Part 64

22.5K 3.2K 436
                                    

Banyak yang minta double, jadi kukasih deh. Ayo ramein~

Adegan dibawah ini bisa memicu darah tinggi, yang emosian ayo tahan dulu.

_________

"Lalu bagaimana dengan Haechan?!" Yoona bertanya dengan tidak terima.

Mark mengernyitkan alisnya, "Haechan? Dia hanya pengasuh ketiga anakku, kenapa aku harus menikahinya?"

Seketika Yoona menjadi kesal, "Apa-apaan maksudmu dengan mengatakan itu?!"

"Tapi itu kenyataannya bu." balas Mark, dia memeluk pinggang Mina lebih erat sementara wanita itu hanya menunduk sedih.

"Mark, kau mengenalkan Haechan sebagai calon pengantinmu pada ibu dihadapan banyak orang dan kau sekarang tiba-tiba berubah pikiran?! Apa yang ada dikepalamu?!" Yoona marah sekarang, dia bahkan berbicara dengan kasar.

Donghae mendekati istrinya dan mengelus pundaknya untuk menenangkannya. "Mark, kau tidak bisa kembali pada kata-katamu. Apa kau sudah lupa aturan keluarga kita?"

Ya, dalam keluarga mereka ada sebuah aturan yang tidak bisa di langgar. Itu adalah jika anggota keluarga Lee mengenalkan seseorang sebagai calon menantu mereka, baik itu laki-laki atau perempuan maka mereka harus benar-benar menikahinya. Dan itu hanya berlaku satu kali, karena keluarga Lee menganggap sebuah pernikahan sebagai sesuatu yang sakral dan suci.

Jadi sudah pasti baik Donghae ataupun Yoona marah dengan sikap Mark sekarang. Dia mengenalkan Haechan sebagai menantu, tapi tinggal bersama dengan seorang wanita? Apakah menurutnya ini hanya main-main?

Hukuman apa yang pantas mereka berikan pada Mark? Itu hanya satu, jika tidak mengeluarkannya dari keluarga Lee maka mereka tidak akan mengakui wanita yang mengaku sebagai calon istri Mark itu, dan keturunannya.

"Tentunya aku tidak lupa ayah, tapi aku mencintai Mina dan aku pasti harus menikahinya bukan Haechan. Dia hanya seorang bawahan dan bahkan membawa pengaruh buruk pada ketiga putraku." jawab Mark dengan sedikit kesal.

Yoona sudah tidak tahan lagi, dia berjalan maju dan menampar wajah Mina dengan sangat keras hingga suaranya bergema di ruangan yang luas itu. Semua orang terkesiap, baik pelayan ataupun Mina dan Mark. Mereka tidak menyangka sang nyonya besar keluarga Lee yang terkenal lembut dan ramah itu kini mengangkat tangannya.

"Karena wanita ini kau mengkhianati kata-katamu sendiri," dia lalu kembali mengangkat tangannya dan menampar pipi Mina lagi. "Karena wanita ini juga kau menjadi tidak sopan, apakah kau buta Lee Minhyung?!" Yoona menatap Mark dengan marah sambil mencengkeram rahang Mina dengan kuat.

Ia benar-benar marah, bahkan sekarang ia memanggilnya dengan nama aslinya. Nafas Yoona menjadi lebih cepat.

"Ibu apa yang kau lakukan?! Lepaskan! Mina kesakitan!" Mark berusaha melepaskan tangan ibunya dari rahang Mina. Dia terlihat panik.

"Kesakitan?!" Yoona berdecih, "cih! Lebih sakit mana menurutmu dengan perasaan ibu sekarang?!"

Mark terdiam, ia tidak bisa menjawab. Tapi tangannya masih berusaha untuk melepaskan tangan sang ibu.

"Jawab Lee Minhyung!!" bentak Yoona, matanya sedikit memerah sekarang.

Mark tetap tidak menjawab.

Yoona dengan kasar menghempas tangannya dari rahang Mina hingga membuat wanita itu tersungkur kebawah, lalu berhadapan dengan putra bungsunya.

"Kau tahu apa yang ibu rasakan sekarang??" desis Yoona, matanya menyipit. "Hati ibu sangat sakit, ibu gagal mendidikmu menjadi pria yang baik. Kau tidak sama dengan kakakmu-"

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang