Part 96

20.9K 2.3K 54
                                    

Maat ya telat, btw hai lagi
_______

Hyunjin langsung memakai earpiece yang sebelumnya sudah mereka persiapkan, lalu pergi dari area pesta menuju lantai tiga. Tentunya bersama kekasih kecilnya, Yang Jeongin.

Dari informasi yang mereka terima dari Seonghwa, di lantai tiga ini ada istri sah Yongguk yang sudah lama dalam tahanan rumah. Seonghwa bilang wanita paruh baya itu disekap di rumahnya sendiri karena Yongguk muak dengan ocehannya.

Yahhh... Lagipula wanita mana yang tidak marah jika suaminya terus menerus membawa wanita baru ke rumah untuk dijadikan istri lain. Jadi wajar bukan?

"Hyung, kita tidak akan ketahuan kan?" tanya Jeongin, pemuda yang belum lulus sekolah menengah itu tampak gugup.

"Tenanglah, kita tidak akan ketahuan. Kita cukup berpura-pura tidak tahu apa-apa dan terus berkeliling seperti tamu lainnya." jawab Hyunjin dengan tenang, seakan-akan dia sudah terbiasa menyelinap seperti ini.

Jeongin mengangguk paham, dia lalu melihat sekeliling untuk menilai mansion ini. Tugasnya disini adalah untuk menyamarkan Hyunjin agar tidak ada yang curiga pada kekasihnya itu.

Seungmin bilang mereka butuh kesaksian dari Ny. Kang untuk membantu menuntut Yongguk dan memberinya hukuman yang pantas, karena Ny. Kang tahu banyak mengenai bisnis sang suami.

Ini adalah apa yang Seonghwa ketahui dari Sanghyuk, anak Yongguk yang lainnya. Diantara sekian banyak anak haram yang Yongguk miliki, hanya Sanghyuk yang dekat dengan Ny. Kang. Itupun karena ibu Sanghyuk adalah adik dari Ny. Kang sendiri, dan dia bunuh diri karena depresi setelah melahirkan Sanghyuk dan perlakuan Yongguk padanya.

Sebelumnya, Sanghyuk sudah mengatakan soal kedatangan Hyunjin dan Jeongin pada Ny. Kang agar beliau bisa bersiap terlebih dahulu. Sanghyuk setuju untuk membantu Seonghwa karena ia membenci Yongguk yang sudah menjadi penyebab kematian ibunya.

"Ruangan yang mana?" bisik Jeongin sambil melihat banyak pintu setelah mereka tiba di lantai tiga.

"Ujung, pintu dengan knop emas." jawab Hyunjin saat ia mendapat pesan dari Daniel menggunakan earpiece yang dikenakannya.

Pemuda manis itu mengangguk pelan, mereka berdua berjalan beriringan menuju pintu yang dimaksud sebelum seorang pria berbadan besar hampir menghadang mereka. Untungnya reaksi Hyunjin cukup cepat, ia langsung menarik tangan kekasihnya ke sebuah gorden besar yang menutupi sebuah jendela Perancis disebelahnya.

"Fuck off!! Mereka tidak memberitahu kita kalau ruangan Ny. Kang dijaga oleh bodyguard..." umpat pemuda berbibir tebal itu dengan kesal, sementara Jeongin memukul bibirnya sebagai peringatan.

"Jangan berkata kasar!" bisiknya.

Hyunjin yang merasa dirugikan, memajukan bibirnya sedih. "Aku kesal karena mereka tidak memberitahu kita mengenai hal ini, kenapa kau malah menampar bibir seksi ku?"

Jeongin mengerutkan keningnya jijik, "kau itu terlalu drama hyung, sebaiknya berhenti menonton drama picisan di TV. Kau jadi tambah dramatis."

Hyunjin hanya diam dan bertingkah seolah-olah dia telah dianiaya, membuat Jeongin kesal sendiri.

Sementara itu, di lantai dua Seungmin dan Felix tertawa mendengar ucapan Jeongin melalui earpiece mereka. Mereka tahu Hyunjin itu dramatis sekali, dan sepertinya sifatnya itu tidak berkurang sedikitpun tapi malah bertambah.

"Aku heran kenapa Jeongin bisa tahan dengan sifat dramatis nya itu..." ujar Felix disela-sela tawanya.

Seungmin mengangguk setuju, pasalnya mereka yang sudah bersahabat dengan si pemuda pemilik bibir tebal itu saja tidak tahan jika Hyunjin sudah mulai menjadi dramatis.

"Yakk jangan menertawakanku!!" suara Hyunjin terdengar dari earpiece mereka, alih-alih berhenti tertawa keduanya malah semakin tertawa kencang.

Membuat beberapa pelayan dan beberapa orang melirik keduanya dengan aneh. Keduanya membungkuk sopan sebagai permintaan maaf.

Misi mereka berdua adalah untuk menemukan ruangan yang berisi barang-barang terlarang dalam bisnis gelap keluarga Kang untuk dijadikan bukti. Hal ini cukup sulit, mengingat banyaknya ruangan di lantai dua ini.

Daniel, Seonghwa bahkan putra haram Yongguk lainnya tidak ada yang tahu lokasi spesifiknya. Mereka hanya tahu bahwa tempat itu ada di lantai dua.

Hanya Yongguk, Seulgi dan beberapa orang kepercayaan Yongguk yang tahu. Itu sebabnya Felix harus meretas sistem keamanan mansion untuk mengetahui denah lengkap mansion ini. Sekalian berkeliling untuk mencari hal yang mencurigakan lainnya.

Namun, sama seperti pasangan Hyunjin dan Jeongin tadi, mereka berdua menemui halangan.

Bukan seorang bodyguard atau pengikut setia Yongguk, melainkan orang yang disukai Felix. Seo Changbin yang datang bersama pacar Seungmin, Bang Chan.

Seketika wajah Seungmin berubah dingin, ia benci jika harus tertunda seperti ini. Apalagi yang menghalanginya adalah kekasihnya sendiri, rasanya ia ingin putus saja sekarang juga.

"Apa yang kalian lakukan disini?!" tanya Seungmin ketus.

"Tak bisakah aku menemui pacarku sendiri?" Bangchan balik bertanya.

"Tanyakan saja pada berkas bodohmu itu!!" ujar Seungmin sedikit kasar, ia menarik tangan Felix sebelum sahabatnya itu jatuh dalam pesona Changbin dan rencana mereka gagal.

Dengan sengaja Seungmin menabrakkan bahunya dengan bahu milik Bangchan cukup keras, membuat pria tampan itu sedikit mengernyit.

Ia tahu ia salah, tapi bukankah itu karena dia sibuk dengan pekerjaannya? Ada apa dengan kekasihnya itu?

Sementara Changbin hanya menghela napas panjang saat orang yang disukainya kini dibawa macan betina.

Niatnya Chan ingin menyusul mereka, tapi saat berbalik dan melihat kearah keduanya pergi, mereka tidak ada.

"Cepat sekali..." gumam Changbin, takjub saat mengetahui bahwa dua pemuda manis itu sudah hilang.

Chan hanya bisa tersenyum miris, Seungmin tidak akan mudah dibujuk. Apalagi jika sudah berkata kasar seperti tadi, dijamin dirinya akan menderita dan tidak akan bisa menemui kekasihnya dalam waktu dekat.

Yahh... Sesulit itu menjadi pacar dari seorang Kim Seungmin.

Perhatian salah, sibuk bekerja salah, mendekatinya salah, bahkan tersenyum juga salah. Rasanya Chan seperti buah simalakama.

Tapi dia tetap mencintai kekasih tsundere nya itu, karena tidak ada yang tahu bahwa Seungmin bisa menjadi menggemaskan jika sedang manja.

Chan tersenyum saat mengingat hal itu, membuat temannya sedikit bergidik ngeri.

"Kau sakit ya??" ujar Changbin sambil meletakkan punggung tangannya di kening pria kelahiran aussie itu. Tentunya dengan berjinjit karena tinggi badannya yang minimalis.

To be continued

_______

Eh obat buat darah rendah apa ya? Aku vertigo gara-gara tekanan darah rendah

Aku gak nulis gara-gara itu, tapi sekarang udah lumayan sih hehe jadi bisa lanjut

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang