Part 91

21K 2.5K 96
                                    

Kalian keberatan ga kalo aku bilang ini baru masuk penyelesaian konflik dan masih panjang?
_________

Di kediaman Kang, semua orang sibuk mempersiapkan pesta cocktail yang akan dilaksanakan pada malam hari. Seulgi sudah sibuk mengawasi para pelayan dan bawahannya yang ia atur untuk pesta ini.

Sementara ayahnya, Tn. Kang tengah pergi dengan istri simpanan barunya. Yahh... Kau tahu lah...

Saat itu, Mina datang dengan tergesa-gesa menghampiri Seulgi yang berdiri anggun di tangga rumah besar mereka. Ia langsung memeluk lengan sang kakak dan menatapnya dengan kekhawatiran.

"Eonnie... Gawat... J-jaemin mengancamku akan menghancurkan perusahaan kita..." ujarnya dengan suara bergetar, ia takut Seulgi akan marah.

Sang kakak menatapnya penuh tanya, "kenapa dia mengancammu Mina?" mustahil seorang anggota keluarga Na akan mengancamnya begitu saja jika Mina tidak melakukan sesuatu yang membuatnya tersinggung.

Apalagi si penerus yang mengancamnya.

"Aku... Aku hanya tidak sengaja menumpahkan kopi pada pakaiannya saat berpapasan dengannya di mall tadi..." cicitnya, wajahnya terlihat menyedihkan. Membuat Seulgi menjadi kasihan padanya.

"Hanya karena itu?" Seulgi sedikit kesal dengan Jaemin karena hal ini. Mina mengangguk dengan menyedihkan, ia menatap Seulgi dengan takut-takut.

Tentu saja, ia berbohong. Mana mungkin ia akan mengatakan hal yang sebenarnya, bisa-bisa Seulgi membunuhnya saat itu juga.

Belum lagi jika sang ayah tahu, maka ia akan dicoret dari anggota keluarga dan menjadi gelandangan. Itu tidak bisa terjadi, dirinya terlahir untuk menjadi seorang Putri yang disayangi oleh keluarga dan apa yang dia inginkan harus ia dapatkan.

Dia tidak bisa menjadi seorang gelandangan!!

Setelah mengatakan itu, Mina pamit dan pergi ke kamarnya. Dengan tangan yang gemetar ia mencari sesuatu di meja nakasnya.

"Sialan!! Dimana kau?!!" umpatnya saat apa yang dicarinya tidak ada.

Mina melempar benda-benda yang ada diatas nakas, bahkan frame foto dirinya dan sang ibu sekalipun. Saat ia membuka laci, ia mengambil sebuah tabung berisi beberapa kapsul berwarna putih dan membukanya dengan kasar.

Ia mengambil dua kapsul dan langsung menelannya, bersandar pada kaki ranjang dan menetralkan nafasnya. Setelah serangkaian hal itu, dirinya menjadi lebih tenang.

Di pelipisnya keringat dingin terbentuk dan membuat rambutnya lepek, Mina tampak menyedihkan saat ini. Apalagi jika dilihat dari dekat tubuhnya sangat kurus dan pucat.

Obat itu adalah pil penenang buatan Rusia, yang sebenarnya merupakan obat terlarang. Pada awalnya, obat itu ditujukan untuk pasien skizofrenia dan bukan obat yang umum.

Sudah dua tahun ia mengkonsumsi obat itu, dan menjadi ketergantungan. Awalnya, ia mendapatkannya saat pergi ke Macau untuk melihat bisnis casino milik keluarganya, dan saat disana ada seseorang yang memberinya obat itu dengan mengatakan bahwa obat tersebut bisa membuatnya jauh lebih tenang dan menjernihkan pikiran.

Mina yang masih naif menerimanya dengan penasaran, lalu mulai mengkonsumsinya. Dan ya, dia menjadi lebih tenang dan bisa berfikir jernih. Namun, efek sampingnya adalah ia akan akan kehilangan berat badan dan kesehatannya akan menurun secara perlahan.

Jika kalian bertanya apakah dia berniat untuk berhenti atau tidak, maka jawabannya adalah tidak. Dia tidak ingin berhenti, karena dia selalu takut saat dirinya tidak mengkonsumsi obat itu.

Mina selalu merasa ada banyak suara yang memasuki pikirannya jika ia tidak mengkonsumsi obat itu, dan ia tidak suka saat suara-suara itu memasuki pikirannya hingga membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan baik.

Ia menghela napas dalam-dalam, lalu merebahkan dirinya di kasur queen size miliknya. Mina lega kebohongan dan kesalahannya tidak diketahui oleh kakaknya.

=====

Di kediaman perdana menteri, suasana tegang menyelimuti ruang keluarga. Sang kepala keluarga duduk di kursi kebanggaannya dengan kaki yang saling tumpang tindih. Tangannya memegang secangkir teh yang dituangkan oleh sang istri tercinta, yang sesekali ia tiup.

Sedangkan matanya menatap kedua putranya yang tengah dalam keadaan tegang.

"Apa kau yakin bahwa mereka bersalah Kim Seungmin?" tanya pria paruh baya itu dengan suara tenang.

"Ayah, jika aku tidak yakin maka aku tidak akan memberikan semua bukti itu padamu." jawabnya dengan nada formal.

Ya, jika mereka sedang serius keluarga ini akan menggunakan bahasa yang sangat formal saat berbicara. Pengecualian jika Seungmin berada di luar rumah dan berbicara dengan sahabatnya, ia akan berbicara dengan kasar dan bahkan mengumpat.

Tuan Kim, mengangguk pelan dan dan meletakkan cangkir ditangannya ditangannya ke meja. "Bagaimana kau bisa mengetahui semua itu?"

"Aku tidak sengaja. Awalnya aku hanya ingin mencari tahu siapa yang membuat sahabatku menangis dan mencabut beasiswanya, lalu saat aku mencari tahu bersama Felix, kami menemukan hal itu." jelas Seungmin secara singkat.

"Apa kalian meretasnya?" tanya Wonpil, sang kakak yang sedari tadi diam.

Seungmin menatapnya lalu mengangguk.

"Apa kau sadar apa yang kau lakukan itu salah Kim Seungmin?" Wonpil kembali bertanya.

"Ya, tapi aku melakukannya untuk menolong sahabatku." jawab Seungmin tanpa takut.

"Kau bisa saja terkena hukuman pidana karena apa yang kau lakukan-"

"Tapi apa yang kulakukan berhasil membongkar jaringan ilegal yang selama ini dicari oleh kepolisian." Seungmin menyela. "Seharusnya ayah dan Wonpil hyung menindak mereka! Bukan aku!"

Tuan Kim menghela napas panjang, "ayah mengerti. Tapi kau juga salah, jadi ayah akan menahan mobilmu selama satu bulan. Dan ayah akan memberitahu paman Hyukjae untuk menghukum Felix juga."

"Ayah! Felix tidak bersalah, dia melakukannya karena aku yang memaksa. Dia tidak perlu dihukum!" Seungmin berujar.

"Tapi dia setuju, artinya dia juga salah Seungmin." sanggah Tuan Kim.

"Tapi--"

"Kim Seungmin, kembali ke kamarmu." titah Tuan Kim final. Dengan setengah hati, Seungmin beranjak sambil menghentakkan kakinya kesal.

Felix akan dihukum karena dia, Seungmin jadi merasa bersalah. Paman Hyukjae itu orangnya keras dan sangat tegas, dia tidak akan segan memotong uang bulanan Felix dan bahkan tidak memberinya sama sekali. Yang paling parah adalah mengusirnya dari rumah sampai Felix benar-benar meminta maaf dan ayahnya memaafkannya.

Felix pasti akan menderita jika paman Hyukjae menghukumnya.

Untungnya dia punya apartemen atas namanya, jadi jika sahabatnya itu diusir lagi kali ini dia bisa tinggal disana.

Seungmin menghela napas lega.

To be continued

________

Yang gak tau Hyukjae siapa, dia itu eunhyuk suju. Soalnya aku bingung siapa yang pas jadi bapaknya pilik hehe

Hei, jika kalian suka dengan ceritanya dan ingin penulis lebih cepat update ayo dukung penulis dengan berikan pulsa ke nomor 089618726827 (10k=3 chapter)

[END]Mom For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang