Haechan mengemudi kembali dari sekolah si kembar, namun alih-alih membawa Chenle kembali ke mansion keluarga Lee ia membawanya ke tempat lain.
Chenle melihat tempat sekitarnya yang sangat asing dan langsung menatap Haechan penuh tanya. "Haechan hyung, kita dimana?"
Haechan balas menatapnya dengan senyum selembut biasanya, "lihat tanda diatas sana? Ayo pergi."
Haechan membuka pintu samping dan keluar dari mobil dan berjalan mendekat kearah gerbang berwarna biru cerah tanpa tergesa-gesa. Sementara Chenle menatap tanda yang ada diatas gerbang itu.
Twilight Orphanage
Panti asuhan? Kenapa Haechan membawanya ketempat ini? Chenle berpikir untuk waktu yang cukup lama. Hingga suara pemuda itu membuyarkan lamunannya.
"Aku datang hyung!" ia membalas, lalu keluar dari mobil dan berlari ke samping Haechan yang sudah memasuki gerbang.
Dari luar, ia bisa mendengar suara anak-anak seusianya yang tengah bermain di dalam bangunan dengan cat berwarna-warni ini. Ia menatap Haechan dengan kebingungan diwajahnya.
Haechan tersenyum lalu menggandeng tangannya, "ayo masuk.."
Keduanya memasuki bangunan dua lantai itu, di depan meja administrasi ada seorang wanita yang berusia sekitar tiga puluh tahunan tengah menunduk dan mencatat sesuatu. Di jembatan hidungnya terdapat sebuah kacamata berbingkai emas, wajahnya dipenuhi kelembutan dan dia terlihat sangat tulus.
"Halo suster Yang." sapa Haechan ramah, ia mendekati wanita itu bersama Chenle.
Wanita yang dipanggil Suster Yang itu menoleh dan tersenyum saat menatap Haechan. "Kau datang? Siapa anak manis yang bersamamu?" ia menatap Chenle dengan ramah.
"Aku Chenle!" jawab si kecil sambil menatap Suster Yang dengan pandangan menilai.
Dilihat dari ekspresi dan tatapannya, wanita ini lebih baik dari orang-orang yang dibawa ayahnya ke rumah, namun sedikit lebih buruk jika dibandingkan dengan Haechan hyungnya. Pikir Chenle.
"Ini putra majikanku, aku mengajaknya kemari untuk bermain bersama anak-anak lain.." jawab Haechan dengan tenang.
"Tentu, kami baru saja mendapat sumbangan mainan baru dari lembaga asosiasi perlindungan anak. Dan saat ini mereka tengah bermain, masuklah." Suster Yang membalas dengan ramah, sangat terlihat bahwa dia senang dengan adanya sumbangan itu.
Chenle hanya menatap Haechan dengan ragu, bermain? Bersama anak-anak panti asuhan? Kenapa? Ia ingin bertanya, namun ia segan. Jadi ia tetap tutup mulut dan hanya mempersiapkan dirinya untuk melihat anak-anak itu.
Dalam benaknya, anak-anak panti asuhan itu adalah anak-anak yang kotor dan udik. Belum lagi mereka selalu berebut mainan dan cara makan mereka sangat menjijikkan, Chenle tidak suka mereka. Yahh... Setidaknya itulah yang ia pikirkan mengenai anak-anak di panti asuhan.
Haechan dengan lembut menarik tangannya dan meminta Chenle untuk mengikutinya. Ia berjalan melalui lorong bersama Chenle, melewati beberapa ruangan pertama dan langsung menuju ruangan terdalam yang terletak di ujung koridor. Diatasnya ada tanda 'ruangan bermain'.
Haechan membuka pintu itu dan langsung masuk, "halo semuanya..."
Serentak semua anak-anak dengan segala usia menatapnya dan membalas, "hai Haechan hyung!!"
Haechan terkekeh pelan, "aku membawa seseorang hari ini, dia akan bermain bersama kita." ia lalu menepuk pundak Chenle perlahan, membiarkannya untuk memperkenalkan diri.
Dengan ragu-ragu dan enggan Chenle mematuhinya, "halo... Namaku Lee Chenle, aku akan berusia lima tahun beberapa bulan lagi. Salam kenal..."
"Hai Chenle!! Namaku Daehwi, aku juga akan berusia lima tahun bulan depan!" ujar salah satu anak yang memiliki rambut coklat, ia melambaikan tangannya dengan penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Mom For Us
FanfictionKisah manis tentang seorang CEO duda tampan dan ketiga anaknya yang lucu. CEO tersebut bernama Mark Lee, dia adalah seorang single parents karena istrinya meninggal setelah melahirkan putra ketiga mereka. Mark yang terlalu mencintai istrinya tak ing...