Happy readingHampir sekitar 15 menit di perjalanan, akhirnya Avi dan Lusi tiba. Jarak antara rumah Avi dan SMA Armada cukup jauh daripada SMA Radika.
Avi membuka pintu mobil, begitupun juga Lusi. Sorot mata Avi terus menelisik gedung sekolah yang begitu besar dan luas di depan matanya. Banyak siswa-siswi berkeliaran sambil menatap penuh tanya ke arah Avi.
Seolah-olah dari tatapan itu mereka berucap'itu siapa?'
"Avi," panggil Lusi.
"Iya bund?"
"Ini sekolah kamu yang baru sekarang. Bunda harap kamu betah dan kejadian di sekolah kamu yang dulu nggak akan pernah terulang lagi." ucap Lusi dengan serius.
Avi mengangguk. "Avi juga harap gitu bund, semoga yah!"
"Yaudah sana masuk." seru Lusi.
Sebelum Avi benar-benar pergi, ia lebih dulu memeluk Lusi begitu erat seakan menyalurkan rasa terimakasihnya kepada wanita hebat di hadapannya itu. "Makasih bunda."
Lusi sedikit terkejut dengan perlakuan Avi. Tadi pagi berdebat, sekarang saling sayang. Absurd sekali! Walaupun begitu, ia tetap senang.
"Sama-sama."
Lusi melonggarkan pelukannya lalu berkata. "Udah peluknya. Nggak malu apa dilihatin banyak orang."
Avi berdecak. "Jangan mulai deh bund!"
Setelah itu Avi mencium punggung tangan Lusi lalu segera melangkah masuk ke dalam gerbang. Dan lusi hanya bisa menatap punggung putrinya yang kian menjauh.
Lusi tersenyum, sedikit Dejavu saat pertama kali mengantar Avi ke sekolah TK. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat sehingga dirinya pun tidak sadar bahwa putri kecilnya yang dulu masih menggunakan seragam TK, dengan rambut yang dikuncir dua sekarang telah berubah. Kini gadis kecil itu telah beranjak dewasa dengan seragam SMA nya. Ahh, mengingat hal itu membuat Lusi ingin menangis.
Tak ingin berlama-lama, Lusi pun beranjak dari tempatnya masuk ke mobil dan pergi dari sana menuju kantor.
***
Kaki jenjangnya terus melangkah masuk menyusuri koridor. Banyak pasang mata siswa/i yang menatapnya aneh. Avi tak peduli, yang sekarang berada di pikirannya adalah dimana letak kantor? Sekolah ini benar-benar luas hingga Avi berasa lagi ada di hutan dan sedang tersesat. Lebay sedikit tidak apa-apakan? Dia ingin bertanya, namun melihat tatapan mereka membuat Avi mengurungkan niatnya itu. Dia hanya bisa melihat satu persatu ruangan yang ia lewati.
Tiba tiba...
Bruk
Avi menabrak seseorang dan membuat orang itu terjatuh. Ditambah lagi dengan minuman pop ice miliknya yang tumpah dan mengotori seragamnya.
"Eh, sorry gue nggak sengaja! Sumpah!" ujar Avi membantu cowok itu.
"Lo baik-baik aja?" tanya Avi sedikit memiringkan kepalanya agar bisa melihat wajah dari cowok itu.
"Ah, sial seragam gue kotor!" gerutunya sambil membersihkan seragamnya. Dan, cowok itu masih tak sadar jika Avi berada di hadapannya.
"Siapa sih yang nabrak gue?! Jalan tuh pake mat—" ucapan cowok itu terhenti saat melihat wajah dihadapannya. Entah ada sihir apa, emosi cowok itu langsung lenyap seketika saat melihat wajah Avi yang terlihat takut dan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
RandomIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...