Part 105(end)

30K 2.2K 143
                                    

Maaf ya, keknya aku kebanyakan terpuruk. Adaa aja masalah yang mampir, berasa pemain sinetron ikan terbang akutu:(

___________

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, upacara pemberkatan dilangsungkan di gereja besar yang ada didekat kediaman utama Lee. Para tamu undangan sudah memenuhi aula, bisik-bisik penuh kagum terdengar dari segala penjuru.

Beberapa media bahkan ikut mengabadikan momen sakral ini. Upacara pemberkatan hanya tinggal menghitung menit, sementara beberapa orang dari wedding organizer yang disewa Yoona tampak sibuk mengecek semuanya.

Di depan sana, tepatnya di altar suci yang akan menjadi saksi pernikahan mempelai sudah ada Mark didampingi oleh Jaehyun dan sang ayah. Beberapa kali ia menghela nafas panjang untuk menetralkan rasa gugupnya, kakinya juga ia gerakkan agar tidak terlalu kaku.

Donghae dan Jaehyun terkekeh melihat gelagat Mark, mereka mengerti apa yang dirasakan oleh Mark sekarang. Namun, keduanya tidak berusaha untuk membuatnya tenang. Hanya sesekali memberi tepukan di pundaknya agak pria itu tenang.

Di tempat lain, di ruangan yang telah disediakan untuk mempelai bersiap, ada Haechan yang tengah di rias oleh ahli di bidangnya. Itu hanya memakaikannya bedak, dan sedikit liptint agar bibir berbentuk hati pemuda itu tidak kering.

Ketika sudah selesai, perias pengantin itu pamit undur diri dan meninggalkan Haechan sendiri. Namun tak lama, pintu kembali terbuka menampakkan beberapa orang terdekatnya.

"Channie!!! Akhirnya kau akan menikah!!! Huhuhu... Bayiku sudah besar..." Ujar Felix sambil memeluk tubuh Haechan dari samping. "Doakan aku supaya cepat menyusul ya!" Tambahnya.

Haechan tersenyum dan mengangguk, "pastinya.."

"Selamat atas pernikahanmu Haechan, aku turut bahagia. Jika calon suamimu berani macam-macam, jangan sungkan untuk memberitahuku. Aku akan mencincangnya nanti." Ujar Seungmin sambil membuat gesture memotong leher.

Haechan tertawa, "tentu Seungmin, terima kasih. Aku akan mengingatnya."

"Selamat atas pernikahanmu adikku sayang,  aku dan Nana akan melindungimu dari jauh. Jangan pernah memendam masalahmu sendirian, karena kami siap mendengar semua keluh kesahmu." Jelas Renjun, dia tidak membawa Yeonwoo. Karena Jaemin yang membawanya dan mereka sudah ada di aula gereja.

"Terima kasih Renjunnie, aku akan ingat nasihatmu." Balas Haechan tulus, Renjun ikut tersenyum melihatnya.

Setelah itu, pintu kembali terbuka. Ada ayah Huang disana, tersenyum teduh sambil menatap Haechan.

Menyadari sang ayah ingin berbicara secara pribadi dengan adiknya, Renjun membawa dua orang lainnya keluar dan memberi mereka ruang untuk berbicara.

"Baba..." Ujar Haechan, sambil berdiri dan menatap ayahnya.

Ayah Huang mengangguk masih dengan senyuman di bibirnya, tangannya terulur untuk memegang pundak putra tirinya. "Selamat atas pernikahanmu Haechan, baba turut senang. Ingatlah,kau tetap putraku walaupun darahku tidak ada dalam tubuhmu. Apa yang kuberikan pada Renjun, pasti kuberikan padamu juga."

"Baba harap, kau bisa menjalani kehidupan rumah tanggamu dengan bahagia. Mungkin akan ada sedikit cekcok diantara kalian, tapi itu adalah hal yang wajar dalam sebuah pernikahan, tidak ada sebuah hubungan yang berlalu dengan tanpa sebuah masalah didalamnya. Jika kau merasa berada di jalan yang buntu, temui lah kami. Entah itu baba, mama, atau orang tua calon suamimu. Kami akan membimbingmu dan memberikan solusi terbaik untukmu." Sambungnya sambil mengelus pelan pipi gembil putranya. "Baba bangga padamu, rawatlah suami dan putramu dengan baik. Jadilah istri yang berbakti dan ibu yang baik untuk mereka, jadikan dirimu contoh yang baik untuk anak-anakmu."

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang