Part 73

22.5K 2.8K 174
                                    

Masih melek kah?

_______

Hari ini, Mark bisa pulang dari rumah sakit. Dokter mengatakan cedera dari luka-lukanya sudah membaik dan dia bisa melakukan rawat jalan, hanya saja untuk kakinya dia harus menunggu sampai pulih total untuk melakukan terapi berjalan agar bisa kembali seperti dulu.

Taeyong dan Jaehyun bersyukur, begitu pula Mark. Bagaimana dengan orang tuanya? Mereka juga bersyukur, namun jarang mengunjungi bangsal inap nya. Mereka lebih sering datang ke ruangan disebelahnya untuk membantu Haechan pulih dari traumanya.

Dan Mark tidak tahu bahwa Haechan ada di kamar rawat disebelahnya, pikirannya masih menduga bahwa Haechan masih marah dan kecewa padanya. Jadi pemuda itu enggan berkunjung untuk melihat kondisinya, padahal kenyataannya Donghae lah yang melarang Haechan untuk mengunjungi bangsal Mark.

Dia selalu beralasan bahwa Mark sedang istirahat atau dokter tidak mengizinkan siapapun masuk kedalam ruang rawatnya. Bahkan alasan tidak logis sekalipun akan dia katakan agar Haechan tidak menemui Mark di bangsal sebelah.

Ia memenuhi janjinya pada Renjun agar Haechan tidak lagi dekat dengan putra bungsunya itu, takut sesuatu yang buruk akan terjadi lagi.

Mark pulang ke kediaman utama keluarga Lee, yaitu tempat kedua orang tuanya tinggal. Dia juga pulang bersama mereka, sementara Haechan diserahkan pada pasangan Taeyong dan Jaehyun. Sejak pagi-pagi sekali kakak dan kakak iparnya itu sudah pergi tanpa alasan yang jelas.

Yoona mendorong kursi roda Mark menuju ruang tamu begitu mereka sampai di mansion utama, disana terdengar suara tawa dan teriakan ketiga cucunya yang tengah bermain. Sebelumnya, dia membawa mereka untuk dirawat saat Mark memutuskan untuk menikahi Mina.

"Jangan berlarian!! Anak-anak... Tenang okay?" Yoona mengingatkan. Suaranya tetap lembut sembari tangannya terus mendorong kursi roda.

Sementara Donghae sudah pergi ke perusahaan untuk menangani urusan lain. Untuk sementara, dia memindahkan pusat perusahaan ke Seoul yang sebelumnya berada di Dubai sampai keadaan menjadi lebih baik.

Dia juga masih berpikir untuk membalas kelakuan Kang Group pada putranya, terutama pada Kang Mina si wanita rubah putih itu.

(rubah putih artinya licik dan penuh tipu muslihat)

Namun, waktunya selalu tersita oleh urusan perusahaan. Apalagi perusahaan Mark yang hampir mengalami kebangkrutan, dia harus memulai semuanya dari awal lagi. Tentunya dengan bantuan bawahan Mark.

Anaknya sudah meminta maaf dan menyesal, Donghae juga memaafkannya. Tapi jika dia melakukan satu kesalahan lagi, dia tidak akan segan melemparkannya ke jalanan agar Mark menjadi gelandangan dan tidak akan mengakuinya sebagai putranya lagi.

Mark berjanji dia tidak akan melakukannya lagi.

Juga, ada satu fakta lain yang membuat Yoona dan Donghae sangat kesal. Ternyata Mark sudah dihipnotis dan disutikkan beberapa jenis obat bius jenis baru kedalam tubuhnya. Yang membuat perilaku Mark berubah secara drastis.

Itu dijelaskan oleh dokter ketika mereka mengambil sampel darah Mark untuk mengecek adanya penyakit lain atau apapun dalam tubuh Mark, dan hasil pengujian sangat mencengangkan.

"Obat jenis baru ini sangat dilarang penggunaannya karena berbahaya bagi pasien, awalnya obat ini dibuat untuk pasien pengidap penyakit kejiwaan serius agar mereka bisa ditenangkan. Seperti depresi dan halusinasi akut. Namun, setelah ada satu kasus dimana pasien meninggal karena penumpukan residu obat dalam darah yang tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan aliran darah tersumbat, seluruh lembaga kedokteran didunia sepakat untuk tidak menggunakannya lagi kecuali untuk situasi yang mendesak." jelas dokter saat itu. "Aku benar-benar terkejut melihat adanya jejak obat bius ini dalam darah tuan Mark, pasalnya obat ini selain dilarang, juga sangat langka. Bagaimana mungkin dia bisa secara tidak sengaja disuntik oleh obat ini?" dokter itu mengerutkan keningnya heran.

Donghae yang sudah curiga sejak awal, langsung bertanya. "Bagaimana cara kerja obat ini?"

"Setelah disuntikkan, biasanya dokter yang bersangkutan akan menunggu sekitar satu menit hingga pasien terlihat dalam keadaan tenang dan rileks. Setelah itu, mereka akan menanamkan sebuah pola pikir seperti semacam hipnosis pada pasien mengenai pemikiran mereka. Dengan cara ini, memang ada beberapa orang yang sembuh dari halusinasi yang mereka derita. Tapi mereka menjadi memiliki kecanduan akan obat ini, yang bersifat sangat keras. Itu sebabnya ini sangat dilarang." jelas sang dokter.

Dibawah meja, tangan Donghae terkepal erat. Jadi sejak awal putranya sudah digunakan sebagai alat oleh penyihir itu...

Dia tidak terima putranya digunakan seperti benda untuk mencari kekayaan, dan dia ingin Kang Group menerima akibat dari apa yang mereka lakukan.

Donghae mulai mencari tahu mengenai lini bisnis mereka, dan menemukan banyak fakta mengejutkan seperti Jaemin dan Seungmin. Termasuk mengenai eksploitasi manusia dan ancaman untuk para pegawainya.

Dia menyalin berkas-berkas itu, lalu menyimpannya dalam file komputer terenskripsi untuk menjadi barang bukti nantinya.

Dia sudah memikirkan sebuah rencana kecil untuk Kang Group yang berani menyentuh keluarganya. Di ruangan pribadinya, dia tersenyum hingga membuat lesung pipinya terlihat. Namun senyuman itu tidak tampak hangat dan lembut, melainkan seperti senyum pembunuh berantai yang sudah menemukan target berikutnya.

"Ayo kita mulai..."

Disisi lain, Haechan juga dipulangkan. Taeyong dan Jaehyun membawanya ke sebuah apartemen sederhana atas nama Yoona, sebagai permintaan wanita paruh baya itu.

Dia berjanji akan mengunjunginya sesering mungkin dan memastikan tidak ada orang lain yang tahu mengenai apartemen ini.

Itu memang apartemen yang sederhana, hanya ada dua kamar tidur, satu dapur, kamar mandi, dan ruang tamu. Namun Haechan tidak tahu bahwa apartemen sederhana ini memiliki harga yang fantastis.

Ya, itu karena keamanan dan privasi pemilik apartemen dijamin oleh pihak pengembang gedung, sehingga tidak akan ada orang usil seperti penguntit yang berani datang dan mengganggu mereka.

"Untuk sementara, kau akan tinggal disini. Ibu secara pribadi membeli apartemen ini untuk penyembuhanmu, jangan khawatir tentang harga. Itu adalah urusan kami, aku juga akan sangat sering datang mengunjungimu untuk membantumu melakukan terapi." jelas Taeyong sambil merangkul bahu Haechan.

Pemuda manis itu tersenyum, "terimakasih hyung, maaf telah merepotkan kalian.." ia tampak canggung.

"Tidak perlu dipikirkan, kami yang seharusnya minta maaf. Kau pasti sangat tertekan dan stress karena Mark, ini adalah tanggung jawab kami untuk membuatmu bebas dari trauma." Taeyong memeluk bahunya, seolah-olah Haechan adalah adiknya sendiri.

"Kalau begitu, kau bisa beristirahat dan besok kau bisa memulai terapi bersama Taeyong hyung. Kami akan pergi dulu." ujar Jaehyun sambil menepuk bahunya. Taeyong mengangguk, menanggapi ucapannya.

"Terimakasih, hati-hati dijalan hyung.." balas Haechan, ia mengantar kedua orang itu sampai ke pintu lalu menutupnya tatkala mereka sudah menghilang dibalik lift.

Mulai besok, dia akan menjalani terapi dari trauma yang dirasakannya sejak lama. Ia pikir mustahil untuk menyembuhkan rasa trauma itu, mengingat dia sudah menderitanya sejak lama.

Tapi Taeyong berkata itu tidak mustahil, selama Haechan berniat ingin sembuh dia akan membantunya keluar dari bayang-bayang trauma masa lalunya.

_______

To be continued

Ngerti kan sekarang kenapa Mark berubah? Itu bukan karena pelet atau guna-guna ya guys, tapi obat:)

Udah jangan begadang, tidur!!





[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang