Happy reading
Avi baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya, kini badannya terlihat jauh lebih baik dan fresh dari sebelumnya. Masih dengan rambut basah ia berjalan ke sofa lalu mendaratkan bokongnya di tempat empuk tersebut.
Iris matanya bergerak melihat Yoga sedang selonjoran di kasur sambil bermain game di ponselnya. Avi menghela napas dia merasa bosan karena ponselnya tengah mengisi daya karena seharian ia gunakan tanpa sadar kalau beterai Hp nya tinggal 10 persen.
"Terus kita ngapain, an*ir?"
Cowok itu menoleh singkat lalu kembali menatap ponselnya.
"Buka kado aja sana,"
Saat ini mereka berdua sedang berada di hotel. Bukan. Ini bukan permintaan mereka, melainkan kedua orang tua mereka lah yang meminta agar keduanya menginap di hotel untuk beberapa hari. Sebenarnya Avi dan Yoga sempat menolak. Tapi para orang tua bersikeras untuk itu. Karena sudah capek dan tidak ingin berdebat, maka Avi maupun Yoga terpaksa untuk setuju.
Mereka ingin cepat-cepat istirahat karena kelelahan seharian ini.
Walaupun mager, Avi tetap mengikuti saran Yoga untuk membuka kado dari pemberian orang-orang terdekatnya. Dia hendak mengambil satu kotak namun suara Yoga membuatnya berhenti.
"Tunggu."
Alis Avi bertaut. "Kenapa?"
"Kado dari temen-temen gue gak usah lu buka. Pisahin aja, biar gue aja nanti yang buka. Lo buka kado dari temen-temen lo aja."
"Hm," Hanya itu respon Avi.
Dilanjutkan aktivitasnya dengan mengambil kado dari Gita.
A gift for my best friend
From the beautiful Gita bahenolAvi geleng-geleng kepala membaca tulisan itu. Dibukanya bungkusan kado tersebut dan terlihatlah isi di dalamnya. Pupil matanya melebar, dia terkejut melihat hadiah yang Gita berikan padanya.
Hadiah, bukan sembarang hadiah. Isinya merupakan baju haram yang sangat terbuka bahkan hampir tak tertutup membuat bulu kuduk Avi berdiri, melihatnya saja sudah merinding apalagi jika ia memakainya.
"Sia*an lo Gita." gumam Avi gemas.
Dengan cepat dia menyembunyikan baju haram tersebut kedalam koper. Jangan sampai Yoga melihat, maka dia akan berpikir macam-macam. Apalagi situasinya sangat mendukung karena hanya mereka berdua lah di kamar ini.
Lanjut ke hadiah selanjutnya yang merupakan pemberian dari Lola. Sebelum membuka Avi lebih dulu berdoa. Lalu... mari kita unboxing!
"Bismillah,"
Avi bernapas lega melihat kado pemberian Lola nampak lebih baik dari Gita. Gadis penyuka lolipop itu memberinya sebuah light stick KPop yang walaupun Avi tidak tau gunanya apa, karena dia bukan fens KPop. Tapi, lumayan lah buat pajangan kamar. Kini beralih ke kado terakhir pemberian dari Sisil. Dengan santai Avi membuka bungkusannya karena memang tak ada yang perlu dikhawatirkan. Avi yakin bahwa pemberian Sisil kali ini tidak neko-neko kayak Gita dan Lola.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...