Part 31

30.4K 4.1K 145
                                    

Tadinya aku mau tag para donatur tapi entah kenapa aku gak bisa ngetag mereka :( tapi yang jelas sekali lagi aku ucapin makasih buat yang udah donasi, buat yang request fanfic mungkin malam nanti yaa aku baru ngetik 300 word:'

_______

Kini giliran Jisung untuk mengambil jatah makan siangnya, ia menatap Suster Yang yang berdiri dibalik meja counter.

"Halo suster Yang, namaku Jisung, aku kemari bersama Haechan hyung untuk bermain!" ujar Jisung sambil tersenyum lebar.

Suster Yang balas tersenyum, "hai Jisung, semoga kau bisa bergaul dengan baik bersama anak-anak lain. Ini makan siangmu, selamat makan.."

"Terima kasih Suster Yang, aku akan berusaha untuk bergaul dengan mereka." Jisung mengambil nampan yang diberikan, lalu berjalan perlahan agar makanannya tidak tumpah.

Sekali lagi ia berjalan menuju meja tempat Chenle berada, namun sebelum duduk dia menoleh ke belakang dan melihat Dongpyo yang tengah mencari meja kosong untuk duduk.

"Dongpyo! Disini!!" seru Jisung, si pemilik nama langsung menoleh dan menatap Jisung dengan senyum lebar.

"Halo semuanya, bolehkah aku bergabung?" tanya Dongpyo pada yang lain.

"Tentu saja, meja ini masih luas." balas Woojin.

Setelah mengucapkan terima kasih, Dongpyo duduk didepan Jisung dan bersebelahan dengan Daehwi.

"Hai Daehwi!" sapanya.

"Haloo Dongpyo!!" balas Daehwi tak kalah ramah.

Semua penghuni panti asuhan ini saling kenal, jadi mereka tak perlu berkenalan dan mengakrabkan diri lagi seperti Jisung atau Chenle. Segera, semua orang di meja itu mengobrol bersama. Topiknya hanya seputar mainan, hobi dan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Boleh aku duduk disini?" tanya seorang anak yang baru datang, matanya melengkung menjadi sebuah senyuman tatkala ia menyunggingkan senyumnya.

"Jeno hyung!!" seru Jisung penuh semangat, ia mengayunkan kedua kakinya bergantian dan mengangkat tangannya.

"Ini kakakku, namanya Jeno. Kami berbeda dua tahun." Chenle memperkenalkan anak itu pada yang lain.

"Hai Jeno hyung, aku Daehwi!!"

"Namaku Dongpyo, salam kenal!!"

Anak lainnya memperkenalkan diri dengan inisiatif sendiri, dan Jeno dengan ramah menimpali. Ia duduk disamping Baejin yang seumuran dengannya, lalu saling bertukar sapa.

Mereka kembali mengobrol sambil menghabiskan makan siang di nampan mereka. Tak terasa, waktu dengan cepat berlalu. Makanan mereka sudah habis, dan kini saatnya untuk tidur siang.

"Tidur siang? Apakah kami juga bisa ikut?" Chenle bertanya.

"Tentu saja! Ada banyak ranjang susun disini, kalian bisa bergabung. Semua kamar disini dibedakan dengan usia anak-anak yang ada." jawab Baejin, ia berdiri dan membawa nampan miliknya ke bak cuci piring.

Ia mencucinya sendiri dan mengeringkannya, lalu membawa nampan itu kembali ke meja counter untuk diberikan kepada Suster yang berada disana. Jeno, Chenle dan Jisung saling memandang; apakah mereka juga harus mencuri piringnya sendiri?

"Apakah kita harus mencucinya sendiri?" tanya Jisung secara langsung.

Daehwi mengangguk pelan, "sejak usia empat tahun, kami diajarkan untuk mencuci peralatan makan yang kami gunakan sendiri. Suster sebenarnya tidak mempermasalahkan hal ini, namun Baejin hyung mengatakan bahwa jika kami bisa mencucinya sendiri itu akan meringankan pekerjaan para suster."

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang