Happy reading
Satu sekolah gempar dengan kedatangan Jack bersama seorang gadis yang mereka tidak tau siapa karena wajah gadis itu yang tertutup helm. Di parkiran sekolah sudah banyak para siswi berkumpul dengan rasa penasaran ingin mengetahui siapakah gadis yang bersama dengan Jack saat ini.
"Minggir, minggir! Gue mau liat!"
"Woy! Jangan dorong-dorong dong!"
"Itu pacar Jack?"
"Ish! Siapa sih itu?!"
"Woii! Kepala botak lo menutup penglihatan gue!"
Begitulah heboh-nya para siswi di parkiran. Itu masih di parkiran, belum lagi dengan yang di rooftop yang sudah banyak menyaksikan dari atas sana.
"Buka helmnya," titah Jack memandangi Avi.
Avi menggeleng. "Gak mau, banyak yang ngeliatin."
Jack menghela napas. "Gapapa, biarin aja mereka. Gak usah di peduliin."
Lagi-lagi Avi menggeleng menolak ingin membuka helm yang masih melekat di kepalanya.
Jack berdecak. Dengan terpaksa ia sendiri yang harus membuka helm itu dari kepala Avi walaupun cewek itu sempat berontak.
"Malu," cicit Avi menyembunyikan wajahnya di dada bidang cowok itu.
Sudut bibir Jack terangkat. "Gak usah malu, ada aku." gemasnya.
Dengan memberanikan diri, Avi mengangkat kepalanya menatap Jack yang menatapnya teduh. Jack tersenyum padanya lalu tangan cowok itu terangkat merapikan rambut Avi yang berantakan akibat angin.
"OMO! ITU AVI GUYSSS!!" pekik salah satu siswi menggebu-gebu.
"Gilaaa! Mereka pacaran?!" sahut siswi lainnnya.
Banyak yang tidak menyangka bahwa gadis yang datang bersama Jack adalah Avi. Banyak dari mereka yang suka-suka saja bahwa Avi dan Jack jadian, namun ada juga yang tak suka dan iri bahkan ada yang terang-terangan mengatakan bahwa mereka tidak cocok.
"Ayo masuk, udah mau bel." Jack Manarik tangan Avi lembut.
Keduanya berjalan beriringan menyusuri koridor dengan saling berpegangan tangan. Tatapan sinis, tatapan memuja, dan tatapan tak suka menyambut keduanya di sepanjang koridor yang mereka lewati. Bahkan bisik-bisik tetangga mulai terdengar.
Avi hanya bisa menunduk sambil mengeratkan genggamannya pada tangan besar cowok disampingnya itu. Jack hanya berjalan santai dengan tatapan matanya yang tajam pada orang-orang yang ia lewati di setiap koridor. Dari tatapan itu Jack seolah mengatakan pada semua orang bahwa siapapun yang berani melukai atau bahkan menyakiti Avi, maka siap-siap harus berhadapan dengannya.
***
Keduanya tiba di kelas Avi. Semua tatapan mata menyorot keduanya.
"Belajar yang rajin," kata cowok itu menepuk pucuk kepala Avi.
"Iya,"
"Aku balik ke kelas dulu." Jack menghentikan ucapannya. Atensinya beralih ke teman-teman sekelas Avi yang dibuat gelagapan karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
DiversosIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...