aloha
Aduhh maap banget baru Up:( sibuk banget abis jadi babu masyarakat
______setelah diskusi panjang, akhirnya mereka memutuskan untuk melangsungkan pesta pernikahan sederhana di halaman belakang kediaman utama Lee. Yoona dengan antusias menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan, seperti pakaian yang akan dikenakan mempelai, cincin, dekorasi pesta, dan masih banyak lagi.
Undangan pernikahan telah disebar, kebanyakan adalah tokoh kalangan atas dunia bisnis. Ada juga beberapa selebriti dan tokoh politik. Yang pada dasarnya mereka adalah teman dekat atau rekan kerja keluarga Lee.
Mark tidak bisa menemui Haechan selama hampir satu Minggu lamanya, bahkan menelpon pun tidak diperbolehkan. Jika ia menelpon calon istrinya itu pun yang menjawab pasti Renjun atau Jaemin, lalu ia akan diceramahi habis-habisan oleh dua kakak iparnya itu.
Padahal umur mereka lebih muda darinya.
Alhasil, ia menghabiskan banyak waktu untuk proyek barunya. Ya, bahkan saat h-1 pernikahannya Mark masih berkutat dengan pekerjaan. Chenle dan Jisung sering datang ke ruangannya untuk menegur Mark agar berhenti bekerja, dan bahkan memarahinya.
"Jika papa terus bekerja seperti ini, yang ada mama tidak mau menikahi papa dan kami tidak jadi memiliki mama! Papa harus berhenti bekerja agar mama mau menikahi papa!" Omel Chenle.
Mark hanya bisa pasrah dan menurut, kalau tidak maka bocah itu akan semakin ribut menyuruhnya berhenti bekerja. Toh, anggap saja liburan.
Jadi, sekarang Mark tengah menemani ketiga putranya bermain Lego house di lantai tiga kediamannya. Dibandingkan dengan ketiga putranya Mark lebih tampak seperti anak kecil, bahkan Chenle selalu memarahinya saat ia meletakkan potongan Lego yang salah.
Jisung tentu saja mendukung saudaranya, sementara Jeno hanya menyimak keributan ayah dan saudaranya. Ia sendiri tengah asyik bermain dengan PSP barunya merupakan hadiah dari Jaehyun.
"Huft... Kami menyesal mengajak papa bermain!! Tahu begini lebih baik papa tetap bekerja saja! Lebih baik kami bermain dengan mommy Haechan, dia lebih pandai membuat Lego daripada papa!!" Gerutu Chenle di dengan wajah cemberut. Jisung disampingnya mengangguk setuju, wajahnya juga sama cemberutnya seperti Chenle.
Mark tidak tahu apakah dirinya harus tertawa atau menangis mendengar gerutu an putranya yang bermulut pedas itu. Jujur saja, sudah lama sekali ia tidak bermain Lego. Terakhir kali ia bermain dengan benda-benda itu adalah ketika dirinya seusia Jeno.
Dan tentunya, ada banyak sekali perbedaan Lego saat ia masih kecil dengan Lego yang sekarang dimainkan anak-anaknya.
"Kalau begitu... Bisakah papa kembali bekerja? Masih ada banyak dokumen yang harus papa periksa." Tanya Mark, berusaha untuk bernegosiasi.
"Tentu saja tidak!!" Jawab si kembar kompak, Mark terdiam seketika. Shock karena keduanya berteriak didepan wajahnya.
Jeno menertawakan sang ayah yang kalah oleh kedua adiknya. Jangankan sang ayah, dirinya saja sering kalah jika beradu argumen dengan si kembar. Bukan hanya itu, hampir semua penghuni rumah itu tidak akan bisa menang dari mereka.
Satu-satunya yang bisa mengalahkan mereka hanya Haechan, karena didepan pemuda manis itu keduanya akan menjadi anak yang baik dan patuh.
"Baiklah, lalu.... Apa yang harus papa lakukan sekarang?" Mark menghela nafas panjang dan tersenyum sambil menatap keduanya.
Chenle dan Jisung saling menatap sebelum kembali menatap sang ayah.
"Bagaimana kalau kita tidur siang? Ini sudah waktunya untuk tidur siang." Usul Chenle, tentunya diangguki Jisung.
Mark tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya ia mengangguk setuju, "baiklah, ayo cuci kaki dan gosok gigi lalu kita tidur siang bersama." Tangannya terulur untuk mengusak rambut si kembar.
Keduanya tersenyum lebar, lalu menggamit tangan sang ayah bersamaan.
"Hyung, ayo!!" Seru Chenle sambil tersenyum lebar dan melambaikan tangannya kearah sang kakak.
Jeno tersenyum, ia melempar PSP nya asal dan menggandeng tangan adiknya itu. Keempatnya berjalan beriringan menuju kamar milik Mark sambil saling berpegangan tangan.
Sesekali mereka akan bercanda dan menceritakan keluhan masing-masing, sementara Mark dengan setia mendengarkan mereka dengan sabar.
Entah kapan terakhir kali mereka menghabiskan waktu bersama seperti ini, yang jelas itu sudah lama sekali. Mark bahkan tak ingat kapan terakhir kali Jeno mengeluh mengenai kehidupan sekolahnya, dan si kembar yang pamer memiliki banyak teman.
Ia menyadari, hadirnya Haechan ditengah-tengah keluarganya membawa perubahan yang begitu besar.
Jeno yang mau bertanggungjawab, Chenle yang mulai menjaga kata-katanya, dan Jisung yang mencontoh perilaku baik yang dilakukan oleh kedua kakaknya.
Ketiganya sudah tumbuh menjadi anak yang lebih baik dengan bimbingan Haechan. Walaupun terkadang mereka sering bersikap menyebalkan, tapi Mark benar-benar bisa merasakan perbedaan antara ketiga putranya yang dulu dan sekarang.
"Koen-ah, kau memintaku untuk tetap bahagia bersama dengan ketiga anak kita. Aku sudah melakukannya Koen-ah. Aku juga menemukan seseorang yang berhati lembut sepertimu, dia bukan hanya mencintaiku tapi juga ketiga anak kita. Kuharap kau bisa tenang disana, aku dan anak-anak akan bahagia disini. Aku mencintaimu Ko Eunji." batin Mark, perlahan sudut bibirnya yang terangkat menjadi lebih alami.
Pesan terakhir dari mendiang istrinya sudah ia lakukan, ia akan menjaga keluarganya baik-baik, dan tentunya akan bahagia bersama mereka. Koeun ingin dirinya bisa menemukan penggantinya, yang tidak hanya mencintai Mark tapi juga menyayangi ketiga putra mereka, tidak tergiur akan harta keluarga Mark dan statusnya.
Dan Mark berhasil menemukan orang yang tepat itu, dia adalah Haechan. Lee Haechan.
Si pemuda polos yang memiliki hati malaikat, orang yang berhasil memikat hati Mark dan ketiga putranya.
To be continued
___________
Biar greget ehe:3
Maaf ya ges aku gak up lama:( btw selamat hari raya idul Fitri mohon maaf lahir batin ya (Anjay telat banget) maaf kalo semisal aku ngeselin, rese, atau pernah nyakitin hati kalian secara gak langsung
Wedding day ada di chapter depan yes
Gud bay
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Mom For Us
FanfictionKisah manis tentang seorang CEO duda tampan dan ketiga anaknya yang lucu. CEO tersebut bernama Mark Lee, dia adalah seorang single parents karena istrinya meninggal setelah melahirkan putra ketiga mereka. Mark yang terlalu mencintai istrinya tak ing...