Taeyong tengah menunggu ketiga keponakan kecilnya di kafetaria terdekat, matanya mengawasi gerbang sekolah yang sudah terbuka dan memperlihatkan banyak anak berusia sekitar 3-5 tahun keluar bersama ibu mereka.
Setelah dirasa cukup sepi ia keluar dari kafetaria dan berjalan menuju gerbang, dilihatnya dua anak jahil yang selalu mengusili ia dan kekasihnya tengah bermain di ayunan.
"Chenle, Jisung!!" Panggilnya.
Kedua anak yang dipanggil namanya langsung menoleh secara bersamaan kearah Taeyong.
"Taeyong aunty!!" Sapa mereka berdua.
Taeyong hanya tersenyum.
Ya, mereka memanggil Taeyong dengan sebutan 'aunty' karena Chenle yang bersikeras ingin memiliki 'aunty' layaknya teman-temannya yang lain.
Dan setelah perdebatan panjang antara mereka berdua, Taeyong pun setuju untuk dipanggil 'aunty'.
"Dimana papa?" Tanya Jisung, kepalanya menengok ke segala arah untuk mencari ayahnya.
"Ayahmu sedang istirahat Jisungie, dia lelah karena banyak bekerja.." Taeyong memberikan pengertian kepada si kembar.
Chenle mengangguk, dan tanpa diketahui Taeyong ia memberi kode pada saudaranya itu. Jisung hanya mengangguk setuju untuk rencana saudaranya.
"Kalau begitu kami ingin main!" Seru Chenle penuh semangat.
Jisung mengangguk,"ya!! Sudah lama kami tidak main di taman.. boleh kan aunty?"
Taeyong hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan mereka berdua,"baiklah... hanya satu jam, okay?"
"Okay!!" Jawab si kembar kompak, kedua berlalu menuju mobil Taeyong terlebih dahulu.
Selama perjalanan kedua bocah kembar itu tidak berhenti menyanyi, suara kekanakan dan sedikit cempreng mereka menggema didalam mobil.
"Kita jemput Hyung kalian dulu." Ujar Taeyong sambil menghentikan mobilnya didekat sebuah sekolah dasar yang cukup terkenal di kota Seoul.
Ia keluar dari mobil dan menunggu si sulung untuk menghampirinya.
"Aunty? Dimana papa?" Tanya Jeno sedikit terkejut melihat aunty nya yang datang menjemput.
"Ayahmu sedang istirahat Jeno-ya." Jawab Taeyong.
Jeno mengangguk paham lalu masuk kedalam mobil tanpa banyak bicara, Taeyong kembali mengemudikan mobilnya menuju taman kota. Tempat biasanya mereka menghabiskan waktu jikalau bosan.
"Kita tidak langsung pulang?" Tanya Jeno setelah melihat mobil Rolls-Royce phantom aunty nya berhenti di parkiran dekat taman.
"Kita akan bersenang-senang!!" Seru si kembar menjawab pertanyaan Jeno.
Seharusnya sudah ia duga bahwa dua adiknya itu pasti yang membujuk aunty mereka untuk bermain.
"Hanya satu jam.," Taeyong mengingatkan.
Mereka bertiga mengangguk paham lalu keluar dan berlari entah kemana. Bahkan Taeyong tidak bisa menyamakan langkahnya dengan mereka yang hilang dalam sekejap.
"Arghh!! Anak-anak itu... untungnya Lucas memberikan mereka jam tangan pelacak, jika tidak entah kemana aku harus pergi mencari mereka di taman sebesar ini.." monolog Taeyong sambil terus berjalan menuju bangku taman terdekat untuk menikmati suasana tenang di taman itu.
=====
Disisi lain, ditempat Haechan. Pemuda manis itu tengah bingung karena uang yang ia miliki hanya 200.000 won, yang jika dijumlahkan dengan uang pinjaman dari Renjun maka hanya setengah dari yang diminta ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Mom For Us
FanfictionKisah manis tentang seorang CEO duda tampan dan ketiga anaknya yang lucu. CEO tersebut bernama Mark Lee, dia adalah seorang single parents karena istrinya meninggal setelah melahirkan putra ketiga mereka. Mark yang terlalu mencintai istrinya tak ing...