama asli Guanheng itu memekik tertahan. Hei, ayolah! Tubuh Lucas itu sedikit lebih besar darinya, dan juga berat!!
Ia bisa mati jika ditimpa tubuh pria dengan otak yang tak jauh berbeda dengan dirinya!
"Hei! Turun!! Luke!! Kuadukan kau pada ayah nanti!!" Hendery memukul-mukul pantat pemuda diatasnya agar dia turun, sayangnya itu tidak berhasil.
"Adukan saja adukan sana!! Akan kubilang XiaoJun kalau kau masih memakai piyama panda saat tidur!!" Lucas balas memukul pantat Hendery.
Ketika Mama Wong turun dari tangga, ia melihat pemandangan aneh itu di sofa ruang tamu. Ia menggeleng pelan dan memaklumi tingkah kekanakan kedua putranya.
"Kalian ini sudah besar, dan sudah punya pasangan tapi bertingkah seperti anak kecil..." ujarnya sambil duduk disofa tempat Lucas sebelumnya. Ia tersenyum lembut dan menatap mereka dengan tatapan sayang.
"Lucas duluan Ma! A-Heng tidak salah!!" Hendery membela diri. Lucas yang duduk diatasnya semakin menindih tubuh Hendery, membuat pemuda itu kembali memekik tertahan.
"Luke, lepaskan A-Heng. Dia tidak bisa bernafas jika kau menindihnya seperti itu." Mama Wong melerai.
Dengan terpaksa Lucas turun dari tubuh Hendery dan mendengus kesal, dia masih dendam pada saudaranya itu. Ingatkan dia untuk menindihnya lagi nanti.
"Tumben kau pulang awal Luke, ada apa?" tanya Mama Wong. Pasalnya tak biasanya putra sulungnya itu pulang sangat awal.
Lucas menghela nafas dramatis dan bersandar pada sofa, "ahhh.... Aku lelah Ma, sungguh. Rasanya aku ingin liburan..."
"Kau berlibur setiap hari seolah-olah tak ada hari esok, dan masih mengatakan ingin libur? Dasar aneh!" celetuk Hendery, ia kesal karena ditindih tubuh besarnya.
Lucas mendelik, dan mengalihkan pandangannya kearah lain.
Mama Wong menggeleng pelan, "memangnya kenapa?"
"Ma, ada orang ketiga yang memisahkan putramu ini dengan calon menantumu..." Lucas merengek seperti anak kecil yang kehilangan benda kesayangannya.
Hendery bergidik ngeri, pria bertubuh bongsor seperti Lucas merengek manja?! Ihhh mengerikan!! Bahkan hantu Annabelle dan valak kalah dengan Lucas yang sedang merengek.
Menjijikkan!!
Ia beringsut dan menjauh dari Lucas seolah-olah dia adalah virus yang berbahaya, takut terinfeksi dan kemudian menjadi seperti saudaranya itu.
_________
To be continued
Haiiii ada yang kangen? Aku juga kangen kalian btw hehe
Aku bakalan rajin up lagi, soalnya udah agak mendingan depresot nya:)
Oke see you
Bagi yang mau menyumbang pulsa, bisa ke nomor ini : 089618726827
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Mom For Us
FanfictionKisah manis tentang seorang CEO duda tampan dan ketiga anaknya yang lucu. CEO tersebut bernama Mark Lee, dia adalah seorang single parents karena istrinya meninggal setelah melahirkan putra ketiga mereka. Mark yang terlalu mencintai istrinya tak ing...