66.Memeluk

466 60 14
                                    

Happy reading

Laju  roda mobil yang dikendarai oleh Yoga perlahan melambat dan berhenti tepat setelah memasuki halaman rumah Avi. Pintu sebelah kanan terbuka, diikuti pintu sebelah kiri dan menampakkan sosok Avi dan Yoga.

Tak butuh waktu lama, Avi langsung menggerakkan kaki jenjangnya menuju pintu utama kemudian memencet bel menunggu seseorang untuk membukakan pintu. Tak lama kemudian pintu besar ber-cat putih itu akhirnya terbuka.

Mata Aviva langsung berkaca-kaca saat melihat sosok laki-laki tampan dihadapannya. Tanpa aba-aba gadis itu maju dan langsung memeluk tubuh atletis kakaknya.

Ya... laki-laki itu adalah Roy.

"Hey, kenapa hm?" tanya Roy dengan berbisik di telinga sang adik.

Kepala Avi mendongak menatap wajah kakaknya dengan berlinang air mata. "Lo jahat,"

Roy kebingungan dalam mencerna ucapan adiknya. Ia melihat ke arah Yoga yang juga tengah menyaksikan adegan pelukan kedua kakak beradik itu. Seolah mengerti dengan tatapan Roy terhadapnya, Yoga mengedikkan bahunya tanda 'tak tahu' sebagai jawaban dari kebingungan Yoga.

"Hey jangan nangis," Roy melepaskan pelukannya sambil mengelus pipi Avi menghapus air matanya. Kemudian ia mengajak adiknya duduk.

"Berhenti nangis. Tenangin diri lo dulu terus bilang apa yang terjadi,"

Avi menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan kemudian mulai bersuara. "Kenapa lo gak bilang kalo bunda sama ayah pergi ke singapore?"

"Lo tau, gimana sakitnya saat tiba-tiba gue tau bunda sama ayah pergi ke singapore tanpa pamit dulu sama gue,"

Yoga kaget mendengarnya. Dia tidak tau kalau Lusi dan Dimas pergi ke singapore semalam. Dan, Avi pun belum memberitahunya juga, karena selama di perjalanan tidak ada percakapan sama sekali diantara mereka. Yoga pun malas bertanya tentang alasan Avi ingin sekali pergi ke rumahnya.

Roy mengangguk paham, kenapa adiknya datang dan tiba-tiba memeluknya, kemudian menangis. Ternyata gara-gara ini? Roy menghela napas panjang seraya menyenderkan punggungnya.

"Bunda sama ayah perginya mendadak, dan gak sempet untuk pamit sama lo dan Yoga. Gue gak ngabarin lo karena semalam hp gue juga lowbat." kata Roy menjelaskan.

"Serius bang, ayah sama bunda ke singapore?" tanya Yoga memastikan.

Panggilan Yoga berubah setelah ia menikah dengan Avi, ia mulai memanggil Roy yang merupakan kakak sepupunya itu dengan sebutan 'abang' yang kini telah menjadi kakak iparnya.

"Hm," Cowok itu berdehem.

"Baru tau lo?"

"Iya, soalnya Avi juga gak ngomong sama sekali tentang ini."

Lirikan sinis langsung didapatkan Yoga. "Salah lo sendiri. Kenapa gak nanya?"

"Apa susahnya lo tinggal kasih tau gue tanpa gue tanya terlebih dahulu,"

"Nggak ada pertanyaan gak ada jawaban."

"Ban*ke!"

Bug

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang