Part 19

42.4K 5.6K 564
                                    

Q: kak Ochi kok yang ini up Mulu yang lain nggak?

A: soalnya yang ini konfliknya ringan sayang, jadi inspirasi nya juga gampang dicari soalnya saya disini posisi nya macam haechan. Baby sitter ponakanku yang masih eonyoe:) jadi gampang. Tenang aja, yang lain juga akan up kok

__________

Semuanya terdiam, apa benar ucapan Mark itu? Kenapa Taeyong maupun Jaehyun tidak mengatakan apa-apa?! Sontak mereka menatap kedua orang itu dengan tatapan menuntut.

Jaehyun menggosok bagian belakang lehernya dengan canggung dan menghindari tatapan mata mereka, sementara Taeyong berpura-pura tidak mendengar apapun dan terus memakan makanannya.

"Kenapa aku tidak tahu hal ini?" Ujar seorang pria yang memiliki hidung mancung dan wajah orang Amerika.

"Itu benar, apa kalian memiliki hubungan tersembunyi? Sejak kapan?" Timpal pria lainnya yang memiliki rambut blonde.

"Yahh..aku takut mengecewakan semua orang, jadi aku merahasiakannya. Hanya pihak keluarga yang tahu, jadi wajar jika kalian tidak tahu apapun.." jawab Mark sekenanya.

"Berapa lama kalian menyembunyikannya?" Pria berambut blonde itu mengulangi pertanyaannya.

"Dua bulan" jawab Mark.

Tentu saja itu bohong! Haechan saja baru bekerja selama setengah bulan di mansion Lee, Mark hanya mengada-ada!!

Sementara Mark menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan teman-temannya dan juga kakaknya, Haechan hanya menunduk dan memegangi pundak Jeno yang berdiri di depannya. Ia juga mengusap lembut kepala si kecil, membuatnya merasa nyaman dan tak ingin ditinggalkan.

Jeno berharap apa yang diucapkan ayahnya akan menjadi kenyataan, dan Haechan bisa menjadi ibu mereka. Ia benar-benar merindukan sosok ibu yang telah lama hilang di rumah, orang yang akan menyambutnya ketika pulang dari sekolah, orang yang akan membuatkan bekal untuknya dan menghadiri pentas seni saat ia tampil dan mengucapkan kata 'selamat' padanya.

Ia benar-benar merindukan sosok itu!!

Dalam hati Jeno terus berdoa, ia juga menggenggam tangan Haechan yang lain.

"Ah ya, duduklah..kalian pasti lelah bukan? Ayo ayo! Calon adik ipar...jangan sungkan, kami adalah rekan-rekan dari calon suamimu.." ujar pria berwajah oriental Jepang.

Haechan mengangguk kecil sambil tersenyum, ia lalu menarik pelan tangan Jeno agar duduk didekatnya dan tak lupa dengan si kembar juga. Sementara Mark duduk di ujung lainnya disamping Jisung.

Mereka benar-benar tampak seperti keluarga kecil yang bahagia dalam negeri dongeng, membuat semua teman-teman Mark dan Taeyong iri sampai mati!!

Dan yang paling mengejutkan adalah bahwa si kembar nakal Chenle-Jisung dengan patuh mengikuti perkataan Haechan!! Bagaimana bisa?! Si kembar yang mereka tahu adalah anak yang sulit diatur dan sangat jahil, sementara Haechan dengan mudahnya meminta mereka agar tetap diam dan makan dengan perlahan. Dan tentunya mereka menurut!!

Diam-diam mereka menghela nafas panjang, itu adalah sebuah keajaiban... jika saja Haechan tidak ada, mungkin Taeyong akan mengancam mereka agar bisa diam.

Suasana menjadi sangat menyenangkan, mereka mengobrol dengan hangat dan sesekali bercanda. Tak jarang pula teman-teman Mark akan merekomendasikan tema dan baju pengantin untuk mereka, bahkan menawarkan bantuan untuk pelaksanaan pernikahan mereka.

Tentu Haechan bersyukur karena ada yang peduli pada majikannya, hanya saja... posisinya sekarang adalah pengantin perempuan!! Ia tidak mau ah! Bahkan meskipun ia dibayar dengan harga mahal sekalipun!! Sialan majikannya itu!! Dia mengutuknya sampai mati!!

Dan dengan cerdiknya ketiga putra Mark mengikuti drama yang ayah mereka lakukan, yaitu memanggil Haechan dengan sebutan 'mama' bahkan Jisung sesekali merengek pada Haechan. Benar-benar keluarga yang kompak!! Haechan bahkan tidak tahu harus tertawa atau menangis...

Setelah selesai makan siang, Mark pamit membawa keluarganya untuk pulang. Dia merangkul pinggang Haechan dan menuntun Jisung keluar dari restoran, sementara Chenle dan Jeno berjalan di samping Haechan dengan patuh. Tak lupa mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang yang ada di sana.

Mereka kembali berkendara, ketiga anak kecil yang sudah kenyang itu tertidur lelap di kursi belakang sementara Haechan masih menunduk sambil memikirkan kejadian sebelumnya.

"Haechan..." Panggil Mark memecah kesunyian.

Haechan menoleh kearah Mark dengan gugup.

"Soal ucapanku sebelumnya... itu benar, aku mengatakan yang sesungguhnya. Aku... benar-benar menyukaimu.." jelas Mark sedikit tergagap.

Haechan terkejut, jadi... tadi itu... melamar secara tidak langsung? Rasanya Haechan ingin berteriak didepan telinga majikannya. "Bangun sialan!! Kita ini pria!! Tidak mungkin untuk menikah meski kakakmu dan seniorku menikah!! Tapi aku tidak mau!!" Sayangnya dia tidak bisa mengatakannya...

"Apa..kau mau menjadi ibu untuk mereka dan menjadi istriku?" Tanya Mark dengan hati-hati.

Haechan menundukkan kepalanya dan menghindari tatapan Mark,"uh-huh... Aku..akan memikirkannya terlebih dahulu.." pipinya memerah Semerah buah tomat yang matang.

Mark mengangguk dan tersenyum tipis,"kami menunggu jawabanmu.."

Haechan mengangguk kaku.

Mereka tiba di mansion Lee, Mark menghentikan mobilnya di garasi mobil dan menggendong Chenle sementara Haechan menggendong Jisung. Si sulung? Dia sudah bangun meski masih sedikit linglung karena mengantuk.

Mark menuntunnya menuju kamar anak-anak dan membaringkan Chenle di ranjang atas, ia menyuruh Jeno melanjutkan tidurnya. Sementara Haechan menidurkan Jisung di ranjang bawah Chenle, lalu menyelimutinya.

Keduanya lalu keluar dari kamar tanpa suara dan berjalan menjauhi kamar anak-anak.

"Istirahatlah, aku tahu kau lelah. Gunakan kamar disamping kamar anak-anak untuk istirahat.." ujar Mark sambil menatap Haechan.

Haechan mengangguk dan mengucapkan terima kasih, lalu ia masuk ke dalam dan meninggalkan Mark di koridor sendirian. Mark sendiri menuju ruang kerjanya dan mulai berkutat dengan semua dokumen perusahaan.

Dalam hati keduanya, jantung mereka berdetak kencang saat memikirkan satu sama lain. Panah dari dewa asmara mengenai mereka dengan tepat sasaran.

______

To be continued

Aaaaa terlalu manis>\\\<
Diabet aku nulisnya:')

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang