Happy reading
"Avi!" teriak Roy memanggil sang adik.
Ceklek
Roy mendapati adiknya tengah berbaring di atas kasur sambil memasang earphone di telinganya. Pantas saja dia tidak mendengar panggilan dari kakaknya. Roy mencabut earphone dari telinga Avi membuat sang empu terkejut dan tak terima.
"Apasih kak!" ketus Avi.
"Dari tadi gue manggil-manggil lo gak denger!"
"Gue lagi dengerin musik, jelas nggak kedengaran lah!"
"Charger gua mana?"
"Lah, kok nanya saya? Mana saya tau!"
"Jangan bercanda, Aviva!"
"Siapa yang bercanda sih?! Gue serius, gue gak tau charger lo dimana. Coba cek dikamar bunda, mungkin disana."
Roy berdecak lalu ia pergi dari sana. Saat sampai di kamar Lusi, langsung saja dia membuka pintu lalu melangkah masuk. Tidak ada siapapun disana, karena Ayah serta Bunda-nya pergi. Katanya ada urusan. Roy memeriksa laci meja rias milik Bundanya, dan benar saja charger miliknya berada di sana.
Dug
Saat hendak keluar, Roy tak sengaja menyenggol kotak sampah dan membuat isinya berserakan dilantai. Roy berdecak sebal, ia membungkuk memunguti sampah berupa tissue yang lebih banyak dari sampah lain. Tinggal beberapa lagi, mata Roy memicing melihat bercak darah disalah satu bekas tissue. Bukan itu saja, dia juga melihat tempat obat yang sudah habis, matanya menelisik bekas tempat obat tersebut dengan gerakan memutar.
"Ini obat apa?" batinnya bertanya-tanya.
Roy memasukkan tempat obat itu kedalam sakunya kemudian membereskan sampah-sampah itu lalu beranjak pergi dari sana.
Dia akan mencari tau soal obat itu nanti.
***
Saat ini cowok dengan tinggi badan berkisar 170 cm itu tengah berada ditempat ia menuntut ilmu sekarang. Roy, cowok itu baru saja menyelesaikan kelasnya lantas saat ini dia sedang menunggu seseorang.
"REVA!!" Teriaknya saat melihat seseorang yang sedari tadi ia tunggu.
Gadis yang dipanggil dengan nama Reva itu lantas menghentikan langkahnya lalu berbalik. "Apa?!" ucapnya ketus.
"Gua mau ngomong sama lo," kata Roy pada gadis itu.
"Ngomong apa?!" Lagi-lagi nada ketus dan terdengar ngegas.
"Lo jangan ketus-ketus gitulah sama gue, gak suka banget kayaknya ya, lo sama gue." ucap Roy menatap gadis dihadapannya.
Reva berdecak sambil bersidekap dada. "Cepetan ngomong. Kalo gak penting, gue tinggal." Reva hendak beranjak dari sana, namun Roy langsung mencekal lengan gadis itu.
"Tunggu dulu! Gue mau mintol sama lo!"
"Mintol apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
AcakIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...