Hai
______
"Maksudnya?" tanya Mama Wong, alisnya terangkat tak memahami maksud si sulung.
"Ma, ada wanita yang ingin memisahkan kami... Mama tahu kan aku mencintai Jungwoo? Wanita itu ingin menjauhkan aku dari Jungwoo..." Lucas menceritakan keluh kesahnya. "Belum lagi wanita itu bersikap seperti wanita murahan! Aku tidak suka Maaa..."
"Oh? Kang Mina?" timpal Hendery, ia tampak tertarik dengan masalah saudaranya. Lucas hanya mengangguk mengiyakan, tenaganya sudah terkuras karena berusaha membuat Jungwoo percaya bahwa dia tidak selingkuh.
"Sebelumnya wanita itu membuat Mark hampir diusir dari keluarganya, menghasut putra teman ayah untuk memberikan hartanya dan sekarang aku..." Lucas terus merutuk kesal.
"Dia juga pernah mendekatiku omong-omong..." sambung Hendery. "Untungnya waktu itu kau mengirim pesan dan memblokir kontaknya, jadi dia tidak lagi melekat padaku."
"Siapa namanya?" tiba-tiba, suara Ayah Wong terdengar dari arah tangga.
"Kang Mina." Mama Wong mengulangi, ia kesal karena wanita itu merayu kedua putranya dan bahkan membuat calon menantunya menjauh karena wanita itu.
Namun wajah awet mudanya tidak menunjukkan emosi apapun. Hanya ada ketenangan, ia memegang secangkir teh yang baru saja dituangkan oleh pelayan rumah itu. Tubuhnya bersandar pada sofa dengan kaki yang tersilang, membuatnya mengeluarkan aura bangsawan yang anggun dan mulia.
Sangat bertolak belakang dengan kedua putranya yang duduk secara asal tanpa ada tatakrama seperti sang ibu, asalkan nyaman mereka akan duduk sesuai keinginan mereka. Untungnya sang ayah tidak marah karena hal itu.
"Kenapa kau tidak menolaknya?" tanya sang ayah.
"Ayahku tercinta, putra sulungmu ini sudah menolaknya berkali-kali dan bahkan mempermalukannya didepan umum! Tapi wanita itu seperti lem yang menempel kuat di celana! Tidak mau lepas." Lucas membela diri.
Ayah Wong mengangguk kecil, "biar ayah yang tangani."
Ekspresi Lucas langsung berseri-seri, "terima kasih ayahku tercinta..."
Setelah itu, ia langsung pergi menuju kamarnya dengan riang. Meninggalkan tiga orang yang hanya bisa menggeleng pelan memaklumi tingkah kekanakannya.
Di lain tempat, Haechan tengah duduk di dalam bus yang menuju ke pusat kota. Dia ingin pergi ke toko buku yang ada di mall tempat ia bertemu keluarga Mark.
Ada beberapa buku yang harus ia beli untuk bahan tinjauan akhirnya, dan itu hanya ada disana. Jadilah dengan terpaksa ia pergi meski enggan. Pasalnya, uang jajannya tinggal sedikit dan hanya cukup untuk membeli dua atau tiga buku.
Beasiswanya belum diberikan, dan ia juga merasa sungkan untuk meminta pada orang tuanya. Meminjam pada Renjun? Nanti yang ada dia malah diomeli, kalau meminjam pada Jaemin yang ada pemuda itu akan membelikan seluruh toko untuknya.
Jadilah ia hanya bisa membeli sedikit demi sedikit.
Ponselnya bergetar, ada pesan masuk dari Mark.
Mark hyung
| Hei, besok kau bebas?
You
Ya, kenapa hyung? |
Mark hyung
| Chenle dan yang lain ingin menghabiskan waktu bersamamu
| aku juga
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Mom For Us
FanfictionKisah manis tentang seorang CEO duda tampan dan ketiga anaknya yang lucu. CEO tersebut bernama Mark Lee, dia adalah seorang single parents karena istrinya meninggal setelah melahirkan putra ketiga mereka. Mark yang terlalu mencintai istrinya tak ing...