50.Perjodohan

477 59 1
                                    

Happy reading

Gadis yang kini tengah mematut penampilannya didepan sebuah cermin dimana dirinya yang menggunakan dress putih simple selutut, selaras dengan gaya rambut yang dibuat model curly, ditambah sepatu high heels yang terpasang indah di kaki mulusnya.

Gadis yang kini tengah mematut penampilannya didepan sebuah cermin dimana dirinya yang menggunakan dress putih simple selutut, selaras dengan gaya rambut yang dibuat model curly, ditambah sepatu high heels yang terpasang indah di kaki mulusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fix gue cantik banget!" ucap Avi memuji dirinya sendiri.

"Tapi... kayak ada yang kurang, apa ya?" Avi mengetuk-ngetuk jarinya ke dagu mencoba berpikir.

"Liptint!!"

Hal yang sangat tidak boleh untuk dilupakan bagi kaum cewek yaitu liptint.

Setelah mengoleskan sedikit liptint di bibir mungilnya agar tak terlihat pucat, Avi mengambil sling bag dan menggunakannya kemudian keluar dari kamar menuju ke lantai bawah.

"Bunda!"

Dimas, Roy, dan juga Lusi sontak melihat ke arah Avi yang baru saja turun. Senyum di wajah Lusi mengembang saat melihat penampilan putrinya yang begitu cantik dan sangat anggun menggunakan dress itu.

"Gimana penampilan Avi?" tanyanya meminta pendapat.

Lusi menyatunya jari telunjuknya dengan ibu jari membentuk huruf 'O' seraya berkata, "You look amazing."

Avi tersenyum malu-malu. "Thank you, bunda."

"EHEM!!" Dimas dan Roy berdehem keras.

"Hampir dua jam lebih kami disini menunggu kalian berdandan." ucap Dimas yang diangguki oleh Roy.

"Maklum, perempuan kan emang gitu." sahut Lusi menanggapi ucapan suaminya.

"Yang namanya berlebihan tetap gak baik."

"Berlebihan apanya? Memang gini kok cara wanita agar tetap terlihat cantik. Emang kamu mau di ejek punya istri sama anak gak tau dandan hah?!"

"Bukan it-"

"Sudahlah! Laki-laki memang gak tau apapun!" gerutunya lalu menarik tangan Avi.

"Ayo Avi."

Setelah ibu dan anak itu keluar, hanya tersisa Roy dan juga Dimas menatap kepergian dua ratu dalam keluarga Darmono itu dengan cengo.

"Perempuan memang selalu benar, yah," seru Roy.

"Betina semakin didepan."

Roy dan Dimas kemudian tertawa sambil merangkul pundak dan pergi menyusul dua betina yang dimaksud adalah Lusi dan juga Avi.

***
Restauran Akira Back

Setelah tiba di restauran bintang lima yang cukup terkenal di Jakarta yang dikenal dengan nama Akira Back, empat orang itu turun dari mobil.

"Ayok." Lusi hendak melangkah lebih dulu namun, Dimas menarik lengannya bermaksud untuk menggandengnya.

"Bareng." bisik Dimas tersenyum menggoda.

"Modus." ketus Lusi.

"Gapapa, yang penting sama kamu." Lusi tersenyum malu-malu.

Sedangkan dibelakang ada Roy dan Avi menatap cengo kedua orangtuanya. Mereka berdua saling memandang sesaat, kemudian geleng-geleng kepala.

"Ingat umur!" sindir keduanya.

Dimas menoleh. "Makanya jangan jomblo." ejeknya.

"Avi udah punya pacar kali, kak Roy aja tuh yang belum."

"Enak aja. Gue juga punya kali." ucap Roy tak terima.

"Siapa?" Avi kepo.

Roy tersenyum. Entah kenapa pikirannya tertuju pada Reva. Akhir-akhir ini cewek cantik dengan sikap ketus, dan juga judesnya itu terus saja memenuhi isi pikiran Roy.

"Ada. Yang pasti gua bakal jadiin dia kakak ipar lo."

"Buciiinnnnn!"

Roy menyentil dahi Avi membuat adiknya itu memberengut kesal. Dari kejauhan Avi melihat tantenya Lisa tengah berbincang dengan putranya Yoga.

"Itu kan tante Lisa!" Avi berujar seraya menunjuk pada wanita itu.

"Ayo kesana," Dimas dan Lusi berjalan lebih dulu dan disusul Avi bersama dengan Roy.

"Halo semuanya." sapa Lusi pada Lisa, Arga, dan Yoga tentunya.

"Hai!" Mereka saling cipika-cipiki. Biasalah emak-emak.

"Jadi, makan malam yang bunda maksud itu... makan malam sama tante Lisa dan om Arga?"

"Gue juga ada." sahut Yoga merasa kesal karena namanya tak disebut.

"Oh, ternyata ada lo juga. Sorry gak liat hehehe..." Yoga menatapnya sinis.

"Iya sayang, jadi malam ini kita bakal makan malam sama tante Lisa, om Arga, dan juga Yoga."

"Ini surprise nya?" Lusi mengangguk.

"Avi kira juga apa." kata Avi lagi.

Tanpa Avi ketahui, kejutan yang sebenarnya belum terungkap. Ralat. Sebentar lagi akan terungkap. SEBENTAR LAGI!!!

"Halo tante!" Avi langsung memeluk Lisa dengan semangat.

"Kamu apa kabar? Kapan lagi ke rumah tante? Kamar kamu udah tante renov lo,"

"Hehehe... iya, kapan-kapan ya tante,"

Mereka pun duduk kembali sambil melanjutkan perbincangan hangat. Sedangkan Dimas, dan Arga sedang berbincang soal perusahaan. Begitupun juga dengan Yoga dan Roy, mereka tengah membahas tentang game. Sudah pasti.

Beberapa pramusaji datang membawa makanan dengan berbagai macam menu seperti, AB Tacos, jidori Chicken, dan juga Coconut sebagai sajian penutupnya. Khas restauran Akira Back sendiri yaitu Jepang, dan cita rasa Korea.

"Selamat menikmati." ucap sang pramusaji dengan lembut dan sopan.

"Terima kasih." ucap mereka serempak.

Tujuh orang yang berada dalam ruangan VVIP tersebut menikmati hidangan mereka dan sesekali mengobrol menambah kesan hangat pada acara makan malam kali ini. Kedua keluarga ini memang sangat jarang bersama karena kesibukan tersendiri.

"Jadi... tujuan makan malam ini apa?" tanya Dimas tiba-tiba membuat semua orang menatapnya.

"I am also confused." kata om Arga.

Avi menyaut, "Emang ayah sama om Arga gak tau?"

"Tidak." ucap keduanya.

Avi, Yoga, Roy, Dimas, dan juga Arga kini beralih atensi pada dua wanita yang menjadi tersangka utama.

"Oke. Jadi, untuk pertemuan makan malam kali ini memiliki sebuah tujuan dibaliknya."

"Yaps! Dan itu rencana kita berdua." timpal Lisa.

"What purpose???"

Kedua saudara kandung itu saling menatap dengan senyuman yang memiliki banyak arti didalamnya.

"Bunda? Tante?"

"Aku dan Lisa ingin menjodohkan Avi dan Yoga." ucap Lusi.

Hening...

Brak

"PERJODOHAN???!!!" pekik Avi dan Yoga sama-sama terkejut.

***

To be continued

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang