Happy reading
Avi baru saja tiba di rumah, bersama dengan Yoga berjalan memasuki kamar dalam keadaan hening. Di mobil saat dalam perjalanan pulang hingga saat ini keduanya sama-sama diam, enggan untuk membuka suara.
Avi melempar tasnya asal, kemudian ia duduk dan membuka kaos kaki serta sepatu putih yang masih melekat di kakinya. Sementara Yoga hanya berdiri di ambang pintu sambil bersidekap dada terus memperhatikan gerak-gerik Avi.
"Avi," Yoga memanggil untuk pertama kalinya setelah di dalam mobil hingga kini keduanya masih diam. Yoga tidak suka suasana seperti ini.
Tidak ada jawaban.
"Lo marah sama gua?" Masih sama. Tidak ada respon dari cewek itu.
Yoga menghembuskan napas jengah, dia mendekati Avi yang terlihat tengah mengambil pakaian di lemari. Di pegangannya pundak Avi, lalu ia memutar tubuh mungil itu hingga tubuh Avi menghadap ke arahnya.
Avi terkejut. "Apaan sih lo!"
"Lo budek? Dari tadi gue ngomong, tapi lo gak respon."
"Males." Dia memutar bola matanya.
Yoga mendengus. "Lo marah sama gue?" tanyanya pelan.
Lagi-lagi Avi tak menjawab dan hanya memalingkan wajahnya dari Yoga.
"Jawab gue!"
"Menurut lo?" Avi balas menatap dengan alis yang terangkat.
Kemudian ia melepaskan tangan Yoga dari pundaknya.
Terdengar helaan napas keluar dari cowok itu. "Alasan gua kasih tau ke mereka supaya mereka tau kebenarannya dari kita sendiri, bukan dari orang lain. Karena gue gak mau mereka percaya sama gosip-gosip yang gak bener soal penyebab kematian bunda."
"Mereka juga orang terdekat kita, Vi, jadi gak ada salahnya ngasih tau mereka juga."
"Kalo lo masih marah, gue minta maaf."
Avi melihat ke arah Yoga sebentar, kemudian dia pergi ke kamar mandi setelah mengambil pakaian dan juga handuk yang sudah ia siapkan.
***
Hari semakin senja dan langit yang awalnyaberwarna jingga perlahan-lahan berubah hingga menjadi warna biru gelap.
Kedua remaja yang tinggal dalam satu atap itu, kini berada dalam kamar tengah melakukan aktivitasnya masing-masing. Suara dari drama korea yang tengah Avi tonton di laptop sambil mengunyah cemilan itu sangat mendominasi suasana hening di antara mereka. Sedangkan Yoga sedang berbaring di sofa sambil bermain game. Terbukti dari benda pipih di tangannya yang sengaja ia miringkan.
Tiba-tiba saja Yoga mengubah posisinya menjadi duduk seraya memegangi perutnya. Ia meringis mendengar bunyi yang berasal dari perutnya itu. Dia bangkit, melangkah keluar kamar.
Langkah kakinya membawanya ke dapur, sambil memegangi perutnya, Yoga mengambil piring lalu melangkah ke arah meja makan. Cowok itu terkejut saat matanya tidak mendapati satupun yang namanya makanan di sana. Yoga hendak memanggil bi Lastri, namun ia baru ingat kalo wanita itu izin beberapa hari untuk pulang ke kampungnya, karena alasan sang anak tengah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...