Happy reading
-Kelas IPA 3
"Senangnya oh senangnya... hari ini jamkos telah tiba. Saatnya bersuka cita, simpan tas dan bukunya. Lupakan keluh kesahnya, kita rayakan jamkos mantap jiwa! JAMKOS JAMKOS JAMKOS MANTAP JIWA~" seorang anak lelaki berdiri di atas meja guru dan bernyanyi.
Suasana kelas itu sangat bising mengalahkan suasana pasar yang menjadi tempat tawar-menawar antara ibu-ibu dan juga pedagang. Seluruh penghuni kelas sibuk dengan urusannya masing-masing. Para siswi sibuk bergosip dan juga membahas tentang pacarnya, sinetron yang mereka nonton semalam, dan ada juga yang membahas soal K-Pop. Lain lagi dengan para siswa yang sibuk Mabar.
Tiba-tiba sebuah suara menghentikan semua aktivitas yang mereka lakukan di dalam kelas itu.
"Ya ampun Farit! Kamu ngapain berdiri di situ hah?!" tegur seorang wanita muda dengan membawa banyak buku di tangannya. Panggil saja Bu Ani-guru matematika.
Farit pun langsung turun dari meja dan berjalan ke bangku miliknya. "Maaf bu, saya lagi konser." jawabnya asal.
"Iya kan guys?"
"HUUUU!" sontak satu kelas menyoraki laki-laki itu.
"Konser pala lu!"
"Suara lo jelek, kayak kaset rusak!"
"HAHAHAHA!" satu kelas kembali tertawa.
"Gua tandain muka lo semua!" pekik Farit.
"Sudah sudah! Dengarkan ibu sekarang!"
"Hari ini kita kedatangan murid baru." pernyataan itu membuat satu kelas terdiam.
"Hah? Murid baru?"
"Siapa bu?"
"Cewek atau cowok bu?"
Bu Ani geleng-geleng kepala melihat tingkah anak muridnya. "Ayo silahkan masuk." titahnya kepada seseorang di balik pintu.
Murid baru itupun melangkah memasuki kelas. Seluruh penghuni kelas itu hanya menatap fokus ke satu objek yaitu ke murid baru yang kini sudah berada di depan mereka.
"Ayok perkenalkan diri kamu."
"Hai, perkenalkan nama aku Aviva Anania Salsabila. Kalian boleh panggil aku Avi." ucapnya memperkenalkan diri.
"HAI AVI!" balas satu kelas secara serempak.
"Alasan kamu pindah ke sekolah ini apa?" tanya guru tersebut yang diketahui Avi bernama Buk Ani.
Avi terdiam sejenak memikirkan pertanyaan itu. Tidak mungkin dirinya mengatakan bahwa di sekolahnya yang dulu dia selalu mendapatkan perlakuan tak baik dari murid di sana.
"Karena, ikut orangtua yang lagi ada perkejaan di sini. Dan aku baru pindahan." ujar Avi berbohong.
"Baik. Semoga kamu betah yah di sini. Dan ini adalah kelas kamu sekarang."
Avi mengangguk. "Silahkan kamu duduk."
Avi pun berjalan melewati satu persatu bangku mereka. Dan sebuah suara mencoba menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...