46.Gantungan kunci

307 50 0
                                    

Happy reading

Sudah satu Minggu Lusi dan Dimas di Indonesia setelah kembali dari Singapore. Dan semuanya pun kembali, Avi tidak lagi tinggal di rumah Yoga yang pastinya akan membuat Lisa rindu namun tidak dengan satu makhluk laki-laki bernama Reynando Yoga Satria. Mungkin laki-laki itu sedang loncat-loncat di kasur saking senangnya karena Avi telah angkat kaki dari rumahnya.

Menurut Yoga, Avi itu adalah makhluk yang akan mendatangkan masalah untuknya. Lisa akan selalu membela dan memanjakan Avi ketika dirumahnya, sedangkan Yoga dianak tirikan oleh ibu kandungnya sendiri.

Bahkan saat Avi akan pindah, cowok dengan nama khusus yang diberikan Avi yaitu sepupu laknat masih sempat mengejeknya.

"Cieee yang mau pulang. Gak usah balik-balik lagi kesini ya," ejek cowok itu dengan bersandar di pintu sambil bersidekap dada.

Avi yang sedang memasukkan baju-bajunya kedalam koper itu mendelik tajam lalu berdiri sambil berkacak pinggang.

Avi berdecih. "Gak usah ngejek lo! Gue tau kok, kalo lo itu lagi sedih karena gue bakal pulang kan, jadi gak ada lagi yang gangguin lo, gak ada lagi yang buat rumah ini rame, iya kan? Ngaku ajalah,"

"Oh iya, lo juga bakalan rindu kan sama gue, tenang aja Ga, lo bisa datang ke rumah gue kapanpun buat liat gue." ucapnya dengan percaya diri.

"Pede banget lu! Malahan gua bakal senang saat lo pulang. Gak ada lagi yang gangguin hidup gue dengan suara cempreng lo kayak dijepit pintu."

Avi bersiap-siap membuka sendal jepitnya dan akan melemparkan benda yang sering di injak-injak itu ke wajah menyebalkan milik sepupunya yang kurang akhlak itu.

Melihat dirinya yang dalam bahaya, Yoga segera waspada dan mengambil ancang-ancang untuk lari menghindar dari serangan Avi yang cosplay jadi banteng.

"Lariiiiii!"

"Yogaaa!!! Sini lo!!!"

Begitulah sepenggal akhir kisah Avi yang tinggal di rumah Yoga.

***
Hal yang paling dinantikan disekolah adalah jam istirahat. Sama seperti sekarang, Avi bersama dengan tiga orang sahabatnya sedang berada di taman. Duduk di bawah pohon mangga yang sangat besar, buahnya pun manis sehingga banyak murid-murid yang mengambilnya untuk dibuatkan rujak saat jamkos atau pas waktu istirahat tiba.

Duduk di bawah pohon mangga sambil menikmati angin sepoi-sepoi, ditambah sedikit obrolan absurd dari mulut ke mulut menghadirkan suasana tersendiri bagi yang merasakannya. Apalagi itu terjadi saat di lingkungan sekolah. Saat itu juga kalian ingin terus berada di suasana itu. Dan rasanya akan kecewa saat bel pulang berbunyi dan mau tak mau aktivitas itu harus diberhentikan.

"Guys, gue punya sesuatu buat kalian."

Aktivitas Gita yang sedang perkataan Avi tadi. "Apa, apa?"

"Woi Gita! Itu pisaunya di taruh dulu, lo mau bunuh gue hah!" Lola menegurnya karena pisau yang dipegang oleh Gita mengarah langsung kepadanya.

Gita menyengir kuda kemudian meletakkan benda tajam itu.

Avi mengeluarkan sesuatu dari kantongnya membuat rasa penasaran ketiga sahabatnya semakin membuncah.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang