Yeyyy ada kuota🎉🎉
________
Setelah insiden Haechan yang membeberkan kesalahan Mark dan kekecewaannya terhadap kelalaian yang Mark lakukan, mereka saling menghindari satu sama lain. Lebih tepatnya Haechan yang tidak ingin berada dekat dengan duda tampan itu.
Sementara Mark kembali sibuk dengan pekerjaannya dan tengah mengurusi projek baru.
Lalu bagaimana dengan tiga anak itu?
Mereka semakin lengket dengan Haechan, seperti kue lengket yang akan menempel pada rahangmu saat kau memakannya. Haechan hanya bisa pasrah dan membiarkan mereka bergantung padanya, karena ia tahu Mark terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Sudah hampir dua Minggu semenjak ia menjadi pengasuh tiga anak itu, dan hari ini ia mendapat libur karena keluarga itu akan pergi untuk pernikahan Taeyong. Kakak Mark.
Sebenarnya Haechan diundang oleh Jaehyun, namun dia harus menyelesaikan tugas menerjemahkan teks yang diberikan dosen padanya. Jadi ia tidak bisa pergi.
Ketika dirinya tengah tenggelam dalam teks yang tengah ia terjemahkan, pintu rumahnya diketuk. Kebetulan, kedua orang tuanya sedang tidak ada dirumah dan hanya menyisakan ia dan Renjun yang tengah bermesraan dengan Jaemin.
Membuat mata Haechan sakit saja!!
Tok tok
"Chan-ah... tolong bukakan pintunya!!" Seru Renjun dari kamarnya.
Haechan memutar matanya jengah, menghentikan aktivitasnya dan turun ke lantai bawah. Suara ketukan itu belum berhenti dan malah semakin keras, lebih terkesan seperti menggedor pintu.
"Tunggu sebentar.." ujar Haechan. Ia memutar kenop pintu dan membukanya, apa yang ia lihat adalah hal yang sangat mengejutkan.
Bagaimana tidak?
Majikannya, datang dengan pakaian rapih dengan berbalut jas abu-abu dengan rambut disisir keatas membuat aura maskulinnya menguar. Belum lagi wajah tampannya, mata tajam itu, alis camar yang menukik, jembatan hidung yang tinggi, dan jangan lupakan bibir tipis merahnya yang menggoda.
"Siang, Haechan.." sapa Mark dengan canggung.
Dengan sapaan itu Haechan kembali ke dunianya. Ia menatap waja tampan sang majikan dengan heran sekaligus gugup. "Siang.. kenapa anda datang kesini? Bukankah hari ini aku mendapat cuti?"
Mark tersenyum kaku,"maaf mengganggumu, aku ingin mengajakmu pergi ke pesta pernikahan Hyung ku. Ini permintaan dari kami, aku dan ketiga putraku..." Jelas Mark."aku harap kau tidak menolaknya."
Haechan melihat ke belakang Mark, di halamannya sebuah mobil mewah terparkir. "Apa ketiga putra anda ada disana?"
Mark mengikuti arah pandang Haechan dan mengerti,"oh? Ya, mereka ada didalam mobil."
Haechan menghela nafas panjang,"masuklah, bawa ketiga putra anda juga. Aku akan bersiap."
Pintu dibuka lebar, Mark mengangguk ia berlari kecil menuju mobilnya dan kembali bersama tiga anak kecil ke rumah Haechan.
Ketiga anak itu sangat antusias, terutama Jisung. Si bungsu keluarga Lee ini meronta dari pangkuan ayahnya dan bersikeras untuk mengikuti Haechan. Membuat ayahnya sakit kepala.
"Silahkan diminum, aku tidak akan lama." Ujar Haechan setelah membawakan beberapa gelas lemon dingin untuk tamunya.
"Woahh... rumah Haechan Hyung rapih sekali!!" Puji si kecil Jisung.
Jeno tersenyum dan mengangguk, sementara Chenle hanya diam. Ia menjadi pendiam setelah kejadian itu dan menjauh dari ayahnya. Sebenarnya Jeno juga kecewa, namun ia tidak begitu menunjukkan kekecewaannya pada sang ayah. Hanya menyimpannya dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Mom For Us
FanfictionKisah manis tentang seorang CEO duda tampan dan ketiga anaknya yang lucu. CEO tersebut bernama Mark Lee, dia adalah seorang single parents karena istrinya meninggal setelah melahirkan putra ketiga mereka. Mark yang terlalu mencintai istrinya tak ing...