Part 17

47.2K 5.9K 93
                                    

Setelah dipertimbangkan, dan membaca komentar para reader Yth. Maka Ochi putuskan untuk membuat versi pdf cerita ini akhir bulan depan :) gimana? Atau mau diundur aja? Gak mahal kok harganya, gak nyampe 100k

Oh ya!!

Pasti juga akan ada part yang dihapus, dan di pdfnya bakalan ada part yang gaada disini alias spesial chapter:>

Jangan mikir kalo Ochi jahat ya, soalnya penulis juga butuh makan makanya dibikin versi buku/pdf ehehe
#canda
___________

Setelah ditarik oleh ibu Mark, Haechan hanya bisa menemani wanita paruh baya itu sambil mengobrol bersamanya. Namanya Im Yoona, istri dari pemilik perusahaan otomotif terbesar di Asia Lee Donghae.

Mereka membicarakan banyak hal, terkadang juga Yoona akan membicarakan kejelekan putra-putranya. Membuat Haechan tertawa kecil, yahh setidaknya ibu Mark ini baik hati dan tidak memandang rendah dirinya.

Bahkan dia memujinya karena pandai memasak dan merawat anak, saat mengetahui bahwa Haechan lah yang mengasuh ketiga cucunya yang luar biasa nakal.

Sementara Haechan masih gugup karena ditarik tiba-tiba oleh ibu majikannya, Yoona sudah merencanakan hal lain. Ia menatap Haechan dengan menilai, tapi tidak membuat pemuda itu merasa tertindas dan malah berusaha untuk membuatnya nyaman.

Yoona rasa pemuda dihadapannya ini adalah tipe menantunya yang sebenarnya, sudah pandai memasak, merawat anak, bahkan mendidik mereka menjadi anak-anak yang baik. Yoona benar-benar suka!!

Maka ia putuskan untuk memberikan restu pada mereka berdua, masalah mengenai restu suaminya.. itu gampang!! Ia yang akan berurusan dengan itu.

"Mama!!" Sebuah suara yang mereka kenal berlari mendekat.

Suara itu menuju Haechan dan menundukkan dirinya dengan kaki Haechan.

"Jisung, jangan berlarian. Nanti kau bisa terjatuh.." Haechan mengingatkan, tangannya bergerak untuk mengusap kepala anak itu.

Yoona yang melihat hal tersebut semakin yakin, matanya berbinar seketika.

"Jisung!! Jangan lari begitu saja!! Kau membuat kami lelah!!" Chenle menggerutu, ia menghampiri Haechan dengan wajah tertekuk. "Haechan Hyung, lihat! Dia membuatku dan Jeno Hyung kelelahan!!"

Haechan tertawa kecil,"sudahlah, cukup bermainnya. Kalian istirahat dan makan sesuatu oke?"

Ketiganya menggeleng serempak,"tidak!"

Baik Haechan maupun Yoona terkesiap mendengar ucapan mereka.

"Kenapa?" Tanya Yoona heran.

"Kami ingin makan masakan Haechan Hyung!" Jawab Chenle, dua lainnya mengangguk setuju.

"Hanya masakan Haechan Hyung!" Jisung menekankan.

Setelah itu Yoona tertawa kecil dan mempersilahkan Haechan untuk memakai dapur di rumah besannya dan memasakkan ketiga anak itu makanan.

===

Seusai pesta pernikahan Taeyong, Haechan merasakan banyak hal berbeda terjadi. Semisal, pasangan ayah-anak itu akan menjemputnya saat pulang dari kuliah. Atau mengantarnya pulang ke rumah.

Ia juga merasa bahwa Mark menjadi lebih baik dari sebelumnya, yang awalnya ia anggap playboy kini berubah drastis menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab. Dan Mark yang telah berubah ini lebih berwibawa daripada sebelumnya, entah kenapa Haechan menyukainya.

Seperti sekarang, keempat orang dengan usia berbeda itu tengah duduk di ruang tamu rumah Haechan dan menunggunya sambil menonton kartun yang ditayangkan di televisi. Jika kalian bertanya kemana orang tua Haechan juga Renjun, maka jawabannya adalah mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Ayah ibunya tengah ke luar negeri untuk menjenguk nenek Renjun yang tengah sakit, sementara Renjun sendiri sedang menginap di rumah Jaemin. Kekasihnya.

Jadilah Haechan tinggal sendirian di rumah sederhana keluarganya.

"Aku sudah siap, tuan. Mari.." ujar Haechan sembari menuruni tangga.

Keempat orang yang tengah fokus menonton itu langsung menoleh kearah suara berasal, wajah mereka yang terlihat lucu membuat Haechan harus berusaha menahan tawanya agar tidak keluar.

"Haechan hyung! Ayo!" ujar Jisung yang langsung berdiri dengan penuh semangat.

Hari ini mereka berencana untuk pergi ke kebun binatang untuk jalan-jalan sekaligus belajar, itu adalah ide Haechan yang ingin agar ketiga anak itu belajar untuk menyayangi hewan dan tidak menyiksa apalagi membunuh mereka.

Haechan mengangguk pelan, "ayo."

"Yeayy!!" Chenle dan Jisung berlari keluar dan diikuti Jeno yang mengejar mereka sambil mengingatkan kedua adiknya untuk tidak berlarian.

Haechan hanya tersenyum kecil melihat tingkah mereka yang menggemaskan. Ya, ketiga anak majikannya itu sebenarnya adalah anak-anak penurut dan mudah belajar.

Daya tangkap mereka juga tergolong tinggi untuk anak seusia mereka, memudahkan Haechan mengajari mereka banyak hal. Yang Haechan lihat dari mereka adalah kurangnya perhatian dari orang tua mereka, ditambah dengan tidak adanya sosok ibu yang harusnya menuntun mereka untuk belajar sejak usia dini membuat ketiganya menjadi nakal dan ingin diperhatikan.

Semenjak ia bekerja untuk menjadi pengasuh, baik Jeno ataupun si kembar mereka berubah menjadi anak yang baik dan penurut. Mereka juga sopan pada semua orang, membuat nenek mereka alias Yoona semakin gemas.

Tak jarang wanita yang sudah bercucu tiga itu akan datang berkunjung hanya untuk melihat ketiga cucunya menyapanya dengan ramah dan bahkan menggunakan kata-kata yang baik saat berbicara dengannya.

Yang Haechan tidak tahu adalah, apa yang ia maksud dengan sosok wanita yang disebut ibu itu. Ketiga anak asuhnya sudah menganggapnya demikian. Haechan adalah sosok ibu yang mereka inginkan. Dan sosok menantu idaman Yoona.

"Papa!! Haechan hyung! Cepat! Nanti zebra nya kabur!!" ujar Jisung yang sudah duduk manis di kursi belakang bersama dua kakaknya.

"Tentu." Mark menjawab, ia tanpa sadar menggandeng tangan Haechan dan membukakan pintu samping pengemudi. "Masuklah.."

Haechan mengangguk kaku dan sedikit memaksakan senyumnya, "tentu...terima kasih.."

Mark hanya tersenyum, ia menutup pintu setelah Haechan berada di dalam mobil. Setelah itu ia berjalan ke sisi lain mobil dan duduk di samping Haechan, menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya menjauh dari kawasan rumah Haechan.

"Yeay!! Kebun binatang!!" seru ketiganya.

Selama perjalanan menuju kebun binatang, mereka tidak bisa diam. Selalu saja bertanya mengenai hewan apa saja yang ada disana, apakah mereka bisa memberi makanan pada hewan-hewan itu, dan seperti apa rupanya.

Dengan penuh kesabaran Haechan menjawabnya dengan senang hati, ia bahkan mencarikan gambar yang menunjukkan rupa dari hewan-hewan yang ada di kebun binatang untuk mereka.

"Anak-anak, papa punya ide.." ujar Mark yang melihat betapa antusiasnya ketiga putranya.

Serentak ketiga anak itu menoleh kearah Mark yang tengah mengemudi. "Apa??" tanya mereka bersamaan.

"Jika kalian bisa menghafal rupa hewan-hewan itu, papa akan memberikan kalian hadiah. Bagaimana?" tawar Mark.

"Baik! Kami setuju!!" ujar Chenle tanpa ragu.

"Kalau begitu hyung juga akan memberikan hadiah untuk yang paling banyak menghafal." Haechan menambahkan.

Ketiganya bersorak riang, dan perjalanan menjadi semakin riuh karena mereka bertiga ingin cepat sampai dan menghafal penampilan hewan-hewan itu. Agar mendapat hadiah tentunya, apalagi hadiah dari Haechan hyung mereka.

To be continued

====

Cuap-cuap nya udah diatas ehehe

Babay

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang