36.Truth or Dare

330 51 4
                                    

Happy reading

Disebuah ruangan bernuansa putih, dengan poster bertema kesehatan tertempel di mana-mana. Dua orang tengah duduk saling berhadapan dalam kondisi menegangkan hanya karena menunggu sebuah jawaban. Bau berbagai jenis obat langsung menyapa indra penciuman begitu menyeruak.

Wanita ber-jas putih dengan alat stetoskop tergantung di lehernya membelah keheningan diantara mereka."Ada hal penting namun kurang menyenangkan yang harus saya sampaikan."

"Sayangnya, hasil pemeriksaan saya, ditunjang dengan pemeriksaan lab dan CT yang kita lakukan kemarin, anda menderita kanker paru yang masih berada di stadium awal."

Deg

Mendengar fakta itu membuat sang pasien tertegun, bahkan syok. Rasanya seperti ada yang menghantam kepalanya menggunakan benda keras. Walaupun masih di stadium awal yang artinya kanker tersebut masih jinak, tetap saja kanker adalah penyakit yang ganas dan sudah banyak penderita kehilangan nyawa karena penyakit tersebut.

"Sayangnya, sampai saat ini terapi kanker seperti kemoterapi atau radiasi tidak dapat menyembuhkan kanker Anda secara sempurna. Namun demikian ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membuat anda merasa lebih baik." kata dokter berjenis kelamin perempuan.

"Dok... apa saya masih bisa sembuh?" tanya si pasien.

Dokter yang dikenal dengan nama Riska Melati Sukma Sp.OG (K)Onk. Terlihat menyunggingkan sebuah senyuman tulus. "Pasti bisa. Tergantung pada diri anda sendiri, bagaimana cara anda berusaha melawan penyakit itu. Penyakit ini sudah banyak merenggut nyawa penderitanya, namun hanya karena dua alasan. Satu, karena memang sudah ajal. Dua, karena mereka sudah putus asa dan membiarkan penyakit itu ditubuh mereka. Jadi saya ingin anda tetap semangat dalam menjalani pengobatan untuk beberapa hari kedepan, dan tidak boleh putus semangat di tengah jalan." ujar Dokter Melati tanpa mengendorkan senyumnya.

"Saya harap Anda rutin untuk konsultasi ke dokter dan menjalani kemoterapi dan jangan lupa meminum obat yang sudah saya berikan sesuai resep." ujar Dokter memberi saran.

"Makasih Dok."

***

SMA Nusantara

Dengan langkah santai seorang gadis berjalan menyusuri koridor sambil mengeratkan pegangannya pada tali tas. Senyum sumringah menghiasi setiap langkahnya di pagi ini.

Take me home, I'm fallin'
Love me long, I'm rollin'
Losing control, body and soul
Mind too for sure, I'm already yours
Walk you down, I'm all in
Hold you tight, you call and
I'll take control your body and soul
Mind too for sure, I'm already yours...

Gadis itu bersenandung kecil dengan judul lagu yang ia nyanyikan adalah To the Bone-Pamungkas.

Langkahnya berhenti saat manik matanya melihat Sisil hendak memasuki kelas.

"Sisil!" Avi sedikit berteriak membuat sang pemilik nama Sisil itu berbalik.

Avi mempercepat langkahnya menghampiri Sisil yang berdiri menunggu di ambang pintu kelas. Dia sampai dengan napas ngos-ngosan sambil membungkuk memegangi lututnya.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang