Happy reading
Kini sudah pukul 17.30 waktu setempat. Avi dan Yoga memutuskan untuk pulang setelah menghabiskan waktu untuk berbelanja boneka gurita yang diinginkan oleh Avi. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan raya di bawah langit yang kini telah berubah warna menjadi orange. Syukurlah jalanan tidak macet, jadi kemungkinan mereka sampai dengan cepat.
Setelah menghabiskan 20 menit dalam perjalanan pulang, akhirnya mereka sampai di kediaman Avi bersamaan dengan itu, masjid yang berada tak jauh dari rumah Avi berbunyi menandakan waktu magrib akan segera tiba. Avi dan Yoga sama-sama turun dari mobil kemudian masuk melewati pintu utama dengan tak lupa mengucapkan salam.
"Assalamualaikum..." ucap keduanya.
"Waalaikumsalam... Yoga?" jawab Dimas berdiri dari sofa dan berjalan menghampiri mereka.
"Halo Om," Yoga menyapa sambil menyalami tangan ayah Avi.
"Ekhemm! Avi gak ada kok, sumpah demi alek." ucap cewek itu menyinggung Ayahnya yang hanya menghampiri Yoga dan mengabaikannya.
Dimas terkekeh sambil mengacak rambut putrinya gemas. "Maaf, kamu jadi kelupaan deh,"
Bibir Avi mengerucut sebal. Kemudian ia melenggang pergi dari sana.
Dimas menuntun Yoga untuk duduk di sofa sambil berkata, "Kamu mau ketemu sama Roy? Dia belum pulang ke rumah, mungkin bentar lagi,"
"Enggak Om, Yoga kesini mau jenguk tante Lisa."
Dimas ber-oh kecil sambil menganggukkan kepalanya. "Om kira kamu mau ketemu sama Roy, mau main game,"
Lihatlah. Ayah Avi saja sudah hapal alasan jika Yoga datang ke rumahnya.
"Hehehe .... enggak kok Om,"
"Yasudah, kamu temui tante Lisa aja, dia ada di kamar. Om mau sholat maghrib dulu,"
"Yoga ikut sholat bareng sama Om aja, nanti setelah sholat baru Yoga temuin Tante Lisa."
Dimas tersenyum. "Yaudah, ayo,"
***
Avi beranjak dari kasur Bunda untuk membuka pintu. Saat pintu terbuka dan menampakkan Yoga yang berdiri tepat di depan pintu, saat itu juga Avi terpaku melihat penampilan Yoga yang sangat berbeda dengan hanya menggunakan kaos hitam polos serasi dengan sarung berwarna hitam, dan jangan lupa rambutnya pun basah bekas air wudhu tadi.
"Ekhem!" Yoga berdehem keras sambil berucap,
"Gua tau kalo gue itu tampan, tapi nge-liatnya jangan gitu-gitu juga kali, takutnya mata lu copot. Ngeri." ucap cowok itu bergidik.
"Cih! Kepedean! Gue kaget bukan karena lo ganteng di mata gue, tapi gue berfikir ternyata orang kayak lo sholat juga ya?"
Yoga menyentil dahi Avi pelan. "Gue Islam, dan sholat itu kewajiban. Nakal-nakal gini, gue tetep ingat sama Tuhan." tuturnya.
"Anjayyy, tumben otak lu bekerja," ujar Avi takjub.
Yoga mendengus lalu melangkah masuk melewati Avi yang masih tertawa mengejek dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
RandomIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...