12.Perihal Nasi goreng

487 80 2
                                    

Happy reading

Sudah satu jam lamanya Avi berdiri di tengah lapangan dengan tangan yang terangkat menghormat pada sang merah putih. Peluh keringat sudah membanjiri pelipis gadis itu.

"Capek. Kapan selesainya," batin Avi mengeluh.

Sungguh Avi sangat kehausan saat ini, di tambah teriknya matahari membuat sekujur tubuh Avi terasa terbakar di tengah-tengah lapangan.

12 IPS 3

Kelas itu tengah di isi dengan mata pelajaran ppkn yang dibawakan oleh Pak Santo. Sedari tadi guru itu tak hentinya menjelaskan materi tentang sejarah penjajahan Belanda yang terdengar seperti mendongeng bagi para murid di kelas itu. Khususnya buat murid nakal semacam spesies Yoga dkk.

"Mata gue mau tertutup." ucap Gilang dibarengi dengan menguap.

Dika mengucek matanya. "Ni pak Santo cocok jadi kang dongeng,"

"Baik anak-anak, sampai sini saja materi kita. Untuk hari ini, bapak belum memberikan tugas karena bapak ingin kalian betul-betul bisa memahami materi yang bapak jelaskan." jelas Pak Santo di depan sana.

"Alhamdulillah," ucap Yoga dan beberapa murid lainnya dengan syukur.

Pak Santo membereskan buku-bukunya. "Jack, tolong bawakan buku-buku bapak ke kantor." suruh pak Santo pada Jack.

Jack mengangguk. Kedua pun pergi meninggalkan kelas yang seketika langsung gaduh.

Di kantor

"Makasih ya, Jack," ucap pak Santo.

"Sama-sama pak. Saya permisi dulu," Jack pamit lalu beranjak keluar dari ruangan yang disebut 'kantor' itu.

Di perjalanan menuju ke kelas, banyak para siswi yang berpas-pasan denganya dan memujinya secara terang-terangan, bahkan ada yang mencoba genit padanya.

Namun Jack hanya menganggap mereka angin lalu dan tak mau memperdulikan para siswi itu. Cowok itu terus saja berjalan dengan santai tanpa ekspresi, dan kedua tangan yang di selipkan di saku celananya.

Saat cowok itu melewati lapangan, atensinya tertuju pada seseorang yang begitu ia kenal walaupun dia melihat dari jarak yang jauh. Seorang gadis yang tengah berdiri di tengah lapangan yang di yakini itu adalah Avi.

Jack mengentikan langkah kakinya. Dia masih sibuk menatap Avi sambil berkutat dengan pikirannya. Dia sedang apa di sana? Apa dia dihukum? Karena apa?

Tringg... Tringg... Tringg...

Bel berbunyi menandakan jam istirahat. Avi bernafas lega, akhirnya hukumannya berakhir.

"Akhirnya ya tuhann..."

Avi terkejut saat merasakan sebuah tangan memegang pundaknya. Avi berbalik badan. "Jack?"

Jack tersenyum kecil. "Dihukum?" tanya Jack to the point tanpa basa-basi.

Avi mengangguk kecil. "Karena apa?" tanya cowok itu lagi.

Avi mengigit bibir bawahnya. Dia sungguh malu berhadapan dengan Jack saat ini karena mengingat kejadian semalam, dan juga karena malu mengatakan jika dirinya telah tidur di kelas.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang